Part 31

566 32 7
                                    

Happy Reading🖤

"Arghh sakit kepala gw." ucap orang itu lalu memegangi kepalanya.

"Ini gw dimana? Kenapa gw bisa ada di ruangan."

Orang itu mencoba berdiri dan memegangi kepalanya yang pening.

"Sudah sadar?" Tanya seseorang yang baru saja memasuki ruangan tersebut.

Orang itu terkejut melihat seseorang itu lalu menatapnya tak percaya.

"Papa? Mama mana?" Tanya Dimas terkejut.

"Gimana keadaan kamu? Udah baikan apa masih sakit?" Alka mengabaikan pertanyaan anaknya.

"Kenapa Dimas bisa ada di ruang aula? Astaga pa! Chindy,  Chindy mana, ayok pa kita harus cari Chindy."

"Chindy baik-baik aja, dia udah aman sama mama."

"Terus kenapa papa bawa Dimas ke sini?" Tanya Dimas heran.

"Ada sesuatu yang harus diselesaikan."

"Maksud papa apa? Pa... Papaa, buka pintunya pa PAPA!!!"

Alka meninggalkan Dimas lalu mengunci ruangan aula yang lumayan besar.

Dimas trus menggedor gedor pintu aula namun hasilnya nihil.

"Arrghhh bangsat!" Dimas mengamuk karna tak memahami maksud papanya.

"Gue harus bisa keluar dari sini, pasti ada yang gak beres sama papa." Dimas mengelilingi aula mencari celah untuk dia kabur. 

***

"Bagaimana? Sudah kamu mendapatkan gadis itu?" Tanya pria berwajah sangar itu.

"Sebentar lagi, Dimas sudah saya amankan, tinggal menunggu waktunya tiba, kamu mendapatkan apa yang kamu inginkan dan saya tidak akan kehilangan orang yang saya sayang."

Dua pria paruh baya sedang berbincang di parkiran kampus. Ada sesuatu rencana yang mereka susun, bahkan tak seorang pun mengetahuinya.

Siapa dia? Apa tujuannya? Entah, tunggu waktunya dan kalian akan paham dengan semuanya.

***

Ada sesuatu yang sangat aneh bagi Chindy sekarang, bagaimana ia tak bingung, di depan matanya sekarang ada Aini, Bunda, Ayah,  Kak Alvin, Kak Devin, dan tentu mamanya.

"Ayah? Bunda? Ka... Kal... Kalian?" Chindy langsung memeluk orang tua angkatnya, perasaan rindu dan bahagia, tapi bagaimana bisa?

"Bagaimana bisa?" Sungguh kali ini Chindy sangat penasaran, ada apa sebenernya?

Semua hanya tersenyum, what? Kenapa semua jadi aneh seperti ini? Apa ia sudah gila?

"Ceritanya panjang sayang, yang penting sekarang semua sudah kumpul kembali." Ucap Intan - mamanya.

Chindy bergantian memeluk orang tuanya, kemudian kakaknya dan sahabatnya.

Bahagia seneng, tapi sesuatu yang lain mengganjal di hatinya.

Iya dia inget, Dimas? Dia dimana? Perasaan khawatir muncul begitu saja.

Mistery CampusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang