"Aku belum berterima kasih padamu untuk bantuan yang kau berikan waktu itu," ujar Namjoon setelah ia berdiri di hadapan Lisa.

"Bantuan?" Lisa menatap Namjoon bingung. Manik bambinya membulat dan Namjoon ingin sekali menguyel-uyel wajah imut di hadapannya itu.

"Yah.. kau membantuku mencari dompetku yang hilang setelah pemotretan hari itu.."

"Ah, itu!" Lisa terkekeh ketika ia mengingat hal yang dimaksud Namjoon. Namjoon pun secara refleks ikut tersenyum melihat Lisa senyuma lebar Lalisa.

"Astaga, itu bukan apa-apa, Namjoon-ssi," tambah Lisa.

"Hehe.. aku tidak yakin bisa menemukannya tanpa bantuanmu, Lisa-ssi, jadi aku sangat berterima kasih," ujar Namjoon.

"Hahaha.. baiklah Namjoon-ssi, sama-sama, aku sama sekali tidak keberatan membantumu," sahut Lisa tulus.

"Kalau begitu, maukah kau makan malam denganku malam ini?"

"Eh?"

"Ah, aku ingin sekali mentraktirmu, anggap saja sebagai ucapan terima kasih dariku atas bantuanmu," lanjut Namjoon menambahkan. Namjoon khawatir ia terdengar seperti mengajak Lisa berkencan — meskipun tersirat niatan itu di hatinya — namun Namjoon hanya berusaha melangkah dengan perlahan sekarang.

"Ku harap kau mau," tambah Namjoon buru-buru ketika ia melihat Lisa hendak membuka mulutnya dan mengatakan kalimat penolakan.

Lisa menggigit bibir bawahnya dengan gugup. Ia memang berniat untuk langsung menolak ajakan Namjoon. Ada beberapa alasan bagi Lisa untuk menolak ajakan makan malam itu.

Pertama, Lisa tidak mungkin mengiyakan ajakan Namjoon, Lisa tidak memiliki kebebasan individual untuk pergi makan malam begitu saja dengan Namjoon, ia masih terikat jam kerja dengan Jungkook dan Lisa yakin bosnya itu tidak akan mengizinkannya pergi meski Lisa memohon padanya.

Kedua, Lisa harus mengurus dan menyiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan acara anniversary Jungkook dan Eunha malam ini berjalan dengan lancar — mereka akan candle light dinner di sebuah restoran yang sudah dipesan Lisa atas perintah Jungkook — dan Lisa akan pergi ke sana lebih dulu untuk memastikan bahwa restoran dan seluruh persiapan lainnya sudah siap.

Ketiga, bagaimana mungkin seorang asisten sepertinya pergi makan malam bersama seorang Kim Namjoon, leader BANGTAN hanya untuk sebuah ucapan terima kasih karena telah menolongnya menemukan dompet. Lisa bahkan sudah pusing duluan memikirkan kalimat-kalimat pedas yang akan dilontarkan Jungkook nantinya jika ia benar-benar pergi bersama Namjoon, mengingat waktu pemuda itu menyuruhnya untuk tahu diri hanya karena Jungkook mengira bahwa Lisa menyukai Namjoon. Heol, Lisa tak ingin mendengar sindiran pedas Jungkook lagi.

Namjoon seakan mengerti apa yang dipikirkan Lisa dan kegelisahan gadis itu. Ia tersenyum, memperlihatkan kedua dimplenya yang manis, dan menatap Lisa lekat.

"Jangan khawatir, aku akan mengatakannya pada Jungkook, supaya ia mengizinkanmu pergi denganku,"

Sebelum Lisa sempat menanggapi apapun, Namjoon meraih pergelangan tangan Lisa, kemudian ia langsung berbalik dan masuk ke dalam ruang tunggu dengan setengah menyeret tubuh kurus Lalisa, sepertinya akan menghampiri Jungkook yang sedang berada di sudut ruangan bersama Eunha. Lisa mengulum bibirnya dengan gusar, jantungnya berdebar keras karena cemas.

My Personal Assistant | LIZKOOK [DISCONTINUE]Where stories live. Discover now