Chapter 9

2.5K 247 22
                                    

"Baek, 20 menit lagi kau akan dijemput dan kau belum selesai mandi juga?"

Kyungsoo menata pakaian-pakaian Baekhyun di dalam koper. Sebenarnya, ia merasa cukup sedih karena Baekhyun harus pergi lagi. Padahal Baekhyun telah berjanji akan menetap untuk beberapa minggu.

"Aku tidak akan terlambat, Soo. Tenang saja." Kata Baekhyun sambil berjalan keluar dari kamar mandi. Rambutnya masih basah dan yang menutupi tubuhnya hanya sebuah handuk yang kini melingkar di pinggangnya.

"Kau belum mengeringkan rambutmu, kau bahkan belum menyiapkan kebutuhanmu selain pakaian, dan satu lagi. Kau belum memakai make-up." Nada suara Kyungsoo terdengar sedikit kesal. Ia berkata tanpa menatap Baekhyun dan tetap menata koper.

"Semua hal yang kau sebutkan tadi tidak akan memakan waktu 20 menit jika aku yang melakukannya, Soo." Baekhyun terkekeh sambil berjalan menuju kamarnya.

"Apa kau bilang? Tidak akan memakan waktu lebih dari 20 menit? Hey, Byun Baekhyun! Bahkan hanya mengeringkan rambut saja kau sudah menghabiskan 20 menit!"

Kyungsoo mulai kesal pada sahabatnya yang terbiasa mengulur waktu itu. Bahkan Baekhyun sempat beberapa kali ditolak saat melamar kerja karena ia terlambat datang untuk interview.

"Baiklah, baiklah. Tidak perlu marah, Tuan Muda. Aku tidak akan memakai make-up ataupun mengeringkan rambutku. Aku akan memakai baju dan segera membantumu menyiapkan barang-barangku, okay?"

Baekhyun menyatukan ujung telunjuk dengan ujung jempolnya, membentuk simbol 'OK' sambil tersenyum riang. Baekhyun selalu senang tiap ia membuat Kyungsoo kesal.

Kyungsoo yang melihat wajah Baekhyun hanya semakin kesal dan mendengus.

Sekitar 10 menit kemudian, Baekhyun keluar dari kamarnya. Ia menggunakan style yang sangat sederhana. Hoodie Supreme, ripped jeans, dan sepatu Nike yang sudah siap digunakan. Style yang menjadi ciri khas seorang Byun Baekhyun.

Baekhyun duduk di hadapan Kyungsoo dan mulai membantu melipat pakaiannya.

Ia menghela nafas panjang sebelum mulai berbicara. "Maafkan aku, Soo."

Kyungsoo mendongak, menatap Baekhyun kebingungan. Baekhyun yang seakan mengerti arti tatapan Kyungsoo, melanjutkan perkataannya.

"Aku minta maaf karena tidak bisa menepati janjiku."

"Tidak masalah, Baek. Lagipula ini juga permintaan dari CEO agensi Chanyeol. Pastinya ini sangat penting." Kyungsoo tersenyum kearahnya. Kini sudah tidak terlihat lagi ekspresi kesal di wajah Kyungsoo. Hanya kesedihan yang berusaha ia tutupi dengan senyuman.

"Aku janji aku akan segera kembali."

Kyungsoo terkekeh pelan. "Jangan berjanji lagi. Kau tidak akan bisa menepatinya."

"Tidak! Kali ini aku pasti menepatinya. Percayalah padaku, Soo." Baekhyun menatap Kyungsoo penuh arti.

Kyungsoo hanya memberi seulas senyum dan berkata, "Baiklah, baiklah. Aku percaya padamu, Baek."

Perasaan lega menghampiri Baekhyun setelah mendengar perkataan Kyungsoo. Kini mereka diselimuti keheningan.

Setelah beberapa saat, Baekhyun memecah keheningan itu.

"Aneh, Junmyeon hyung tidak membalas pesanku. Apa dia kesal karena aku baru menghubunginya?"

"Mungkin saja dia sibuk. Kau kan tau sepadat apa jadwal Chanyeol. Jadi sebagai managernya, tentu saja sibuk juga."

"Tapi biasanya ia langsung meneleponku dan mengatakan kalau ia tidak bisa membalas pesanku dan akan membacanya nanti."

Baekhyun mulai terdengar cemas di suaranya.

Anti-fan (CHANBAEK)Место, где живут истории. Откройте их для себя