Skenario Tuhan [1]

76 29 20
                                    

Give your enemy a thousand chances to become your friend, but do not give your friend a single chance to become your enemy
(Imam Ali [AS])

#Skenario Tuhan
🍃🍃🍃  


Dosen yang ada di kelasnya 3 sejoli tadi, tidak dapat menghadiri kelas. Jadi, atas usul si Bilal akhirnya mereka menuju ke kantin hanya untuk sekedar mengisi perutnya yang kosong.

   Banyak tatapan memuja dari kaum hawa untuk 3 orang yang lagi berjalan di koridor kantin. Ya, karna 3 orang itu memiliki ketampanan di atas rata-rata.

  Hal itu membuat Bilal merasa menjadi manusia paling ganteng dan juga buat idungnya kembang kempis . Tapi jangan salah, gitu-gitu mereka ber 3, gak pernah pacaran.

   "Hay, mau minta tanda tangan sama selfienya sekaligus, gak?" Canda Bilal dengan mengedipkan sebelah matanya.

   "Eh Tono, jangan sok cool deh". Cibir Izzam malas.

   "Apaan sih, lo kok dari tadi sewot banget  sama gue? Mas kalo iri bilang, ntar gue cariin cewek yang bisa sabar ngadepin lo kok. Tenang aja". Beo Bilal, yang lama-lama semakin ga jelas.

   "Semerdeka lo, Bil." Pasrah Izzam, sampe memutar bola matanya.

   Sesampainya mereka di kantin, Izzam langsung memesan makanan sesuai keinginan sahabat-sahabatnya.

   Sambil menunggu pesanan, Afnan membuka handphonenya dan mengklik aplikasi bacaan Al-qur'an. Setelahnya dia membaca dalam hati.

   Sampai akhirnya dia menghentikan bacaannya, karna pesanan mereka sudah sampai.

   "Nan, gue mau nanya!" Kata Izzam menghentikan suapan Afnan dan Bilal.

   "Eh, kita nih lagi makan. Kalo makan jangan ngobrol, abisin dulu tuh makanan. Baru dah, lo mau ngomong apaan terserah lo". Bukan Afnan yang nyaut, tapi Bilal.

   "Iya..iya, santai aja sih ngomongnya. Nyolot bener. Lagian yang ditanya siapa yang jawab siapa".

   "Shut up. Bisa kan, sekali aja gak ribut?! Lagian, di depan kita ini ada makanan yang notabennya rezeki dari Allah". Nasehat Afnan barusan ditanggapi dengan cengiran Bilal dan Izzam.

   "Iya deh, Afwan....afwan". Serempak mereka dengan menangkupkan kedua telapak tangan.

   Setelah acara makan-makan,dan sedikit perdebatan yang selalu ada di setiap hari, dengan pemeran 2 curut alias Bilal sama Izzam.

   Mereka akhirnya kembali lagi ke gedung manajement bisnis. Sambil diselingi dengan candaan garing dari Bilal yang selalu ditanggapi oleh Izzam.

   Sedangkan Afnan, sesekali menimpali atau hanya merespon dengan kekehan.

   "Zam, lo tadi mau nanya kan, ke gue?" Tanya Afnan, yang kembali mengingatkan Izzam.

   "Oh yang tadi, ntar aja deh. Pulang ngampus aja ato gak ntar malem di tempat biasanya. Masalahnya, obrolannya lumayan panjang and serius". Tukas Izzam dengan muka yang serius.

   "Alah, sok misterius lo. Gak cocok". Lagi-lagi itu Bilal, yang kini cuman ditanggepin sama muka malasnya Izzam.

   "Ok, ntar kabarin di group WA aja, Zam!" Jawab Afnan. Sesampainya di kelas, mereka langsung duduk di tempat masing-masing dan gak lama dosen pun masuk mengisi kelas hari ini.

*****

   Afnan, Izzam, dan Bilal tengah berjalan menuju ke parkiran kampus, sekarang waktunya pulang karna kelas mereka sudah selesai.

Skenario TuhanWhere stories live. Discover now