Part 4

2.3K 130 0
                                    

”Chin lo kenapa bisa kesiram air gini?terus tadi kenapa lo bisa berduaan sama cowok yang waktu itu?atau jangan-jangan lo tadi lagi berbuat hal sen hmmppp”tanya Aini yang belum selesai ngomong udah di bekap mulutnya

“Lo nanya satu satu kek ini malah ngerambat aja panjang kaya kereta api”

“Yaudah tinggal jawab aja apa susahnya”

“Pertama gue kesiram karena cowok tengil itu,kedua gue gak tau kenapa dia ada disitu,ketiga gue gak mungkin buat hal saya nonoh itu ngerti!”

“Ohh”

“Ohh?”

“Terus gue harus buat drama gitu kayak anak jaman sekarang yang alay gitu”ketus Aini

“Heh oneng emang lo lahir jaman berapa?jaman batu?atau jaman waktu sama orang utan?ucap Chindy kesal

“Gak lucu!”

“Yang ketawa siapa?”

“Au ah gelap”

“Disini terang Ai enggak gelap”

“CHINDYYYYYYY”teriak Aini

Mereka berdua pun sibuk dengan hp masing masing hanya hening diantara mereka karena Aini jengah akhirnya dia buka mulut

“Chin”panggil Aini

“Hmm”jawab Chindy dengan gumamnya tanpa menoleh ke Aini

“Laper makan yuk”ajak Aini

“Nanti kalo bunda udah panggil aja,bunda kan belum manggil berati belum masak”jawab chindy santai

“Huff”dengus Aini karena temennya yang super cuek emang dia gak pikir apa temennya lagi kelaperan

Aini yang ngedumel gak karuan dan Chindy yang gak peduli sama dumelan Aini.

Tok tok tok

Terdengar suara ketukan pintu yang membuat Aini beranjak dari kasur dan membukakan pintu yang sejak tadi di ketuk

“Eh kan Alvin ayo masuk”ucap Aini senyum dan dibalas dengan senyuman lebar dari Alvin

“Dek Ayo kebawah makan siang dulu tadi Sivia sama Bunda udah masak yok turun”ajak Alvin yang di sahuti oleh Aini

“Ayok kak aku juga udah laper dari tadi hehehe”Seru Aini dengan senyum tengil nya

Mereka bertiga pun turun ke bawah untuk makan siang.samapai di ruang makan Chindy melihat banyak orang karena penasaran Chindy tanya ke kakaknya

“Kak kok rame banget? siapa sih mereka?emang ada acara apa?kok kakak gak kasih tau aku?”tanya Chindy

“Oh mereka itu sahabat-sahabat kakak kalo yang perempuan sama bunda itu Sivia tunangan kakak”jawab Alvin

“Ohh”

Disana ada 10 kursi dan satu meja berbentuk bulat lonjong mereka makan saling berhadap hadapan Alvin dengan Sivia,Rio dengan Ify,Dimas dengan Chindy,Deva dengan Aini sedangkan bunda sendiri diujung bulat lonjongan.

Hanya keheningan dan suara sendok dan garpu yang bersentuhan dengan piring Dimas yang memperhatikan Chindy dari tadi membuat Chindy jengah dan membalas tatapan nya dengan pelototan.

Keusilan Dimas terjadi sekarang mengelus betis Chindy dengan kakinya yang membuat Chindy kaget dan melototin Dimas

Dimas ya Dimas gak puas sekali melakukan keusilannya dan mengulanginya lagi karena Chindy yang sudah kesal menginjak kaki Diams membuat Dimas berteriak

“Kyaaaaa sakit ogeb kenapa lo injek kaki gue”ucap Diams keceplosan dan dapat tatap tatapan aneh dari semua yang ada disitu

“Elo yang duluan ngelus betis gue emng gak geli apa”ucap Chindy tak kalah sengit

“Ehemm kalian kenapa”tanya bunda

Merah sudah pipi mereka berdua karena keceplosan dan ketahuan abis lah mereka berdua

“Hah?hem gk knpa kok bun lanjut aja makannya”ucap Chindy gugup

Karena Alvin tau adeknya bohong menatap dengan pandangan yang artinya

‘Kamu harus jelasin semuanya ke kakak’


Mistery CampusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang