Comedemon

1.4K 317 92
                                    

| Horror | Humor |

|| Duel - Turnamen NPC 2020 ||

:Tema:

Iblis Stand-up Comedy
(Tema paling anu yang pernah saya dapat seumur hidup ;-;)

---***---

| E-Jazzy | 487 words |

Para iblis berduyun-duyun memasuki bangunan terbengkalai itu—terbang, merayap, mengesot, atau jalan kaki

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Para iblis berduyun-duyun memasuki bangunan terbengkalai itu—terbang, merayap, mengesot, atau jalan kaki. Mereka mengambil tempat di meja-meja bundar yang sudah disediakan. Mereka yang letih pasca menggoda manusia butuh hiburan sesekali.

Ngiing .... Pengeras suara membunyikan denging saat sesosok makhluk hitam besar, botak, lagi bertanduk mengentakkan mikrofonnya. Seisi ruangan pun hening untuk menyimak. Beberapa ikat pocong mulai berdesakkan di kursi depan, berusaha mengatur posisi.

"Baiklah, saya yang mulai dulu," ujar si iblis hitam. "Jadi, ini pengalaman lucu saya waktu magang pas awal-awal jadi iblis—"

"Sssssalam dululah, Bangsss!" celetuk seekor ular yang melingkari salah satu pilar. "Ssssesudahnya perkenalan diri."

"Sekalian kita berdoa agar standup-comedy-nya lancar," sahut salah satu iblis berwujud kambing. Jarinya mengusap janggutnya yang terkepang apik.

Si iblis hitam besar pun mengucap salam dan doa. Dalam beberapa detik saja, api dan cahaya putih menyambarnya sampai raib.

"Kok kita tolol?" tanya salah satu iblis wanita pada temannya. "Pakai salam sama doa segala. Hangus, deh, komika kita."

Riuh sesaat karena kosongnya panggung. Para hadirin saling dorong hingga pocong-pocong terguling menggelinding, tetapi tidak ada yang bersedia untuk menggantikan komika pertama yang sudah terbakar cahaya Ilahi. Beberapanya beralasan tidak pandai melucu, sisanya demam panggung.

Lalu, api kembali menyala di atas panggung dan si iblis hitam besar pun muncul sekali lagi.

"Hai, saya kembali." Si abang iblis besar hitam mengetuk mikrofon. "Tes satu-dua."

Sebagian besar hadirin menata duduk kembali, sebagian lainnya sibuk bertanya-tanya bagaimana bisa si iblis kembali ke dunia.

"Jadi, waktu saya magang pas masih muda dulu—"

"Ngohk! Emang umur Abang sekarang berapa?" tanya sesosok iblis berkepala babi.

"Baru 2200 tahun."

"Wah, iblis sesepuh."

"Saya tidak suka disebut iblis sesepuh," tukasnya seraya membenarkan letak mikrofon pada penyangganya. "Kenapa? Karena iblis sesepuh itu yang terburuk dari yang terburuk! Nah, ini cocok sama cerita yang mau saya bawakan. Jadi, waktu awal magang dulu, saya ditugaskan barengan 11 iblis lainnya, dipimpin satu iblis sesepuh, untuk menggoda sebuah keluarga.

"Kami buat suasana rumah itu panas! Tidak nyaman buat ibadah. Salah satu adik tingkat saya menampakkan diri di kamar mandi, maka keluarga itu mengira rumah tersebut berhantu. Mereka memanggil dukun, anak indigo, sampai orang alim—mereka melakukan ritual pengusiran setan, baca-baca kitab suci! Akhirnya, satu demi satu dari kami terusir! Cuma sesepuh pimpinan kami yang bertahan sendiri di sana!

"Jujur, waktu itu saya mixed feeling. Saya kesal, sebegitu saktinya, tapi beliau tidak membantu kami stay di sana! Tapi di saat bersamaan saya kagum! Lalu, suatu hari, salah satu dukun menemui saya dan rekan sejawat. Dukun itu minta tolong supaya pimpinan kami angkat kaki dari rumah itu.

"Rekan sejawat saya itu sudah 700 tahun jadi asisten si iblis sesepuh. Jadi, saya kaget waktu dia meminta tolong, 'Dek, temenin, dong. Kita bareng jemput Pak Ketua.' Tapi saya manut saja.

"Sesampainya di sana, si dukun makin cerewet, 'Kenapa iblis terakhir ini susah kali diusir? Sudah dibaca-bacai, ditempeli jimat, masih tak mau minggat!'

"Rekan sejawat saya menjawab dengan entengnya, 'Ya ... iblis sesepuh, Pak. Sudah budek beliau. Rabun pula.'"

Sedikit komentar kalian amat berarti untuk saya; dan,Menekan bintang di bawah ini takkan membuat Anda sekalian kehilangan jari '-')/

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sedikit komentar kalian amat berarti untuk saya; dan,
Menekan bintang di bawah ini takkan membuat Anda sekalian kehilangan jari '-')/

CaesuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang