BAB 44

32.3K 1.6K 326
                                    

Happy reading

"Dimana adik mu Math?kenapa dia tidak pulang dengan kalian?" Ucap Chris dengan khawatir karena sejak kedua putranya pulang sekolah ia sama sekali tidak melihat putrinya , memang Chris hari ini tidak ada hal penting yang harus diurus jadi dia memilih untuk rehat di rumah

Math menggeleng karena memang ia sama sekali tidak tahu jika adiknya belom sama sekali pulang.

"Kamu ini gimana sih , kalian satu sekolah harusnya kalian pantau adik kalian" ucap Chris memijit keningnya

"Mungkin dia lagi main kali ama om-om nya dia" ucap Rios terlalu santai

"Lo ngomong apa si!jangan asal nuduh kalo enggak ada buktinya" ucap Math geram

"Loh emang bener kan? Papi aja sudah tau dan melihat foto nya sendiri"

"SUDAH CUKUP KALIAN JANGAN BERTENGKAR" ucap Chris membentak

"Jack" panggil Chris dengan tegas

Jack yang memang berada di sudut pojok yang tidak jauh dengan tuan besarnya langsung menghampiri dan menunduk hormat.

"Saya disini menyuruh kamu untuk mengawasi putri ku!saya tanya dimana dia?"

"Nona muda sedang berada di rumah teman nya tuan , nona mengirim saya pesan agar tuan dan orang rumah tidak perlu khawatir" ucap Jack sopan

Chris mengangguk dan mengibaskam tangan nya agar Jack segera pergi , dan dengan rasa hormat Jack meninggalkan tuan besar beserta kedua tuan mudanya.

Elsa menghampiri suaminya dan di belakang diikuti oleh mbok ati yang membawa beberapa cemilan.

"Taro saja di sana ya mbok" ucap Elsa

"Iya nyonya" setelah meletakan cemilan mbok ati segera pergi ke arah dapur

"Kenapa pada diam gini sih?ayo dong di makan"

"Dimana Quen?kenapa dia tidak ikut bergabung dengan kalian. Cepat suruh kebawah" ucap Elsa menunjuk salah satu bodyguard yang berjaga

"Dia belom pulang Mi" ucap Rios angkat bicara

"Kemana anak itu?" Ucap Elsa heran

"Quen lagi di rumah teman nya Mi" ucap Math

"Rumah teman?apa jangan-jangan dia lagi ketemu sama cowo om-om nya itu lagi?" Tebak Elsa tidak suka

"Mami jaga bicara kamu, kenapa bicara seperti itu" tegur Chris pada istrinya

"Loh kenapa?memang benar kan ternyata ucapan Fany bener Pi kalo Quen sering bertemu dengan teman kencan nya itu"

"Jangan dengerin ucapan orang lain Mi!"

"Meskipun waktu pertama kali aku melihat anak itu tidak suka tapi aku salah Pi,Fany anak yang baik,mandiri dan pintar. Mami salah menilai dia saat pertama kali Mami bertemu dengannya" ucap Elsa tersenyum

"Mi ingat Quen putri kamu jangan pernah membandingkan nya dengan orang lain" ucap Chris lembut

"Aku tidak membandingkan Pi kenyataan memang begitu kalo Fany lebih jauh baik dari pada putri kita dia manja , Mami fikir-fikir ucapan Fany ada benarnya kita tidak boleh terlalu memanjakannya"

Chris menghela nafas kasar mendengar ucapan istrinya, gadis itu bener-bener sudah mencuci otak istirnya. Meskipun Chris sempat berfikir benar saat melihat foto itu tapi Chris sangat yakin jika putri nya tidak akan seperti itu dan ia diam-diam masih menyelidiki semuanya.

"Mi aku ke kamar dulu aku ada tugas yang harus aku kerjakan" ucap Math meninggalkan ruang keluarga tanpa mendengar jawaban dari sang Mami

Math tidak suka mendengar ucapan Mami nya yang membandingkan Quen dengan orang lain baginya Quen adalah yang terbaik dari yang terbaik. Meskipun ia masih ragu dengan semuanya tapi jauh di lubuk hatinya paling dalam rasa menyesal teramat ia rasakan.

Sejak tadi pagi bahkan hari sudah menjelang sore Quen masih asik dan betah berlama-lama di rumah Thea. Bahkan ia tidak menyangka akan bertemu dengan sosok orang yang pernah ia tolong waktu itu.

Flashback on!

Setelah membeli buku yang ia butuhkan dan beberapa novel terbarunya ia berjalan kearah kasir untuk segera membayarnya dan ia harus cepat-cepat pulang karena jam pulang sekolah sudah lewat ia takut membuat orang rumah khawatir.

Setelah membayar semuanya ia keluar dari toko tersebut dan menghampiri Jack yang sudah menunggu nya diluar.

Tapi saat matanya melihat kearah depan tanpa sengaja Quen melihat sosok pria paruh baya yang ia perkirakan seumuran dengan Papi nya sedang sibuk bertelfon tanpa memandang kearah jalan yang sangat ramai oleh kendaraan. Mata bulat nya membulat ketika melihat motor yang melaju dengan kencang dan tertuju pada pria paruh baya itu tapi, sebelum terjadi Quen berlari dan memeluk tubuh pria itu hingga lengan Quen yang terserempet oleh motor.

"Astaga nona" teriak Jack dan berlari menghampiri Quen

Pria paruh baya itu terdiam mungkin syok dan sadar ketika gadis di depannya merintih.

"Ya ampun , kau tidak apa-apa nak?oh ya tuhan terimakasih telah menolong saya dan saya sungguh berhutang budi"

Quen tersenyum. "Tidak apa pak , kita sesama manusia harus saling membantu. Mari pak kalo gitu aku permisi dulu" ucap Quen sopan

Jack menuntun nona nya dan membukakan pintu untuk nona muda nya dan ia sedikit berlari menuju samping mobilnya  untuk segera menjalankan dan menuju kediaman nona mudanya.

Pria itu masih menatap mobil yang sudah menjauh dan tersadar ketika kemeja putih lengan nya ada sedikit darah segar yang tertempel.

"Apakah anak itu terluka?"

"Aku berhutang budi padanya, aku akan membalas kebaikan nya suatu saat nanti"

Flashback off

DELETED

UNTUNG KEPENTINGAN PENERBIT❤❤❤

HI , I'M QUEN ( END) Where stories live. Discover now