8. SEBUAH BALASAN

Start from the beginning
                                    

"Apa jadwal Papa sekarang?" tanya Alister pada Joe degan wajah kesal sembari mengepalkan tangannya.

***

Ana tengah duduk di restoran seorang diri, dia tengah menunggu seseorang untuk datang memghampirinya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ana tengah duduk di restoran seorang diri, dia tengah menunggu seseorang untuk datang memghampirinya. Tak lama, orang berpakaian serba hitam pun dibalut celana jeans sobek pun datang sembari menyunggingkan senyuman.

 Tak lama, orang berpakaian serba hitam pun dibalut celana jeans sobek pun datang sembari menyunggingkan senyuman

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Apa Sia baik-baik aja?" tanya Ana pada Dhany, pimpinan preman yang menaungi semua urusan yang ada di wilayahnya.

"Baik, bahkan saat mengamen pun suaranya sangat merdu." Ana tersenyum mendengarnya. Bukankah saat kita melakukan sesuatu di daerah kekuasaan seseorang pasti selalu melakukan izin? Bagitupun Sia, yang harus melakukan izin pada preman-preman tersebut agar tak terjadi sesuatu.

"Maaf kalau Sia ngerepotin," ucap Ana sambil menyodorkan uang yang diberikan Alister, "Tolong jaga Sia agar lebih baik lagi.

"Ibu... percaya kalau saya bisa menjaga Sia?"

"Tentu, siapapun itu, saya selalu menghargai orang tanpa melihat status mereka."

Preman itu pun memgangguk mengerti, Ana terkenal ramah dikalangan semua orang, dia seperti malaikat hidup, bahkan seluruh temannya pun pernah menerima kebaikan dari Ana.

Dhany pun langsung membuka ponselnya sembari memperlihatkan foto yang sudah dia ambil, "Ada yang mengikuti Nona Sia, dan ini bukan hanya satu, tapi tiga orang."

Ana melihat foto-foto tersebut, di sana ada dua pria berjas, dengan posisi berbeda, dan—ada cowok dengan Hoodie hitam yang tengah melindungi Sia dari hujan.

"Apa anak ini, Bara William?" tanya Ana dalam hatinya, "Lalu, siapa dua pria berjas yang selalu mengikuti Sia?" Ana menatap foto tersebut dengan wajah amat khawatir.

***

Acara menyanyi Sia dan teman-temannya terpaksa batal, bukan karena Sia sakit atau semacamnya, tapi Crystal memaksanya untuk makan bersama di rumahnya. Dia berkata—orangtuanya sedang tidak ada di rumah, dan dia... takut?

Sia sedikit tidak percaya dengan alasannya, berhubung Bintang dan Troy ikut bersamanya, Sia menyetujui permintaan Crystal.

"Kamu nggak ngerencanain apa-apa kan?"

TELUK ALASKA 2 Where stories live. Discover now