9

26 5 0
                                    

Kami berada di ruang kesehatan untuk saat ini
Kak Alvi, Reno, Riski bahkan pak Danu ikut bersama kami.

"Ryena duduklah" kata pak Danu.

Aku pun duduk di kursi yang sudah di sediakan

Tak lama masuk beberapa orang paruh baya ke dalam ruangan.

Pak Danu berbicara dengan mereka

"Bentar ya kami periksa dulu" kata seorang wanita yang aku perkiraan berumur 40an

Aku pun mengangguk

Ia memeriksa ku dengan cara yang sama dengan cara dokter memeriksa ku mulai dari detak jantung suhu tubuh dan tensi darah.

"Keadaannya sudah normal" kata wanita itu

"Benarkah? Padahal dia baru saja pulih dari muntah darah yang berlebih" kata pak Danu

"Andra apa benar ryena mendapat jimat pelindung?" Tanya pak Danu

"Iya pak, ryena mendapatkan kalung jimatnya dari seorang kakek yang ia temui di hutan"

"Boleh saya lihat kalung itu ryena" pinta pak Danu

"Iya boleh pak" aku pun mengeluarkan kalung tengkorak itu dan memberikan nya ke pak Danu

"Kalung ini memiliki aura positif yang sangat kuat dan benar kata ketua Michael kalung ini melindungi mu dan membuat tubuhmu lebih cepat sembuh seperti sedia kala"

"Iya pak Danu, saya pun kaget melihat regenerasi ryena yang begitu cepat dan ryena jatuh dari lantai 4 namun hanya dalam waktu 3 hari ryena sudah membaik" jelas kak Andra

"Andra apa kami sudah bertemu dengan kakek pemberi kalung ini?"

"Belum pak, kami belum sempat ke hutan tempat Ryena bertemu dengannya"

"Baiklah, setelah masalah monster ini selesai kita akan mencarinya bersama, karena kalung jenis ini sangat langka dan sangat misterius"

"Baik pak"

"Dan ryena bisa kamu jelas kan apa yang terjadi sebelum kamu muntah darah?"

"Saat itu seperti ada suara di belakang kusl dan aku pun mendekati rerumputan itu namun ada energi yang sangat besar mendorong ku hingga jatuh dan akhirnya aku muntah darah"

"Apa kamu melihat ada sesuatu yang mencurigakan di rumput itu?"

"Tidak, namun ada satu hal yang membuatku bingung, di jalan menuju danau filmord aku melihat sebuah mahluk hijau besar dan tubuhnya di tumbuhi banyak dahan pohon namun hanya aku yang melihatnya kak Andra dan Nana tak bisa melihatnya"

"Itu benar pak Danu, tadi ryena sempat bilang ada mahluk besar di depan kami namun aku tak dapat melihatnya" kata kak Andra menegaskan

"Sepertinya ada sesuatu dengan mahluk besar itu, ryena istirahatlah hari ini besok kita akan melakukan pengusiran bersama-sama" kata pak Danu

"Baik pak"ucap kami bersamaan.

"Oh ya, ryena kenalkan ini semua anggota exorcist 9993 xaintra ini pak Agus pak Setyo dan ini dokter yang bertugas untuk membantu kesehatan para exorcist di sini bernama Bu deira"

Aku pun bersalaman dan berkenalan pada mereka semua.

"Ryena waalu regenerasi penyembuhan kamu sangat cepat namun kamu jmharus berhati hati darahmu ini sangat istimewa dan dapat mengundang para arwah jahat untuk melukai mu" kata Bu deira mengingatkan

"Iya Bu, saya pasti berhati hati dan terima kasih Bu" kataku tersenyum

"Baiklah istirahatlah yang nyenyak, mari saya antar ke kamar mu"

Aku pun pergi bersama Bu deira dan Nana ke kamar ku sedangkan kak Andra mengobrol dengan kak Alvi dan exorcist lainnya.

***

Pagi ini aku tengah bersiap siap untuk pergi ke danau bersama dengan exorcist dari xaintra

"Ryena kamu siap?" Tanya Nana muncul dari dinding

"Aku siap" kataku semangat

"Bagaimana dengan monster besar di danau itu, dia menyeramkan"

"Memang tapi aku berniat mencari para pengunjung yang hilang aku berharap mereka masih hidup di suatu tempat"

"Jangan terlalu berharap ryena, aku takut itu nanti akan menyakitimu"

"Iya, tapi aku benar-benar berharap mereka selamat"

"Apa kamu minta pendapat ku?"

"Pendapat? Apa memangnya?"

"Menurut ku mereka semua gak selamat, kalau di pikir dengan logika manusia mana yang bertahan setelah di tarik kedalam air yang kedalamannya saja tak di ketahui"

"Kamu benar Nana" raut wajah ku berubah menjadi sedih

"Jangan sedih ryena, kita masih bisa menyelamatkan para pengunjung yabga akan datang nantinya"

Aku pun tersenyum

Tok tok tok..

Aku pun membukakan pintu.

"Ryena sudah siap?" Tanya kak Andra

"Sudah kak"

"Kalau begitu ayo berangkat"

***

Kami ber-5 pergi ke danau filmord
(Aku, kak Andra, nana, pak Danu dan kak alvi)

Di tengah perjalanan menuju danau filmord.
Aku kembali melihat mahluk hijau besar itu berada di samping hutan.

"Kak Andra itu mahluk yang aku lihat kemaren" kataku sambil menunjukkan samping hutan

"Mana? Kakak gak lihat ryena" kata kak Andra celingukan dan memberhentikan mobilnya

Kami pun keluar dari mobil

"Apa mahluk itu berniat jahat?" Tanah kak Alvi

"Kayaknya gak deh kak, soalnya gak ada aura kelam di sekitarnya"

"Ryena, sepertinya mahluk itu hanya ingin berkomunikasi denagnmu, sehingga ia tak menampakkan dirinya pada kami" kata pak Danu

"Si sekitar sini membag ada banyak macam aura namun aura negatif tak dapat aku rasakan"kata kak Andra

"Aura sedih kesal kerinduan kemarahan bercampur menjadi satu" Sambung kak Alvi

"Aura terasa berbeda"

"Aku akan coba dekati mahluk itu" kataku

"Jangan kita belum tau siapa dia, lebih baik berhati hati ryena"

"Hanya mendekati nya kak, aku akan merasakan aura yang kuat jika lebih dkwta dengan nya"

Aku pun mendekati mahluk itu namun perlahan mahluk itu malah memudar dan menghilang

Aku pun bingung di buatnya

"Lho kok malah hilang sih?"

"Ada apa ryena?"

"Dia menghilang"

"Baiklah ayo teruskan perjalanan ini sepertinya mahluk itu tak ingin di ganggu untuk saat ini"kata pak Danu

Kami melanjutkan perjalanan kami namun perasaan ku semakin tak enak tentang danau itu.

Kami sampai dan kalian tau, aura kelam semakin terasa dan kami merasa akan sangat berbahaya bagi orang biasa bila berada di sini.


Ryena II [Completed]Where stories live. Discover now