Ke-Khawatiran

282 20 5
                                    

Hye Kyo menoleh. Melihat sosok pria yang berdiri dibelakangnya. Sontak membuatnya langsung bergegas meninggalkan barang yang sudah dipilihnya diatas meja kasir. Ia berlari keluar.

Sosok pria tersebut pun ikut mengejar kemana Hye Kyo berlari. " Tunggu! Hye Kyo! Aku bisa jelaskan semuanya padamu" ucapnya menahan bergelangan lengan Hye Kyo

" menjauhlah! Aku tidak ingin melihatmu disini!" Ujar Hye Kyo

" Tapi tidak begini caranya! Aku sangat menghawatirkanmu! Ayolah pulang bersamaku kerumah" Ujarnya meminta

" Lagi pula itu bukan rumahku! Aku tidak berhak ada disana. Wanita yang berhak ada disana adalah wanita yang kamu cintai!" Jelas Hye Kyo tersendat menahan tangis

Pria tersebut adalah Song Joong Ki. Pria yang masih berstatus sebagai suaminya.
Dengan penuh harapan Joong Ki terus membujuk Hye Kyo agar kembali kerumah. M

" Lepaskan aku!" Pinta Hye Kyo

" Tidak! Pulanglah denganku" Pintanya

Joong Ki terus memaksa Hye Kyo untuk ikut berasamanya. Tak lama seseorang mengenggam pergelangan taangan Joong Ki dengan penuh amarah.

"Lepaskan tangannya!" Ucapnya tegas

" Ada perlu apa anda disini? Dan ikut campur dengan rumah tangga orang lain!" Sentak Joong Ki menepis lengan seorang pria.

"Anda tidak mendengar ucapannya? Dia minta anda untuk melepaskan genggaman anda dan jangan sentuh dia!" Tegasnya

Bruk. Sebuah pukulan hebat menyentuh pelipis bibir pria yang ternyata adalah Kim Min-Seok. Rupanya ia pergi kemari bersamaan. Hanya saja Kim Min-Seok pergi sejenak ke toko lain.

"Cukup! Joong Ki apa yang kamu lakukan?!"  Bentak Hye Kyo

" Oh jd pria ini yang sudah membawa kamu pergi dari rumah?! Iya?" Ujar Joong Ki dengan nada membentak

" Tidak! Jaga ucapanmu! Lebih  baik kamu tinggalkan tempat ini!" Ucap Hye Kyo geram

" Ayo pulang bersamaku! " Paksa Joong Ki menarik lengan Hye Kyo

Lagi-lagi Kim Min-Seok menahan pergelangan lengan Joong Ki. Dan lagi-lagi juga Joong Ki mendaratkan pukulan untuk kedua kalinya pada wajah Kim Min-Seok. Bruk!

"Cukup!" Teriak Hye Kyo

Plak. Sebuah tamparan hebat mendarat pada pipi kiri Song Joong Ki oleh ulah Hye Kyo. Seperti ada rasa bersalah namun hatinya tak dapat dipungkiri sangatlah hancur.

"Kita pergi dari sini" Ucapnya pada Kim Min-Seok

Mereka berdua berlalu.
Song Joong Ki masih diam mematung. Menatap kepergian mereka yang meninggalkannya sendiri. Ia merintih kesakitan. Namun buat berasal dari tamparan. Tapi dari hatinya yang saat ini sedang patah.

"Apa mereka berdua? Ah! Shit!" Geram Joong Ki menonjuk kaca mobilnya hingga pecah. Tanpa sadar lengannya terluka.

Dari kejauhan. Hye Kyo masih menatap spion mobil yang masih terdapat wajah Joong Ki disana. Hatinya benar-benar menangis pilu. Namun ia sendiri sangatlah merasa terpukul.

" Kamu tidak apa-apa kan?" Tanya Kim Min-Seok

" Hah? Hm aku baik-baik saja. Lukamu?" Ujarnya

" Hanya luka kecil" Sahutnya

" Sepertinya aku terlalu keras pada Joong Ki, aku menamparnya tadi.. aku.. " Ucap Hye Kyo

"Masih mempedulikan orang yang sudah menghianatimu?" Tanya Kim Min-Seok

Malam tiba. Hye Kyo menyelimuti tubuhnya hingga dada. Ia menatap guling disampingnya dengan penuh makna.

" Maafkan aku" Ucapnya pilu

Rasa bersalah itu masih menempel dalam dirinya. Tapi ia bertanya. Apakah Joong Ki merasakan rasa bersalah yang mendalam pada dirinya? Atau bahkan hanya ingin keadaan membaik saja?

Ia mulai menyalakan ponselnya setelah dua hari tak hidup. Sebuah pesan masuk pada ponsel Hye Kyo. Cukup banyak. Terlebih dari sahabatnya Hyo-Joo. Ia membaca pesan itu. Tentang Kondisi Joong Ki yang drop hingga masuk rumah sakit, dan sebuah panggilan dari Joong Ki lebih dari 20x.

"Joong Ki sakit? Jadi barusan dia baru keluar dari rumah sakit?" Tanyanya pada diri sendiri

Kegelisahannya semakin menjadi. Apa yang harus ia lakukan saat ini? Ia memutuskan untuk memejamkan mata. Hingga hatinya tak lagi gelisah karena ulah suaminya.

***

Pagi itu. Hye Kyo sudah tak terlihat di apartment. Ia rupanya sudah pergi dari pukul 6 untuk pergi ke suatu tempat.
Tepat di depan gerbang rumah Joong Ki. Membidik dibalik lubang pagar kecil. Mencari sosok Joong Ki.
Ke khawatiran itu tak membuatnya tenang semalaman.

Krek. Krek. Seorang supir membuka kan gerbang rumah. Dan melihat sosok Hye Kyo. Ia hampir berteriak namun Hye Kyo memintanya diam.

"Sst! Jangan sampai Tuan tahu saya disini!" Ujar Hye Kyo

" Baik nyonya.."

" Kamu mau antar siapa? Bibik kepasar?" Tanya Hye Kyo

" Bukan nyonya, tapi saya mau antar tuan bekerja" Ujarnya. Karena tak biasanya Joong Ki berkerja diantar supir. Ia lebih sering pergi sendiri.

" Tumen? Kenapa?" Tanya Hye Kyo lagi

" Itu .. tangan tuan terluka. Jadi kemungkinan tuan tidak bisa mengendarai mobil" Jelasnya

" Terluka? Terluka kenapa?" Tanya Hye Kyo dengan wajah panik

" Mmm .. anu. Tuan seperti sudah menonjok kaca mobil. Karena kaca mobil tuan semalam pecah" Jelasnya lagi

"Apa?!" Ucap Hye Kyo terkaget

Dari kejauhan. Joong Ki berteriak memanggil supirnya yang telihat tengah diambang pagar. " Ayo! Saya sudah kesiangan" Ucapnya

Hye Kyo membidik dari lubang lubang kecil. Terlihat memang lengan kanan Joong Ki dikelilingi oleh perban.
Dengan cepat Hye Kyo langsung bergegas pergi dan melajukan mobilnya

"Ada siapa? Ada tamu?" Tanya Joong Ki menghampiri

"Tidak ada tuan"

STAY WITH ME, LOVE!Where stories live. Discover now