BAB 47

34K 1.8K 395
                                    

Happy reading

Begitu memasuki  kelas, semua mata tertuju pada Quen yang terus menundukan kepalanya di belakang tubuh Thea.

"Ngapain Lo semua ngeliatin??" ucap Thea sedikit mengeraskan suaranya

Mereka langsung menatap kearah lain pada saat mendengar suara Thea yang menyiratkan arti bahwa tidak suka jika ada yang memperhatikan nya.

Thea mengajak Quen untuk ikut gabung dengan beberapa pria yang berada di bangku yang sudah di buat melingkar.

"Siapa ni?boleh dong..." Ucap pria bernama Mark

Yang lain pun langsung menggoda dan menatap kearah Quen yang sejak tadi menatap mereka polos.

"Jangan gangguin dia" ucap Thea sengit

"Enggak neng santai aja sih kita kan cuman mau kenalan doang" ucap pria bernama Jeremy sambil melirik Quen dengan senyum yang membuat siapapun terkesima karena ketampanannya

Thea langsung mengenalkan mereka satu persatu dengan malas.

"Quen kenalin dia Mark , cowo paling konyol dan gila dari yang lain" ucap Thea pada Quen

Quen tersenyum dan mengulurkan tangannya. "Aku Quen kak"

"Cantik banget si dek , gemes deh boleh bawa pulang gak?" Ucap Mark gemes

"Nah kalo yang samping Mark namanya Jeremy, si cowok paling sok menarik dan sering banget godain cewe alay" ucap Thea mengabaikan ucapan Mark

Quen kembali tersenyum dan mengulurkan tangannya. "Quen , kak"

"Sekarang gak bakal godain cewek lain kok kan udah ada dedek Quen jadi godain nya Quen aja ya?" Ucap Jeremy mengedipkan sebelah matanya

"Gak usah di dengerin Quen , nah kalo samping dia namanya Josh , nah dia itu orang nya paling penyayang banget bahkan semut yang hampir gue injek dia selamatin " ucap Thea malam

"Quen , kak"

"Josh , salam kenal Quen" ucapnya tersenyum manis , bahkan para wanita yang berada di dalam kelas dibuat melting tapi hanya ditanggapi cuek oleh Josh

"Nah kalo samping nya Josh namanya Joe, dia paling cowo sok paling romantis dia antara yang lain"

"Quen , em...apa kalian sodara?kenapa namanya sama?" Ucap Quen ragu

Joe tersenyum pada Quen "Pasti bakal nanya gitu deh , enggk kok kita gak sodara cuman namanya hampir sama mungkin tuh anak yang nyamain" ucap Joe pada Quen , Quen hanya mengangguk sambil tersenyum canggung

"Kalo samping nya Joe namanya Lucas , dia memang paling pendiem dari yang lain tapi santai aja sama Lucas dia kalo udah nyaman pasti asik kok di ajak ngobrol orangnya juga perhatian"

"Quen , kak" Lucas hanya mengangguk singkat

"Bawa apa?" Ucap Lucas dari samping, karena memang Quen dan Lucas duduk hampir berdekatan

Quen pun melihat arah mata pria bernama Lucas itu dan seakan tersadar Quen menepuk jidatnya pelan. " Ya ampun aku sampe lupa , aku bawa ini buat kak Thea dan sekarang kita makan ya , tapi aku cuman bawa dua aja gimana dong?" Ucap Quen sedih

"Gampang itu mah cantik, Nah mendingan ini buat aku aja, duh udah cantik baik banget sih nanti Abang tak kasih permen satu biji" ucap Mark sambil mengambil bekal milik Quen 

Lucas langsung menjintak Mark dengan kencang saat melihat wajah Quen yang terlihat tidak rela makanannya di ambil.

Mark menatap Lucas kesal. "Sakit elah cas!"

"Balikin , itu punya Quen"

Quen langsung menyela keduanya dan tersenyum "enggk papa kak, buat kak Mark aja"

"Noh yang punya nya aja gak masalah" ucap Mark meledek pada Lucas

Thea menatap Mark kesal dan memberikan kotak bekal nya pada Quen. "Nih makan aja , nanti gue sama yang lain mesen"

"Tap...

"Gapapa udah ambil aja , kita emang suka pesen makan lewat pesan. sebentar lagi juga bakal dateng makanannya" ucap Josh mengelus rambut Quen

Beberapa menit kemudian benar saja tidak lama dari itu pintu kelas terbuka dan masuk beberapa orang  kantin membawa pesanan mereka, setelah mengucapkan terimakasih orang kantin itu pamit untuk kembali kekantin dan pada saat itu juga Math dan yang lainnya memasuki kelas dan memperhatikan Quen.

Math melihat adiknya dengan tatapan sendu,iri,dan kesal karena Quen terlihat dekat dengan mereka bahkan adiknya terlihat sangat bahagia dan ceria. Merasa diperhatikan Quen menoleh dan kedua mata mereka bertemu tapi Quen langsung memutuskan karena tiba-tiba saja Joe menyuapi Quen.

Math dan Alarick yang melihat itu terlihat tidak suka dan menatap tajam mereka dengan tangan terkepal.

Dannis dan Bien saling menyenggol dan berbisik-bisik. Bahkan beberapa orang yang berada di kelas langsung terdiam begitu melihat aura yang menyeramkan pada kedua pria tampan itu.

Begitu selesai makan dan bel istirahat pun berbunyi Quen langsung pamit kepada semuanya untuk kembali ke kelasnya , Thea dan yang lainnya sempat ingin mengantar tapi Quen menolak dengan halus bahwa dia bisa sendiri tidak perlu diantar. Mereka pun terpaksa mengangguk dan membiarkan Quen kembali ke kelas nya sendiri.

Math yang melihat adiknya keluar kelas terpaksa tidak menyusul nya karena bel sudah berbunyi jadi dia hanya diam sambil melihat Quen yang sudah keluar kelasnya dengan sendu.

Saat menuruni tangga dan berhenti di pertengahan kebetulan orang yang berjalan dari lawan arah dengan sengaja mendorong tubuh Quen dan hampir terjatuh, untung saja Quen dengan sigap berpegang pada pinggiran tangga.

"Ah sayang banget gak jatuh" ucap Angel sedih

Tidak ingin membuat keributan Quen lebih memilih untuk segera pergi tapi, saat ingin berjalan lengannya di cekal oleh angel dan ila dengan kuat.

Quen berusaha memberontak untuk melepaskan tangan nya dari cekalan mereka berdua , dan terjadi lah aksi tarik menarik antara mereka bertiga , angel dan ila saling pandang dengan senyum penuh artinya dan menganggukan kepala hingga kedua gadis itu melepas kan secara bersamaan. Karena posisi Quen membelakangi tangga Quen pun tidak dapat menyeimbangi tubuhnya dan terjatuh mengguling dan melewati beberapa tangga.

DELETED

UNTUNG KEPENTINGAN PENERBIT❤❤❤

HI , I'M QUEN ( END) Where stories live. Discover now