9 - Satisfied 🔞

1.7K 70 43
                                    

Jaebum menuntun Jinyoung yang kedua matanya tertutup sehelai kain, menuju ke salah satu bangku di ruang makan mewah yang Jaebum pesan khusus untuk mereka. Tempat itu tampak sangat elegan dengan tataan gaya klasik yang dihiasi dengan lampu yang sedikit temaram, akan tetapi masih bisa membuat Jaebum melihat jelas kecantikan kekasihnya malam ini. Udara serta aroma harum di ruangan itu pun sudah diatur sedemikian nyaman oleh orang suruhan Jaebum, sehingga walau Jinyoung belum dapat melihat keindahan itu, ia sudah dapat menebak bahwa tempat ini pasti sangatlah menarik. Segala menu makan malam untuk mereka pun juga telah disiapkan.

Di dalam ruangan tersebut, hanya ada mereka berdua dan sayup-sayup si manis dapat mendengar alunan musik instrumen klasik yang bertujuan untuk menambah kesan romantis mereka malam ini.

"Masih lamakah, Tuan Im?" Si manis mencicit untuk ke sekian kalinya sebab ia benar-benar merasa penasaran atas apa yang dilakukan prianya itu.

Jaebum yang kini tengah meletakkan sebuah benda berharga di atas meja itu hanya tersenyum atas sikap tidak sabaran kekasihnya, "Sebentar, sayang. Tak lama lagi kau akan tahu."

"Eoh? Apa itu, Bummie?"

Jaebum merasa sangat gemas pada Jinyoung, menggelengkan kepalanya dan mencubit sayang hidung kekasihnya, membuat Jinyoung yang tidak tahu apa-apa itu merengut, "Rahasia. Jika kuberi tahu, bukan kejutan namanya." Tak lama kemudian, perlahan Jaebum melepas kain yang menutupi kedua mata kekasihnya tadi.

"Ish, selalu saja menyebal---"

"Buka matamu."

Pelan-pelan, Jinyoung mengerjapkan matanya beberapa kali untuk menyesuaikan pencahayaan. Hal pertama yang Jinyoung tangkap dari indera penglihatannya adalah keindahan ruangan tersebut, lalu matanya beralih menangkap sebuah kotak persegi berwarna maroon. Setelahnya, ia kembali mengedarkan pandangannya ke berbagai arah di mana tempat itu sesuai dengan ekspektasinya beberapa saat lalu, sangat indah.

"Apa ini, Bum?"

Jaebum yang masih berdiri di belakang Jinyoung, mengusap lembut pundak kekasihnya, "Seperti yang kau lihat, Jinyoung. Kejutan untukmu."

"Aniya~ Maksudku, ini terlalu indah. Apa aku pantas mendapatkannya?" Cicit si manis yang merasa sangat tidak percaya diri atas kemewahan yang ia dapat.

Jaebum bergerak untuk menggeser bangku yang Jinyoung duduki agar berhadapan dengannya, meraih kedua tangan Jinyoung lembut, berlutut dan mengecup kedua jemarinya, "Apa pun, kau pantas mendapatkannya. Duniaku sekali pun."

Jinyoung yang mendengar ucapan kekasih tampannya itu hanya tersipu malu dan menunduk untuk menyembunyikan wajahnya yang sudah memerah bak buah tomat, "Ish, Bummie... Jangan menggodaku terus! Aku malu~"

Jaebum dapat merasakan kegugupan di wajah kekasihnya dan tanpa menunggu waktu lama, ia meraih kotak persegi tadi dan membukanya di hadapan Jinyoung. Jinyoung tak dapat mengendalikan perasaannya saat ini, sehingga ia hanya bisa membulatkan sempurna mulutnya bersamaan dengan Jaebum yang membuka kotak tersebut.

"Untukku, Bum?"

"Bukan, untuk Eommamu," goda Jaebum pada kekasihnya yang terlampau polos itu. Ia yang melihat Jinyoung mencebikkan bibirnya ke bawah segera meluruskan ucapannya, lalu mengeluarkan sebuah benda cantik dari kotaknya, "Jelas untukmu, sayang. Bolehkah?"

Jinyoung tak dapat menjawab dan ia tentu hanya mengangguk malu-malu.

Jaebum menatap sayang kekasihnya itu sebelum ia berdiri untuk memasangkan sebuah kalung bermatakan liontin mutiara. Setelahnya ia mengecup pucuk kepala kekasihnya itu, "Kau menyukainya?"

ADDICT (JJProject)Where stories live. Discover now