03 | Who Knows?

505 409 220
                                    

Kehidupan yang aku miliki kisah berbeda dengan orang lain, tapi separuh dari kisah hidup aku adalah cerita mereka yang memiliki kehidupan yang penuh dengan emosi

🌻🌻🌻

Hari kesekian telah berjalan di SMA Nusa Bangsa sejak selesainya liburan semester. Namun, walaupun sudah lama menjadi teman sekelas, XI IPA B masih merasakan kecanggungan satu sama lain, kecuali dua kutu yang ada di kelas itu. Ya, siapa lagi kalau bukan Alena dan Michel.

"Len Len, itu anak baru bukan sih?"

"Mana-mana?"

"Itu ga sih? Yang matanya cuma segaris?"

"LAH, MANA GUE TAU. Kan lu yang udah pernah liat fotonya, kenapa lu malah nanya gue dodol."

Michel hanya menoyor kepala Alena yang menjawab sewot atas pertanyaannya tadi.

"Halo, siapa namanya?" celetuk Raihan yang selalu suka sksd sama orang.

"Eh, nama gue Aksa Delvin Arion," jawabnya dengan formal.

"Panggilannya?" sambung Enco.

"Panggil Delvin aja."

"Lu ngapain pindah kesini dah?" tanya lagi Rain.

"Ikut orang tua, mereka ada kerjaan disini."

"Ohh, emang aslinya darimana?" Terakhir pertanyaan dari Raihan.

"Dari Bangka nih."

"WAHH, DIMANANYA? KITA JUGA DARI BANGKA SEMUA," sahut Enco antusias.

Perkenalkan F3 yang otw jadi F4 gank ala-ala SMA Nusa Bangsa, mereka adalah Raihan Wilfred si pembuat onar, Lorenzo Hedy atau yang biasa dipanggil Enco si manja, dan Harry Rainer si paling waras diantara mereka ber-3. Jika dilihat dari percakapan tadi sepertinya F3 akan reborn menjadi F4 yang ditambah dengan Aksa Delvin Arion si anak baru yang punya mata segaris.

"IH LEN, beneran tau itu anak barunya. Cakep ya," celetuk Michel tiba-tiba.

"Hm mayan sih, masih tergolong enak buat diliat."

"Idih sok sekali kau ngomongnya, kayak lu cantik aja."

"Baru juga sekali ngeliat udah bisa ngebelain aja, falling in love at first sight nih?" goda Alena.

"APAAN SIH! Enggak lah."

"Enggak lah apa enggak tau ke depannya gimana?"

"TAU AH, MALES GUE SAMA LU."

Alena langsung mengejar Michel yang sudah marah karena dirinya terus digoda oleh sahabatnya itu.

"DUHH!" pekik Alena yang merasa dirinya akan terjatuh akibat ia lupa mengikat tali sepatunya.

"LEHER GUE LEHER," jerit Alena ketika ia merasa ada seseorang yang menarik tudung topi hoodie-nya. Dengan sigap orang itu langsung menarik Alena yang membuat Alena terselamatkan dari bencana yang bisa menyebabkan hidungnya yang pesek menjadi lebih pesek lagi.

"Duh, leher gue. Eh, makasih ya, terima kasih telah menyelamatkan hidung gue yang cuma secuil ini," ujar Alena ke Daffin yang masih memegang pinggang dan pundak Alena agar gadis itu tidak kehilangan keseimbangan lagi.

"Iya, lain kali kalo mau lari jangan lupa iket tali sepatu dulu," sahut Daffin yang kini telah berpindah tempat menjadi berlutut mengikatkan tali sepatu Alena.

"Eh, gausah diiket biar gue iket sendiri aja," tolak Alena yang ikutan berlutut mengikat tali sepatunya yang satunya lagi.

"ADUH, PEMANDANGAN APA INI?!" teriak Michel yang lewat di samping Alena bersama dengan Zevito Arlando.

NYAMANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang