Chapter 11 : Pelanggan yang Tidak teduga

586 40 8
                                    

.
.
.
.
.

Biestro Jurer.

"Hahhhh." Umika menghela nafas lelah. Kairi dan Touma yang melihatnya menjadi heran.

"Kau kenapa Umika? Aneh sekali hari ini?" tanya Kairi yang melihat wajah Umika tanpa semangat dengan terus menghela nafasnya.

"Kairi benar," sahut Touma membenarkah ucapan Kairi.

"Walaupun pelanggan banyak, kau tidak pernah kehilangan semangat seperti ini," sambung Touma sambil mengelap alat masaknya.

"Aku tidak apa-apa," jawab Umika menyakinkan Touma dan Kairi dengan senyumannya.

"Benarkah?" sahut Kairi sambil menarik hidung Umika.

"Ahhhh, Kairi!" seru Umika kesal membuat Kairi dan Touma tertawa.

"Aku tidak mendapatkan pesan dari Sakuya semenjak penjelasan Kogure semalam," jelas Umika khawatir sembari menatap Kairi dan Touma yang diam.

"Itu benar," sahut Touma sembari menatap Kairi yang berdiri di depan Umika.

"Apa yang sedang mereka lakukan sekarang?" tanya Umika pada Kairi yang masih terdiam.

Umika yang melihatnya menjadi kesal. Saat ingin memarahi Kairi yang tidak mendengarkannya, suara Biestro Jurer terbuka membuat Umika dengan segera menyambut pelanggan yang datang dengan senyuman yang mengembang.

"Selamat datang!" seru Umika ramah. Namun sedetik kemudian, matanya terbelalak kaget.

Bukan hanya Umika saja, tapi Kairi juga terkejut membeku di tempat melihat tamu yang datang.

Touma yang melihat reaksi Kairi menjadi heran. Dengan segera, Ia meninggalkan tempatnya dan berdiri di samping Kairi untuk melihat pelanggan yang membuat kedua temannya terkejut.

Begitu melihat pelanggannya, mata Touma justru lebih terbelalak kaget daripada Umika dan Kairi.

Di depan mereka, seorang perempuan cantik yang tampak anggun dengan gaun pink sependek lutut yang mengembang serta wajah yang tampak familiar buat ketiganya.

"Terimakasih." jawabnya dengan senyuman pengembang.

Di depannya, terlihat tiga orang anak yang sangat dapat Kairi kenali. Wanita itu heran menatap wajah ketiganya yang kaget.

"Permisi, apakah aku dan anak-anakku bisa duduk?" tanyanya dengan suara selembut sutra pada Umika yang masih terkejut.

Umika ingin pingsan melihat sosok wanita cantik di depannya, tapi dengan segera Ia mempersilahkan mereka untuk duduk.

Dia mendekati Kairi dan Touma yang nampak sangat terkejut, lalu menarik mereka berdua ke dalam ruangan tertutup. Setelah menutup pintu ruangan itu, mereka langsung mengeluarkan unek-uneknya.

"Apakah wanita itu yang di maksud Sakuya kun dan yang lainnya!" seru Umika bertanya.

"Wajah ketiga anak itu sangat mirip dengan wajah kita bertiga saat anak-anak!" seru Touma yang hampir berteriak.

"Diammm!" bentak Kairi pada keduanya, sedangkan yang di bentak kaget.

"Kita jangan berteriak satu sama lain!" ucap Kairi yang nada suaranya sudah berubah.

LupinRanger VS PatRanger : The Future Of The Next TimeWhere stories live. Discover now