Kala itu ..

698 22 1
                                    

Hingga jam telah menunjukan pukul 21.00 dan ternyata aku ketiduran cukup pulas. Aku mulai beranjak dan mencari suamiku yang kini tidak terlihat batang hidungnya.

" Joong ki.. kamu dimana? " .... Namun tak ada jawaban.

Aku memutuskan untuk mandi.
Satu jam berlalu. Cekrek~ suara pintu yang ditutup kembali. Aku beranjak dan melihat siapa yang datang.

" Hei! Dari mana saja kamu? Kamu yang mengatakan untuk tidak meninggalkan rumah karena sandiwara itu! Tapi kamu sendiri pergi tanpa pamit dan jam segini baru pulang?! " Geramku kesal.

Ia hanya menatapku sebentar lalu berjalan menuju sofa. Dan bruk!!! Dia terjatuh dilantai seakan tak berdaya.

" Apa yang terjadi?! Mabuk? " Tanyaku

Joong ki hanya tersenyum, lalu menarik tubuhku kedalam pelukannya. Oh.. seperti inikah rasanya pelukan seorang suami? Dia menyentuk kedua pipiku dan mendaratkan sebuah kecupan dibibirku. Ganas.

Drettt! Tak lama sebuah ponsel bergetar disaku celana Song joong ki. Aku menghentikan permainan itu dan mengambil ponselnya. Ternyata ada sebuah pesan
" Bagaimana keadaanmu? Apakah kamu selamat sampai rumah? Kamu terlihat mabuk berat " - begitu lah isi pesan yang entah siapa pengirimnya.

Aku beranjak menjauh.
" Apa kamu pergi dengan wanita lain? Siapa dia? Kenapa kamu pergi dengan wanita lain? " Tanyaku lantang.

" Ssttt! " Dia mengarahkan jari telunjuknya untuk menutup bibirku lembut. Lalu kembali menarikku kedalam pelukannya.

Namun aku berusaha menjauh dan meninggalkannya terkapar di ruang tamu. Nadiku berdetak kencang. Tanpa terasa air mataku menetes. Walau sebenarnya ku tahu bahwa hal ini akan terjadi padaku dan rumah tangga ini tidak akan pernah seindah yang ku bayangkan.

1 tahun yang lalu...
Ada sebuah berita tersebar luas baik dari televisi maupun media cetak. Sebuah Rumah sakit ternama di seoul mengalami ancaman naas karena dikabarkan telah membiarkan sebuah pasien meninggal dunia karena kelalaian dokter yang tidak konsentrasi dalam menjalankan sebuah operasi. Sebut saja " Korean University Medical Center" yang tak lain pemiliknya adalah seorang aktor ternama yang sudah membintangi beberapa sebuah drama hingga membuatnya cukup famous, sebut saja dia " Song Joong Ki "
Aku tidak mengenalnya. Namun suatu ketika aku melakukan praktek untuk beberapa hari di RS tersebut untuk menggantikan salah satu dokter disana. Saat itu, semua orang mengenalku dengan baik karena kinerja ku yang cukup baik dalam menangani pasien karena aku adalah lulusan terbaik dengan predikat yang terbaik pula. Aku cukup berprestasi. Hingga akhirnya aku ditetapkan untuk menjadi dokter tetap di RS tersebut dengan penawaran gaji yang cukup fantastis. Ini adalah sebuah keuntungan bagiku. Namun disitu lah awal mula aku mengenal sosoknya yang membuat sebuah perjanjian. Untuk membersihkan kembali nama RS yang sudah tersebar cukup buruk itu membuat 80% orang tak ingin mendatangi RS tersebut. Hingga sebuah penawaran itu akhirnya dilakukan. Aku mendapat sebuah keuntungan dan RS tersebut akan kembali bersinar.

Dengan berjalannya waktu. Keakraban ku dengan Joong Ki menimbulkan banyak perbincangan diluar sana. Hingga kami memutuskan untuk menikah demi menaikan sebuah rating.
Singkat cerita. Kini ku menjadi dokter yang begitu terkenal dikalangan masyarakat karena menikah dengan sebuah aktor. Begitu pun dengan Joong ki yang sudah lega karena kembali mengembangkan RS tersebut dengan rating RS terbaik di Seoul. Hingga dapat menutup kerugiannya selama ini.

Huft.

Air mataku masih menetes.

" Aku tidak ingin menaruh rasa lebih padanya karena resiko yang harus ku ambil cukup berat " Dalam hatiku terisak.

Tak lama ia menghampiriku dan menariku ke atas ranjang.
 
" Jooki! Lepaskan aku! Ah...."

STAY WITH ME, LOVE!Where stories live. Discover now