10

23 5 0
                                    

"kalian semua harus waspada, aura kelam ini dapat merusak energi positif dari dalam diri kalian sendiri" kata pak Danu

"Baik pak"ucap kami bersamaan

"Ayo mulai misi ini kembali"

Kami kembali melewati jalan setapak yang cukup curam.

Tenda dan barang barang para pengunjung yang hilang masih ada di pinggir danau persisi seperti yang aku lihat sebelumnya.

"Ryena ayo tunjukkan tempat di mana energi kuat yang mendorong mu" pinta pak Danu

"Baik pak"

Kami pun berjalan kesebelah timur danau
Ku tunjukkan tempat semak belukar itu.

"Ini dia tempatnya"

Pak Danu memeriksa rumput itu

"Tak ada apa apa di sini, namun ada jejak sesuatu disini"

"Jejak apa?"

"Belum tau, tapi saya merasakan ada aura kemarahan yang terasa di sini" kata pak Danu lagi.

Air danau terombang ambing

"Ada apa?" Tanya ku

"Monster itu Merasakan keberadaan kita, bersiap siap lah" kata pak Danu memperingati

"Cepat siapkan semua persyaratan nya!" Perintah pak Danu

Kami dengan sigap menyiapkan semua peralatan yang akan di perlukan nantinya.

Ku nyalakan lilin di sekitar tepi danau
Kak Alvi dan kak Andra menyiapkan beberapa garam suci dan mereka pun membacakan mantranya.

Sedangkan pak Danu memakai sebuah jubah berwarna putih bertuliskan banyak sekali tulisan kecil yang tak aku mengerti.

Kami berkumpul di tengah lingkaran lilin yang menyala.
Aku berada di belakang mereka
Pak Danu kak Andra dan kak Alvi mulai membacakan banyak manyra sambil memegang sebuah tongkat kayu.

Aku bersiap dengan panah ku yang sudah berubah warna pertanda panah ini sudah semakin kuat.

Air danau tak tenang sejak tadi
Angin berhembus kencang di sekitar kami

Suara bergemuruh keluar dari danau.
Burung burung yang berada di sekitar pegunungan beterbangan tanda akan ada sesuatu yang besar akan terjadi di tempat ini.

Danau semakin berombak rumput rumput berlendir muncul dari dalam air dan berusaha menyerang kami namun Lin yang aku pasang memancarkan pelindung sehingga rumput itu tak bisa mendekati apalagi menyentuh kami.

Perlahan monster itu muncul dari dalam air mata merah menyala menatap kami
Aura ketakutan kurasakan.

Uuuuaaaaarregggghh....

Raung monster itu.

Pak Danu mengangkat tangan kanannya dan sambill membacakan mantra.

Mahluk itu seperti menggeliat kesakitan
Ia terus meraung Raung

"Ryena siapkan panah mu dan bidik dia" perintah pak Danu

Aku segera membidik tepat pada monster panah yang aku lepaskan terpecah menjadi beberapa bagian dan mengenai monster itu.
Monster itu nampak kesakitan aura kelamnya semakin terasa sepertinya dia sangat marah.

Ia mulai mengeluarkan serangan nya

Air danau membeludak seperti ombak yang menelan apa pun di hadapannya.
Air itu mengenai kami pelindung kami tak bisa menahannya lilin yang ku nyalakan langsung padam terkena air danau.

Kami pun terjatuh terseret ombak air danau.

Nana mengeluarkan semua energi nya dan menahan kami dan membawa alami keluar dari air danau.

Kami lengah batu batu terlempar dari dalam air mengarah ke kami.

Sesaat setelah ku sadari aku langsung mengambil tongkat kayu dan menancapkannya ke tanah ku bacakan mantranya dan memfokuskan kekuatannya di atas kami.

Batu batu itu hancur seketika setelah mengenai pelindung yang aku buat.

"kalian gak apa apa?" Tanya pak Danu

Kami semua mengangguk.

"Semua persiapan kita hancur, kita harus membuat ulang" perintahnya

Nana melemas ia kehilangan banyak energinya.

"Nana tetaplah ada di sini dan aja dan kemana-mana energi ku lemah" kataku memperingatkan

Nana mengangguk.

"Ryena siapkan panahmu, Alvi Andra pusatkan energi kalian ke panah ryena" perintah pak Danu

"Baik pak" kami berkonsentrasi pada energi kami masing-masing.

Ku fokuskan perhatian ku pada bidikan panahku.
kak Andra dan kak Alvi sibuk membacakan mantra sambil memegangi kedua pundak ku.

Mahluk itu masih sangat marah karena kedatangan kami.
Ia terus menyerang kami namun pelindung yang kubuat menahan semua serangan itu.
Dapat ku rasakan energi monster itu melemah.

Pak Danu menuangkan sebotol air suci ke air danau itu.
Kilauan terlihat di sekitar air danau.

"Sekarang ryena" perintah Pak Danu

Aku pun membidik Dan melepaskan anak panah ku pada monster itu.

Panahku tepat mengenai tubuhnya
Seketika sebuah ledakan terjadi dan menghancurkan tubuh monster itu.

Semuanya hening*

"Kita berhasil" ucap pak Danu

"Mahluk itu sudah hancur?" Tanya kak Andra

"Saya harap bergitu" ucap pak Danu.

Aku bernafas lega mahluk kejam itu hancur tepat di depan mataku.

Ggggrrrrr....

Tanah yang kami pijak bergetar

"Ada apa ini?" Tanya kak Alvi

"Gempa bumi?" Tanya kak Andra

"Bukan, ini sesuatu yang beda" kata pak Danu

"Aura jahat nya kuat sekali " kurasakan energi kuat akan datang

Cuaca berubah drastis, awan gelap berkumpul di sekitar danau dan mengeluarkan petir

Kami waspada!

Suara gemuruh memenuhi pegunungan ini.
Aura kegelapan Sangat kuat membuar aura positif kami terpengaruhi.

Monster yang tadi nya hancur kini mulai menyatu dan membentuk sebuah monster besar dan mengerikan.

Aaarggghh....!

Raungan kemarahan darinya

"Energinya terlalu kuat! Kita tak bisa menahannya!" Teriak pak Danu

"Kita harus bagaimana?" Tanya kak Alvi

"Secepatnya kita pergi dari sini!"

Kami berusaha menghindari setiap petir yang menyambar secara acak.

Sebahu energi yang sangat kuat meledak dari danau kami semua terpental.

Energi kuat yang terus datang melukai setiap bagian tubuh kami darah mulai mengucur deras dari kulit kami yang tergores oleh energi jahat yang sangat kuat.

Darahku terus mengucur.

Monster itu semakin ganas, sepertinya darah ku sudah tercium olehnya, ini sangat bahaya bisa bisa aku di lahap oleh nya.

Sedangkan kamu tak bisa melakukan apa apa lagi kami sudah kalah telak energi kami sudah tercemar dan tenaga yang sudah habis membuat kami lemah.

Apa aku harus pasrah?

Ryena II [Completed]Where stories live. Discover now