BAB 43

31.4K 1.7K 320
                                    

Happy reading

Ceklek

Pintu UKS terbuka dan seorang siswi datang dengan membawa sepiring nasi goreng dan sebotol ai mineral. Siswi itu mendengus saat melihat gadis itu tidak menyadari kedatangannya.

"Jangan ngelamun terus , kesambet baru tau rasa Lo!" Sindir siswi itu

Quen langsung mengalihkan tatapannya pada seorang siswi yang berdiri dihadapannya dengan membawa makanan.

"Ni makan gue udah beli nasi goreng buat Lo sama minum nya air putih" ucap siswi itu ketus

"Aku ga laper kak" ucap Quen menunduk

"Emang kalo mau makan harus banget nunggu laper gitu?" Ucapnya malas

Quen menggeleng pelan. "Ya udah cepet ni makan , ga hargain banget gue Lo"

Quen langsung mengambil sepiring nasi goreng itu dan menarinya di atas pahanya. "Terimakasih kak ...

"Gue Thea" ucap orang itu

"Terimakasih kak Thea" ucap Quen tulus

Thea pun ikut duduk di samping Quen dan melihat gadis itu melahap makanan nya , cek...bukan kah tadi gadis itu bilang tidak lapar?tapi , lihatlah bahkan nasi goreng itu sudah habis tak tersisa sedikit pun.

"Kak Thea makasih" ucap Quen lirih

"Dan maaf gara-gara aku Kaka enggak masuk kelas pasti nanti bakal dihukum sama guru" lanjutnya tidak enak

"Dasar bodoh"

Quen terdiam dan menatap orang yang mengatainya bodoh tak lama kemudian Quen menunduk untuk menahan air matanya.

"Aku mau ke kelas , makasih ya kak Thea udah bawain aku makanan juga" ucap Quen dengan suara bergetar

"Aduh gitu aja kok cengeng sih , lagian emang bener kan Lo bodoh!kalo Lo gak mau dibilang bodoh jangan mau ditindas gitu aja sama mereka" ucap Thea dengan angkuh

Quen menatap Thea terkejut.

"Gak usah kaget gitu lagian gua juga udah tau kok kalo Lo sering di bully ama mereka dan begonya lagi Lo malah diem aja" ucap Thea emosi

Ya memang Thea sering sekali melihat para rubah itu membully Quen , awalnya dia biasa saja karena itu memang hal yang tabu tapi saat melihat wajah Quen entah kenapa hatinya tergerak untuk menolongnya tapi dia langsung tepis jauh-jauh karena tidak mau ambil pusing. Keesokannya lagi entah kebetulan atau apa Thea kembali melihat Quen di bully yang sedang membersihkan taman belakang sambil mereka membentak-bentak nya. Thea masih bersikap acuh tapi dia lama-lama jadi emosi saat ia beberapa kali melihat Quen ditindas oleh para rubah itu dan puncaknya pada saat ia baru saja datang ke sekolah dan ingin ke toilet tiba-tiba dia mendengar ada seseorang yang dibully dan saat mengetahui siapa itu Thea langsung mengambil kesempatan untuk merekam semuanya dari awal sampai ketiga rubah itu keluar toilet dan barulah dia masuk melihat Quen sudah menangis di lantai.

Quen menangis menangis mendengar ucapan Thea.

"Lain kali kalo Lo di tindas mereka jangan diem aja lawan!lo gak perlu takut ada gue" ucap Thea menepuk pundak Quen

Quen mengangguk dan menyeka air matanya.

"Ayo gue anter ke kelas , kelas Lo dimana?"

"X MIPA 1" ucap Quen pelan

Thea mengangguk dan berdiri yang diikuti Quen , pada saat keluar dari ruang UKS Quen terkejut saat seseorang langsung berteriak padanya bahkan Thea yang baru menutup pintu ruang UKS tak kalah terkejut nya.

"Lo emang nyusahin banget ya!ga tau orang nyariin HAH!"

Quen langsung menundukan kepalanya saat ia melihat siapa orang yang membentak dan meremas bagian sisi rok nya. Semua murid yang kebetulan melewati ruang UKS melihat kejadian dimana sang ketua OSIS membentak siswi yang mereka ketahui adalah sang adik.

"Maaf" ucap Quen pelan

Quen mendengar beberapa langkah orang yang mendekat tapi ia tidak berani untuk sekedar mengangkat kepalanya.

"Nona, ya ampun nona tidak apa-apa saya mencari nona kemana-mana takut terjadi apa-apa dengan nona" ucap Jack panik karena sejak nona mudanya ke toilet dan pada saat ia sudah selesai sarapan ia tidak melihat nona nya memasuki kelas bahkan sampai pada jam istirahat, setelah mencari-cari akhirnya Jack melihat nona muda nya yang tengah menunduk dan di depannya ada juga tuan muda yang terlihat menahan amarah.

"Orang lagi ngomong liat muka nya bukan lantai yang di liat!ga tau sopan santun Lo ya!" Ucap Rios tajam

"Heh Lo cowo jangan bentak-bentak perempuan apalagi dia adik Lo ga malu Lo?" Ucap Thea sinis sambil melipat kedua tangan nya di dada

"Siapa Lo?" Ucap Rios tajam

"Siapa gue itu bukan urusan Lo" ucap Thea hendak membawa Quen pergi tapi dengan cepat Rios menahan lengan Quen dengan kencang

Quen langsung menatap Kaka ketiganya dengan mata yang berkaca-kaca. "Kaka sakit" ucap Quen meringis

"Lo mau kemana hah? Uda berani bolos biar apa?udah ngerasa pinter banget Lo?" Ucap Rios tajam

"Tahan emosi Lo , dia adik Lo bro" ucap Alin yang sebenernya tidak tega melihat adik sepupu di bentak-bentak apalagi dihadapan banyak orang

"Semenjak dia jalan sama om-om dia bukan adik gue lagi!" ucap Rios tanpa sadar

Dia bukan adik gue lagi

Quen mematung dan langsung menatap tidak percaya Kaka nya dia seperti merasakan jarum yang menghantam jantungnya , rasanya seperti ah entahlah sulit sekali dijelaskan Quen menitikkan air matanya dan menatap Rios penuh kekecewaan. Begitupun Math cees yang melihat kejadian nya tatapan Math tertuju pada adiknya yang sudah menangis dia paham bagaimana perasaan adiknya.

DELETED

UNTUNG KEPENTINGAN PENERBIT❤❤❤

HI , I'M QUEN ( END) Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum