Chapter 11

2K 158 38
                                    

(Tiga tahun yang lalu)

"Pasien Byun Baekhyun dan Byun Baekhee akan diserahkan kepada pihak Panti Asuhan Seo," Seorang perawat berbicara pada dokter yang kini berdiri di samping ranjang Baekhyun dan Baekhee yang sedang sama-sama tertidur.

"Baik. Syukurlah akhirnya ada yang menerima mereka. Sangat sulit mencari panti asuhan yang menerima remaja seusia mereka," Dokter itu membalikkan badannya dan kini menghadap kearah perawat yang tadinya ia belakangi.

"Beritahu pihak panti asuhan untuk menjemput mereka besok siang,"

"Baik, dokter,"

Keesokan harinya, seorang pria tua yang terlihat berumur kisaran 60-an mengurus administrasi di rumah sakit. Ia adalah Tuan Seo. Pemilik sekaligus pendiri dari Panti Asuhan Seo.

Setelah menyelesaikan administrasi, ia langsung mengajak Baekhee bersamanya. Lalu bagaimana dengan Baekhyun?

Ia berada di mobil yang berbeda dengan Baekhee. Dokter hanya memberitahu bahwa ia akan tinggal di panti asuhan. Namun, tidak ada penjelasan lain yang lebih detail. Bahkan nama Baekhee tidak disebutkan oleh dokter itu. Ketika ia menanyakan mengenai Baekhee, dokter hanya menggelengkan kepalanya dan mengatakan bahwa Baekhyun tidak bisa lagi bertemu Baekhee.

Saat itu ia merasakan perasaan yang bercampur menjadi satu. Bingung, sedih, kecewa. Apakah itu berarti Baekhee sudah meninggal? Itulah yang ia pikirkan. Sejak pertama ia masuk ke rumah sakit, ia belum pernah sadarkan diri sekalipun. Dia tidak tau bahwa selama ini, dirinya terbaring disamping Baekhee. Baekhyun sangat sedih ketika memikirkan bahwa momen terakhirnya bersama Baekhee adalah sebelum kecelakaan itu terjadi.

Sepanjang perjalanan menuju panti asuhan, Baekhyun hanya diam. Di dalam mobil itu hanya ada dirinya dan seorang pria yang merupakan pihak dari panti asuhan yang ditugaskan untuk menjemputnya.

***

Baekhee menegakkan badannya ketika mobil yang ditumpanginya melewati Panti Asuhan Seo.

"Ahjussi, sepertinya Anda melewati panti asuhannya," Baekhee menolehkan kepalanya kearah Tuan Seo yang sedang fokus menyetir.

"Tenang saja, kau tidak akan tinggal di panti asuhan itu. Aku mempunyai seorang putri yang sangat kesepian karena ia adalah anak tunggal. Jadi aku berencana untuk menjadikanmu temannya," Tuan Seo berbicara sambil tersenyum hangat layaknya seorang ayah.

"A-apakah aku diangkat menjadi anak Anda, tuan?"

Tuan Seo terkekeh mendengar perkataan Baekhee, "Tentu saja. Kau akan mendapatkan keluarga baru yang akan menyambutmu dengan hangat. Tidak perlu khawatir,"

Baekhee tidak merespon perkataan Tuan Seo dan hanya menunduk.

Setelah keheningan yang berlangsung beberapa menit, Tuan Seo berusaha memecahkan keheningan dengan melontarkan pertanyaan-pertanyaan pada Baekhee.

"Dimana kau bersekolah dulu?"

Baekhee menunduk, alisnya berkerut menandakan bahwa ia sedang berpikir keras.

'Apa ini? Kenapa aku sama sekali tidak ingat?' Baekhee menggumam dalam hati.

"Kurasa aku harus mengganti pertanyaanku," Tuan Seo terkekeh.

"Bisakah kau menceritakan tentang dirimu?" Tuan Seo berkata sambil menoleh sedetik kearah Baekhee sebelum kembali fokus pada jalan di depannya.

"N-namaku Byun Baekhee. Aku tinggal bersama kedua orangtuaku di daerah ... "

Baekhee kembali terdiam. Ia memejamkan matanya erat, berusaha mengingat dimana ia tinggal. Tetapi tak satupun hal yang muncul di otaknya.

"Sepertinya kau lupa. Lalu, apa kau mempunyai saudara kandung?"

Dostali jste se na konec publikovaných kapitol.

⏰ Poslední aktualizace: Apr 17, 2020 ⏰

Přidej si tento příběh do své knihovny, abys byl/a informován/a o nových kapitolách!

Anti-fan (CHANBAEK)Kde žijí příběhy. Začni objevovat