Palindrom's Trap

1.2K 263 37
                                    

P A L I N D R O M ' S

T R A P

| Science-fiction | Drama |

Warning:

Tulisan hasil dikejar deadline
dari Event Penulis-scifi (sekarang Scientist_INA )

Daily journal template
No humor
No impressive wording whatsoever
Feel free to smack me with some critique

| 1001 words |

KAU YANG membuatku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

KAU YANG membuatku ....

Radar terbangun dengan teriakan panjang, lalu mendapati dirinya tengah berada di kelas kalkulus. Seisi kelas memandanginya, termasuk dosen yang tengah mengajar.

Dia dikeluarkan dari perkuliahan pagi itu.

"Aku membuat terobosan besar!" teriak Radar siangnya di lorong, tepat di depan pintu ruangan dosen. "Kalian akan mengingat namaku satu atau dua dekade ke depan!"

Radar berbalik meninggalkan kampus seraya mencengkram jurnal hariannya. Dia mendapatkannya pagi ini dari ibunya, dan halaman pertama baru saja dia isi:

20 Februari 2002

Akan kubuktikan penglihatanku ini benar! Aku telah membuat kloning manusia dan alat penjelajah waktu tak kurang dari dua dekade dari sekarang!

Dan sejak hari itu, Radar tak pernah kembali lagi ke kampusnya.

_______________

3 Maret 2003

Ibu membujukku kembali kuliah. Aku menolak. Sudah 373 hari sejak aku memulai, terhitung dari tanggal 22 Februari tahun lalu, dan percobaan pertama serta ketigaku hampir berhasil, walau aku hampir meledakkan rumah kami. Tidak masalah. Edison gagal seribu kali sebelum mengubah dunia dengan penemuannya.

Radar mengabaikan ketukan pintu dan suara ibunya yang memohon dari luar.

Pemuda itu menaikkan kacamata yang merosot di hidungnya, menutup jurnal, lantas kembali memulai. "Percobaan ke-12," gumamnya.

_______________

4 April 2004

Nababan datang. Kurasa ibu mengutusnya.

"Carilah kampus lain kalau begitu," usul Nababan seenaknya.

Aku menggeleng, lalu kembali bekerja.

_______________

5 Mei 2005

Nababan membujukku kembali ke dunia luar dan kembali ke kampus. Lalu mencari kerja, katanya. Lalu, lama-lama, dia lelah sendiri. Dengan pandangan kosong, dia mendengarkan semua penjelasanku. Tidak seorang pun memahamiku.

CaesuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang