Prolog

109 30 25
                                    


Kalian itu harta yang sangat berharga. Hingga rasanya aku ingin sesurga bersama dengan kalian.

#Skenario Tuhan
🍃🍃🍃


   Saat ini Afnan telah bersiap untuk pergi ngampus dengan pakaian casualnya, yups kemeja biru dongker dan jeans panjang berwarna hitam dan warna sneakers yang senada dengan kemejanya. Matanya langsung terfokus kala netra itu melihat sosok cinta pertamanya yang kini masih terlihat cantik. Kaki panjangnya terus menuruni anak-anak tangga.

   Dan sampai disamping perempuan itu duduk, dia tersenyum hangat.
"Bun, Afnan pergi ngampus dulu ya?!" Pamitnya sembari mendudukan diri di sebelah wanita paruh baya tersebut.

   "Eh, kamu mah ngagetin Bunda. Jam berapa ini, kok udah mau berangkat aja?"

   "Ini udah jam setengah sepuluh Bun, 30 menit lagi Afnan ada kelas". Afnan memberitahu Bundanya jika ini sudah lumayan siang untuk dia pergi ke kampus.

   "Eh, iya ya? Yaudah deh, hati-hati bawa mobilnya! Bunda gak mau ya,kalo kamu kebut-kebutan?" Wanti sang Bunda,padahal dia sudah tau jika putra semata wayangnya itu tidak akan melakukan hal yang seperti itu. Tapi dia memang sangat takut jika terjadi sesuatu kepada Afnan.

   Afnan yang sudah biasa mendengar perintah Bundanya, hanya bisa terkekeh geli "Iya...iya Bunda. Gak akan, oke sekarang Afnan berangkat dulu. Bunda jangan kecapek'an di rumah, kalo ada apa-apa telfon Afnan langsung. Assalamu'alaikum Bun". Sembari mengambil tangan halus untuk diciumnya.

   "Iya, dah sana berangkat ntar telat lagi. Wa'alaikumussalam". Tangannya mengelus rambut hitam Afnan dan bibirnya ia tempelkan di kening putranya tersebut.

   "Bimillahi tawakkaltu 'alallahi laa haula wa laa quwwata illaa billaah". Gumamnya sebelum keluar dari rumah. Afnan mengeluarkan mobilnya dari garasi dan langsung tancap gas dengan mengucap basmalah terlebih dahulu.

   Waktunya hanya sedikit, saat ini sudah jam setengah sepuluh. Sedangkan perjalanannya dari rumah ke kampus memakan waktu kurang lebih 15 menit jika keadaan jalam tengah macet. Dan kelasnya dimulai pada jam 11.00. Bibirnya melengkung kala menyadari keadaan jalan yang tidak terlalu padat.

   Alhamdulillah, Afnan sudah sampai dikampusnya. Dan kini terlihat sudah ada 2 curut yang selalu menemaninya. Di lapangan depan kampus tepatnya ada kursi yang langsung berhadapan dengan area parkir kini sudah diisi oleh Bilal dan Izzam.

   "Assalamu'alaikum warahmatullahi wabaratuh". Salamnya ketika sudah berada di samping kanan para sahabatnya itu.

   "Eh kemane aje lu Nan? Lama bener, ditunggu-tunggu juga. Trus gak biasanya lagi, lo nyampenya telat". Serbu Bilal yang saat ini tengah menatap heran Afnan.

   "Wa'alaikumussalam. Woi Thanos, kalo ada orang ngucapin salam ya dijawab dulu. Kok malah kayak emak-emak komplek sih!" Kesal Izzam kala kebiasaan Bilal melanda. Wkwkwk

   "Hehehe, calm down bro. Lu gak tau aja tadi gua udah jawab salam Afnan dalem ati". Kilah Bilal, tidak mau kalah.

   "Bisa gak sih, lo ngaku sekali ini aja kalo sebenernya lo itu gak mau kalah sama gue".

   Dan Afnan? Kini dia hanya bisa geleng-geleng kepala karna dia terlalu sering melihat duo curut itu beradu argumen.
Dan ide jahil, muncul di kepalanya saat ini. Dia segera meluncurkan aksinya sebelum Bilal menjawab perkataan Izzam.

   "Bilal Rizkullah... Izzam Zahid!" Nadanya begitu dingin di telinga duo curut. Mereka tau jika Afnan sudah menyebut nama lengkap mereka artinya Afnan dalam mode serius. Padahal itu hanya akal-akalan Afnan untuk mengerjai mereka.

   Dalam diam, Afnan menahan tawa karna melihat air muka sahabatnya yang terlihat lucu di matanya saat ini.

   "Stop, and lets go to the class". Suaranya masih terdengar datar saat ini. Dan lihatlah, duo curut itu langsung berdiri dari tempat duduk mereka dan langsung mengikuti Afnan yang posisinya sudah berjalan lebih dulu dengan tawa yang tertahan.

____________________


   Assalamu'alaikum, haai ini karya kedua Nay, ya?! Semoga kalian suka. Dan jan lupa buat vote serta komment karna itu penting banget buat Author Amatir seperti Nay. Bebas mau komen apa aja. Mau itu pro atau kontra. Tapi inget! Pliis jan ada kata" kasar ya. Ok, TBC di part selanjutnya ok?!
Babaay. Wassalamu'alaikum.

Skenario TuhanWhere stories live. Discover now