Chapter 2 : Ruangan Tersembunyi

1.1K 60 25
                                    

.
.
.
.
.

Mereka berlima berjalan ke ruangan yang begitu terang itu. Banyak alat-alat yang tersimpan di lemari kaca yang berada di ruangan itu.

Kini, sama sekali tidak ada rasa takut di hati mereka terutama ketiga anak kecil itu. Mereka terpana oleh arsitektur ruangan itu.

Banyak sekali benda-benda di ruangan itu. Di dinding sebelah kanan terdapat lima baju dengan motif dan warna yang berbeda-beda.

Anak laki-laki berambut keriting itu memandang takjub baju dengan warna merah.

Gadis kecil di sebelahnya memandang baju yang berwarna kuning sementara anak laki-laki tinggi memandang baju yang berwarna biru.

Sedangkan dua baju lainnya berwarna emas dan jubah besar berwarna abu-abu gelap. Sebuah lemari kaca yang berada tepat di bawah baju-baju itu terdapat topi dengan ukuran yang berbeda-beda dan beberapa topeng dengan warna yang berbeda-beda juga.

Terdapat juga beberapa pistol dan sebagian koleksi Arsene Lupin, seperti cincin, gelang, pistol, anting dan kalung.

Keiichiro yang pelipisnya terluka memegang kepalanya yang sepertinya menahan sakit. Dia menatap di sekelilingnya dan menemuka tiga buah sofa lembut berwarna putih yang berada di depan perapian yang masih menyala.

Ia memanggil anak-anak untuk beristirahat di sofa itu.

"Anak-anak, sebaiknya kalian beristirahat dan tidur di sofa itu!" Keiichiro mengisyaratkan ketiga anak itu untuk menuju sofa yang di tunjuk. Tanpa membantah, ketiga anak itu menurutinya dalam diam.

Keiichiro tersenyum melihat anak-anak itu duduk di sofa putih dekat perapian yang masih menyala. Ia menatap ke depan, di mana Tsukasa menatap baju berwarna merah di depannya.

Mata Tsukasa berkaca-kaca seperti ingin menangis. Keiichiro menatap sendu Tsukasa yang mengangkat tangannya untuk menyentuh baju itu. Ia mengelus perlahan dengan penuh perasaan, air matanya tumpah membasahi kedua pipinya.

"Aku sangat merindukannya Keiichiro," ungkapnya dengan nada rendah agar anak-anak yang duduk di sofa di sudut ruangan tidak mendengar tangisannya.

"Aku sangat merindukannya!" ungkapnya sekali lagi. Keiichiro mendekatinya dan memegang pundaknya sambil berusaha menyemangati.

"Kau harus kuat Tsukasa. Kuatlah untuk Aku, ketiga anak itu dan untuk Kairi juga!" ucap Keiichiro mencoba menyemangati. Tsukasa ingin menangis setelah mendengar nama Kairi di sebut oleh Keiichiro.

Tapi, Keiichiro benar Ia harus kuat untuk sekarang. Ia menghapus air matanya, ia menatap ketiga anak yang ternyata sudah tertidur di sofa. Ia tersenyum menatap ketiganya.

"Kita harus merundingkan apa yang akan kita lakukan selanjutnya Tsukasa!" ucap Keiichiro sembari menatap Tsukasa, Tsukasa membalikkan menatap Keiichiro lalu mengangguk.

Lalu Keiichiro berjalan menuju sebuah meja dengan dua kursi yang terletak di sudut ruangan berlawanan dengan sofa ketiga anak itu.

Tsukasa menatap lagi baju merah itu, kemudian mengikuti Keiichiro yang sudah duduk di salah satu kursi. Ia lalu duduk di samping kursi Keiichiro.

"Kita harus segera menemukan pintu ke masa lalu itu." Keiichiro membuka percakapan, Tsukasa mengangguk mendengarnya.

"Kau benar Keiichiro. Kita harus segera menemuka mesin itu. Tapi dimana kita dapat menemukannya di ruangan ini?" tanya Tsukasa sembari menatap Keiichiro yang nampaknya sedang berpikir.

"Aku tidak tahu." sahut Keiichiro, mereka berdua tengah berpikir kemana perginya Goodstriker saat ini.
"Keiichiro," panggil Tsukasa membuat Keiichiro menatapnya dengan mengangkat satu alisnya.

"Ada apa Tsukasa?" tanya Keiichiro, Tsukasa meringis nyilu menatap wajah Keiichiro.

"Lukamu harus di obati!" Tsukasa menyetuh luka Keiichiro di pelipis membuat pria dewasa itu meringis kesakitan.

Keiichiro tidak mengatakan apa-apa, tapi Tsukasa langsung mengambil sebuah kotak P3K untuk mengobati luka-luka Keiichiro.

Keiichiro hanya diam saat di obati, tetapi sekali-kali ia meringis sakit merasakan lukanya. Ia tersenyum menatap Tsukasa yang sepertinya khawatir padanya. Tsukasa yang di tatap seperti itu merasa tidak nyaman.

"Kenapa kau menatapku seperti itu?" tanyanya. Keiichiro pun langsung menjawab...

"Kita belum makan apa-apa sekarang,"

Keiichiro terdiam menatap Tsukasa. Mereka berdua mungkin bisa menahan lapar. Akan tetapi, ketiga anak yang bersama dengan mereka tidak mungkin bisa menahan lapar.

Mereka menatap ketiga bocah yang tertidur di sofa yang terletak di seberang mereka.

"Maafkan aku yang tidak memiliki kekuatan yang mampu melindungi kalian," ucap Keiichiro dengan penuh rasa bersalah.

"Aku bersalah pada Touma, Umika, Sakuya, Noel, dan Kairi karena gagal menjaga kalian!"

"Sudahlah, tidak apa-apa. Kau harus istirahat dan bersihkan tubuhmu dengan air bersih di keran itu!" nasehat Tsukasa sembari menunjuk sebuah wastafel yang berada dekat sofa dengan handuk putih yang tergantung di sana.

"Baiklah." respon Keiichiro. Tsukasa membersihkan peralatan P3K lalu meletakkannya di tempat semula.

Lalu, ia mendekat ke arah wastafel untuk membersihkan dirinya. Lalu ia mengambil 3 handuk dan membasahi ketiganya dengan air.

Tsukasa lalu mendekat ke arah ketiga bocah yang sedang tertidur, ia lebih dulu membersihkan anak laki-laki yang berbaju biru yang tidur terlentang yang tidur di sofa yang menyamping di sebelah kanan.

Ia lalu membersihkan baju dan lengan serta wajah anak itu. Lalu, ia mendekati sofa yang menghadap ke perapian tempat gadis kecil tidur terlentang.

Ia juga membersihkannya. Dan terakhir, ia membersihkan anak laki-laki kecil berambut keriting yang tidur duduk.

Setelah membersihkan anak itu, Tsukasa mendudukkan dirinya di samping anak berambut keriting itu lalu memeluknya dan menyedarkan tubuh anak itu di tubuhnya.

Tsukasa tertidur sembari memeluk tubuh anak itu.

Keiichiro yang menatap mereka tersenyum. Ia menghela nafas.

"Saat ini, Goodstriker juga ikut menghilang saat kami melarikan diri. Apa yang harus Aku lakukan," ucap Keiichiro.

"Kami tidak bisa menemukan mesin dimensi itu tanpa bantuan goodstriker. Tapi yang sudahlah, besok akan Aku pikirkan lagi!" ucap Keiichiro sembari mengacak rambutnya.

Ia kemudian tidur dengan kepala berada di lipatan tangan di meja tempatnya duduk.

Bersambung
.
.
.
.
.

Hai readers^^

Makasih udah baca dan vote serta.comment.

Sinopsis chapter 2

Keiichiro dan Tsukasa berusaha mencari koleksi lupin tersembunyi yang mampu mengubah masa depan mereka dengan bantuan Goodstriker yang tiba-tiba muncul di hadapan mereka.

Semoga kalian yang berada di rumah sehat selalu ya dan kita semua di lindungi oleh Allah SWT.

LupinRanger VS PatRanger : The Future Of The Next TimeWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu