Chapter 13 : Lupin Red Perempuan

756 42 2
                                    

.
.
.
.
.

Bistro Jurer.

Setelah kejadian kemarin, Touma selalu teringat tentang ucapan anak yang begitu mirip dengannya itu.

"Sikap ini aku dapatkan dari ayahku dan masalah yang kuhadapi!" ucapan anak itu terus tergiang di pikiran Touma. Dia melamun sembari membersihkan peralatan memasaknya.

Kairi yang melihat Touma melamun menjadi heran, ia bertatapan dengan Umika yang juga heran melihat Touma melamun.

"Kenapa dia?" tanya Kairi pada Umika yang sedang membersihkan meja.

"Aku tidak tahu." jawab Umika.

"Touma kau kenapa?" tanya Kairi menyadarkan Touma dari lamunannya. Ia memandang Kairi yang mengganggunya dan seperinya Kairi tidak menyadari tatapan tajam Touma karena sudah kebal ditatap seperti itu setiap hari.

"Kau kenapa?" kali ini Umika yang bertanya. Dia memandang sejenak ke arah Umika.

"Tidak," Touma menjeda ucapannya. "Aku hanya terpikir anak-anak kemarin." ungkapnya.

"Anak itu sangat mirip dengan diriku waktu kecil," Touma memandang sebuah meja dimana ia dan anak itu duduk.

"Anak berambut pirang itu juga, bedanya warna rambutku saat masih kecil masih hitam," Kairi menepuk bahu Touma.

"Anak perempuan itu juga." ungkap Umika sembari tersenyum.

"Apa aku menganggu kalian?" tanya seorang yang masuk yaitu Kogure.

"Kogure!" pekik mereka bertiga bersamaan.

"Kalian harus segera mengambil koleksi-koleksi lupin ini!" ucap Kogure

Dia sudah duduk disalah satu dengan sebuah buku yang berisi seluruh gambar koleksi lupin.

"Tunggu!" Kairi menjeda ucapnnya.

"Kau bilang koleksi-koleksi yang artinya kami harus berhasil mengumpulkan koleksi lupin lebih dari satu?" tanya Kairi.

Kogure tersenyum mendengarnya.

"Kemarilah kalian bertiga!" dengan patuh mereka berdiri dibelakang Kogure dan mulai melihat gambar-gambar yang ditunjuk oleh Kogure.

....................

Markas Pusat GSPO Cabang Jepang

Saat ini di ruangan para PatRanger, tampak tenang dan damai. Ketiga PatRanger bersama dengan komandan mereka tengah meminum kopi dengan suasana tentram.

"Ahhh, rasanya kopi ini sangat enak," Sakuya mendesah sembari menikmati kopi di tangannya.

"Kau benar Sakuya, rasa kopi ini enak sekali," Keiichiro menciumi aroma kopi yang menguap.

"Kopi ini juga manis," ungkap Tsukasa dengan senyuman manis.

"Ayo-ayo nikmati kopinya," ucap komandang Hiltop yang segera mereka lakukan.

Tiba-tiba, Tuan Yanagami masuk ruangan dengan raut wajah tegas. Hiltop yang pertama kali melihatnya masuk menyemburkan kopinya membuat ketiga bawahannya kaget. Secara serempak mereka mengikuti pandangan Hiltop, mereka juga secara serempak menyemburkan kopi mereka lalu merapikan pakaian mereka.

LupinRanger VS PatRanger : The Future Of The Next TimeOù les histoires vivent. Découvrez maintenant