13

25 4 0
                                    

Kondisi ku semakin membaik,
Seharian aku tak di perbolehkan jalan atau keluar dari ruangan,
Membosankan tapi untungnya kak Andra terus menjengukku
Dan Nana yang selalu membawa sebuah cerita tentang keadaan sekitar kami.

Tubuhku memang belum sepenuhnya sehat namun aku sudah di perbolehkan keluar oleh pak Danu.

Saat ini kami semua sedang berkumpul membahas tentang masalah monster yang tak bisa di kalah kan itu.
Ada banyak orang yang bahkan aku tak kenal namun seperti mereka Anggota exorcist juga karena mereka memakai seragam exorcist
Sepertinya ketua Michael mengerahkan cukup banyak exorcist untuk melenyapkan monster itu.
Namun ketua Michael malah tak terlihat di pembicaraan ini.

"Baiklah, kami minta bantuan mu ryena untuk berkomunikasi dengan mahluk hutan itu" ucap pak Danu

"Baik pak, saya akan mencoba nya namun saya tak tahu caranya berkomunikasi dengannya" ucapku

"Ryena, mahluk itu ingin berinteraksi hanya dengan mu jadi kemungkinan besar dia akan menampakkan dirinya jika kamu sendiri tanpa ada kami di sisi mu"

"Sendirian?" Tanyaku

"Tenang saja ryena kami akan ada di sekitar mu untuk melindungi mu"

"Baik pak, saya akan membantu" ucapku semangat

"Kita akan susun rencana lagi setelah mendapatkan informasi mahluk hutan itu, namun hari ini saya minta bantuan kepada para exorcist yang berada di sini untuk membantu kami menjaga ryena jika ada suatu hal yang tidak di harapkan" ucap pak Danu

"Baik pak, kami siap membantu" ucap mereka semua

Aku tersenyum, inikah rasanya berguna untuk orang lain?
Inikah rasanya di hargai?
Inikah rasanya di percayai?
Ini rasanya di lindungi oleh orang sekitar?

Aku tak pernah mendapatkan semua ini di luar organisasi ini,
Aku merasa sangat beruntung, berada di sekitar mereka
Aku bahagia memiliki keistimewaan ku kali ini.

Kami semua sedang bersiap siap untuk pergi ke hutan.

"Pakai ini ryena, kami akan terhindar dari niat jahat para arwah" ucap pak Danu sambil memberikan sebuah jubah putih padaku

Aku pun menerimanya dan memakainya

"Terima kasih pak" ucapku tersenyum.

***

Kami sampai di hutan danau filmord.
Hutan memang memiliki kisah nya tersendiri, itu lah mengapa saat berada di hutan kita harus tetap menjaga sikap.

Kami semua turun dari mobil.

"Ryena apa kamu sudah melihat mahluk itu?" Tanya kak Andra

"Belum kak"

"Seperti rencana, untuk saat ini kita akan berpencar menjaga jarak dengan ryena minimal 25 meter untuk mencegah mahluk hutan itu terganggu, setiap orang akan berjalan membuat lingkaran sehingga ryena akan berada di tengah-tengah" kata pak Danu

Kami semua mengangguk mengerti.

"Kita akan tetap berkomunikasi dengan ini" kata pak Danu sambil menunjukkan earphone.

"Pakai ini dan kita akan tetap berkomunikasi"

Kami mengambil satu persatu dan memakainya.

"Baiklah misi di mulai, sekarang saya minta kalklian semua untuk terus memantau dan memberi informasi tentang keadaan sekitar masing-masing, jika di rasa ada bahaya cepat beritahu yang lain"

"Ayo jalan kalau begitu"

Mereka mengangguk dan berjalan menemoati posisi masing-masing.
Sedangkan aku hanya diam sendirian di sini.

"Ryena hati hati ya" ucap kak Andra sebelum berjalan

Aku pun tersenyum.

Cukup lama aku sendiri, pak Danu dan yang lain terus memberi kabar tentang posisi mereka namun aku hanya diam.

Wushh..

Sekelebat angin melewati belakang tubuhku.

Aku menoleh, seperti ada yang mengawasi namun bukan manusia.
Aku mulai waspada.

Angin berhembus melewati pepohonan rindang, membuat hawa sejuk yang menenangkan.

"Siapa dirimu? Tunjukkan padaku" ucapku

Ryena ...

Ada suara yang memanggil ku

"Aku ada di sini, tunjukkan dirimu padaku ku mohon"

Ryena ...

Suara itu lagi, ada sesuatu yang memanggil ku ke suatu arah.

Aku berusaha mengikutinya..

Aku terus berjalan melewati pohon di dalam hutan
Aku tak perduli arah tapi ada sesuatu yang kuat yang terus saja memanggil namaku.

Cukup lama aku berjalan.

Kini aku tiba di pinggir danau filmord.
Aku baru sadar aku telah sampai di sini. Aku mundur secara perlahan karena jika aku keluar dari hutan monster danau itu pasti akan menyerang ku lagi.

Duukk...

Apa ini? pikirku

Ku menoleh ke arah belakang
Aku sungguh terkejut karena mahluk hutan itu kini berada di belakang ku dengan tubuhnya yang sangat besar membuatku kesulitan melihat wajahnya.

"Ryena..." Ucap nya

Tiba tiba pandangan ku gelap!

***

Ryena II [Completed]Where stories live. Discover now