Happy reading
•
•
•
Sampainya di rumah sakit kedua pasangan yang sudah tidak lagi muda itu di sambut oleh mereka dengan begitu hormat. Arga dan Mona hanya mengangguk singkat sebagai balasannya.
Begitu sampai lantai 15 dimana letak ruangan cucunya berada Arga dan Mona menuju ruang mawar no.166 dimana ada sosok pria yang menjaga diluar.
Mengetahui tuan besar datang dengan sang istri,Jack langsung menunduk hormat.
"Hahaha...santai saja Jack tidak perlu kaku begitu" ucap Arga dengan ramah
"Baa...ik tuan.." ucap Jack sopan
"Bagaimana keaadan cucuku? apakah dia sudah sadar?"
"Sudah tuan, nona sedang tidur setelah di periksa dokter " jawabnya sopan
Arga mengangguk dan memasuki ruangan yang ditempati cucunya. Begitu masuk ke dalam mereka berdua bisa melihat seorang gadis cantik terbaring lemah dengan perban yang berada di sekitar dahinya.
"Cucuku , Oma sangat merindukan mu" ucap Mona setelah mendekat dan berdiri di samping ranjang cucunya
Mona terlihat sedih melihat keadaan cucunya seperti ini , bagaimana tidak sedih? sekalinya ia bertemu malah cucunya dalam keadaan tidak baik. Sayang sekali pada saat suaminya berada di Indonesia ia tidak bisa ikut serta suaminya karena dalam keadaan tidak sehat dan ia harus terpaksa untuk tidak ikut bersama suaminya.
Cucuku yang malang.
Merasa terganggu dengan elusan di pipinya, Quen membuka kedua matanya dan menatap sosok wanita dan pria yang sudah tidak muda lagi di hadapannya.
Apakah dia mimpi?
"Oma...
"Opa..." Ucap Quen tidak percaya
Quen menutup kembali matanya berusaha untuk tidak berhalusinasi tapi saat kembali membuka matanya dia bener-bener melihat Oma dan Opa nya berada di depannya saat ini.
Hiks....hiks...hiks...
"Hei cucu Oma kenapa nangis hmm?" Ucap Mona khawatir
Arga pun tampak khawatir melihat cucunya yang menangis kencang.
"Jangan menangis sayang , kan ada Oma , opa disini" ucap Mona berusaha menenangkan cucunya
"Kalian disini?" Ucap Quen terbata
Arga dan Mona berdiri di samping kanan-kiri Quen dan mengangguk.
"Iya sayang , Oma disini"
"Aku sangat rindu Oma..." Ucap Quen hendak bangun
"Hei jangan bangun lihat lah jadi pusing kan" tegur Arga khawatir
Quen tersenyum dan menggeleng pelan kemudian tubuhnya ia sandarkan di kepala ranjang dan menatap keduanya senang.
"Kenapa hmm?"
Entah kenapa Quen jadi teringat keluarganya dan tiba-tiba wajahnya terlihat sedih.
"Loh kok muka nya cucu opa jadi jelek gini sih?" Hibur Arga
"Mereka jahat , mereka udah gak sayang lagi sama aku, bahkan mereka enggak percaya sama aku." Ucapnya sedih
Mona langsung memeluk cucunya dengan sayang dan menciumi keningnya yang diperban dengan lembut. "Ada Oma , ada opa jadi cucu Oma jangan sedih lagi hmm?"
Quen mengangguk dan memeluk Oma nya erat, Arga yang melihat hal itu hanya tersenyum tipis.
Ceklek
Pintu ruangan Quen terbuka dan masuklah dua orang pria tampan berbeda usia itu. Quen tidak menyadari siapa yang masuk keruangan nya karena sibuk memeluk Omanya.
"Oma mau kasih surprise buat Quen , mau lihat gak?" Bisik nya
Quen melepas pelukan Omanya dan mengangguk senang.
Mata bulat Quen membulat tidak percaya saat melihat pria yang sangat dirindukannya selama sebulan ini berada di hadapannya.
DELETED
UNTUNG KEPENTINGAN PENERBIT❤❤❤
YOU ARE READING
HI , I'M QUEN ( END)
Teen FictionGadis polos dan lugu yang menjadi perempuan sangat beruntung di dunia , dikarenakan memiliki keluarga yang teramat menyayanginya dan mempunyai kakak-kakak yang sangat overprotektif terhadap dia. Terkekang? tentu saja lelah? bukan lagi tapi apa ya...