7 - Annoying stranger

838 71 45
                                    

Warning! Chap terpanjang dong, moga ngga bosen. Siapin waktunya dulu, okay. Jika sudah, silakan baca.


Happy reading!

*

"Jie, kuperhatikan hampir dalam seminggu kau jarang tersenyum. Tidak ada yang ingin kau ceritakan, eoh? Kau tidak salah makan, bukan?"

"Aku sedang malas saja, Bam-ie." Jinyoung yang tengah merebahkan kepalanya di atas tas hanya menghela nafas, ia rasa untuk masalah beberapa waku lalu tidak perlu diceritakan pada sahabatnya itu, Bambam. Lagi pula, jika memang diceritakan soal Jaebum, seringnya akan berakhir sahabatnya itu memberikan saran yang terkadang membuatnya geleng kepala.

"Pasti masalah Jaebum Oppa. Benar, 'kan? Sudah kukatakan berulang kali, Jie, kau maklumi sajalah. Namanya juga Bos besar dan sudah pasti akan banyak orang yang mengincarnya. Tidak ada salahnya kau sedikit refreshing bersamaku dan nikmati masa mu---"

"Ya, ya, ya, Bambam-ie. Memakluminya? Aku bahkan sudah banyak diam dan lebih memilih agar dia yang menyadarinya sendiri."

"Aigo~ Akhirnya tuan putri kita berbicara panjang juga. Kupikir tadi pagi kau sarapan lem yang membuatmu diam hampir seharian, Jie." Bambam terkekeh menggoda Jinyoung yang sedari tadi sudah memasang wajah datar padanya.

"Hais, Bambam-ie, aku sedang tidak ingin bercanda!"

Bambam berhenti dan membenarkan posisi duduknya agar berhadapan dengan Jinyoung, "Mian, mian. Jinyoung, selama Jaebum Oppa mencintaimu tulus, tidak ada yang perlu kau khawatirkan. Lalu, soal apa? Ada wanita lain? Heol, dia tidak mungkin melakukan itu. Bahkan dia cinta mati padamu, Jinyoung. Dan kau sudah tahu itu."

Jinyoung memejamkan matanya sejenak, menopang wajahnya dengan kedua telapak tangan. Di dalam benaknya kini ada dua kemungkinan. Kemungkinan bahwa perkataan sahabatnya benar adanya dan kemungkinan Jaebum tidak menceritakan soal wanita itu atas alasan yang tepat.

"Tapi, Bam, dia bahkan tidak memeriksa ponselnya."

"Wait, lebih baik kau ceritakan dulu pangkal masalahnya, Jinyoung, supaya aku paham."

Jinyoung kembali membenamkan wajahnya pada tas miliknya, "Ada seorang wanita yang menelepon ke nomor hapenya dan mengajak bertemu, Bam-ie. Aku benci nada bicaranya! Maka dari itu aku mendiami Jae--"

Bambam yang mendengar itu seketika menjentikkan jarinya ketika Jinyoung belum menyelesaikan ucapannya, "Tepat sekali! Itu mantan kekasihnya, Jinyoung!"

Rahang Jinyoung seolah hampir saja terlepas pada porosnya saat Bambam menyangkal ucapannya. Hati Jinyoung semakin tidak karuan dibuatnya.

"Yya! Aku bahkan belum selesai bicara, Bam-ie!"

Bambam tertawa mendengar nada protes sahabat manisnya itu. Senang sekali melihat sahabatnya yang sedang cemburu, "Jinyoung, dengar. Itu hal biasa yang terjadi pada sebuah hubungan. Lagi pula, apa selama ini kau pernah mendengar Jaebum suka bermain wanita?"

Jinyoung menggeleng dengan bibir yang terpout lucu.

"Lalu, bukankah wajar jika Jaebum tidak mau menceritakan masa lalunya karena ia pikir itu hal yang tidak penting lagi? Apa selama ini Jaebum terlihat mencurigakan? Kau pasti bisa merasakannya jika hal itu memang terjadi, Jinyoung."

Lagi, Jinyoung menggeleng dan di dalam hati ia rasa apa yang dikatakan sahabatnya itu ada benarnya juga.

"Maka dari itu, percaya padaku bahwa Jaebummu tidak akan macam-macam di belakangmu, Jie. Aku berani bersumpah akan hal itu."

ADDICT (JJProject)Where stories live. Discover now