INTENTIONS

2.9K 304 22
                                    

Sean menangkap ada sesuatu yang lain mendatangi area mereka. Sesuatu yang besar dari atas sana. Sebuah kapal? Entah ia tak bisa menerka apakah itu juga sama-sama milik Alexa, atau mungkin milik orang lain yang memiliki tujuan sama seperti ibunya. James dan Nathalie. Mengingat kalau mereka juga orang-orang yang cukup gigih menyelesaikan ambisi tak lazim mereka.

'...Kami tidak akan meninggalkanmu. Kita dapat melawan mereka bersama-sama...' Ujar Meree membuyarkan pikiran Sean.

Pemuda itu kembali berpaling pada Meree. '...Tidak. Biar aku yang menghadapi mereka. Kau dan ayahku pergi sejauh mungkin dari sini...'

'...Tapi..-'

'...Ayahku terluka. William-terluka. Dan, kau juga...' Sean mengingat pekikkan kesakitan yang tadi sempat ia dengar dari Meree. Jelas cahaya berbahaya tadi paling tidak telah sedikit melukai betina itu. '...Pergi selamatkan diri kalian, tolong. Aku tidak akan melakukan hal bodoh yang akan membahayakanku sendiri saat melawan mereka. Jangan khawatir...' Sean meyakinkan mahkluk di hadapannya itu.

William hampir mendatangi mereka, menghentikan rencana gila putranya, menghadapi Alexa sendirian? Apa yang dipikirkan bocah itu. Namun ketika ia baru mengibaskan ekornya, tiba-tiba terdengar lagi suara gemuruh dari permukaan.

Mereka memandang ke atas, Sean mengepalkan tangannya kuat. Alexa pasti telah memberikan serangan keduanya. '...Cepat pergi dari sini...' Ujar Sean. '...Apapun yang terjadi, jangan berpisah dengan ayahku. Kupastikan mereka tidak akan bisa menyentuh kalian...'

'...Nak, kau..-'

'...Terimakasih telah menyelamatkanku waktu itu. Selamat tinggal...' Sean menggenggam tangan Meree seolah memberinya kepercayaan sebelum akhirnya melepaskannya dan segera mengayun ekor hijau keemasannya naik ke permukaan meninggalkan betina itu dan William.

Meree meraung memanggil pemuda tersebut keras, Sean tahu betina itu pasti mengejarnya dan menahannya andai dia mampu. Namun Sean jauh lebih cepat dan kuat saat ini, sesaat ia langsung menghilang dari hadapan mereka.

Ia tak bisa membayangkan bagaimana perasaan William dengan tingkahnya. Tapi Sean benar-benar ingin menyelesaikan ini, membuat tindakan Alexa dan James tidak menjadi semakin buruk, di malam Purnama ini yang tak bisa disangkal akan terus memburu Meree dan dirinya, bahkan melukai William lebih parah. Sean tak ragu untuk bergerak menghadapi dua pesaing itu sekaligus sebelum menyeret mereka pada hukum dengan bukti yang telah tersedia.

Dari kedalaman yang kini kurang dari dua ratus meter, Sean yang sedari awal mengetahui kalau ada benda asing ditanam di tubuhnya, berencana menggunakan alat itu sebagai senjata.

....

******

Kyle, ia hampir menghabiskan sebotol birnya dengan bersantai di kursi malasnya saat itu. Pikirannya terus melayang pada Anna, Sean, Rachel dan kejadian di gedung pusat kelautan yang entah ia tak ingat apapun yang terjadi dengannya. Ditambah dengan kejadian-kejadian sebelumnya, Sean yang tiba-tiba melarikan diri di tengah ramainya kerumunan para jurnalis lepas tanpa melakukan rencananya, atau bahkan Anna yang tiba-tiba mengatakan kalau Mermaid Alexa masih hidup.

Mungkinkah Sean melihat wanita itu, Alexa, sehingga ia mengabaikan begitu saja niatnya untuk menghabisi James? Kyle ingat Sean cukup kuat dengan niatnya saat itu. Ia rasa tak ada yang bisa menghentikannya kecuali jika anak itu melihat hal yang jauh lebih mungkin untuk menggetarkan pikirannya. Alexa? Entahlah, yang jelas saat ini pun sedang terjadi sesuatu yang besar di Atlantik yang terus menyambung dengan lenyapnya bocah itu tiba-tiba, dengan kejadian sebelumnya hingga Anna pun memutuskan untuk ikut dengan Ny. Miller, wanita yang sangat tak disukai oleh adik angkatnya itu, ke perairan tersebut. Dan sangat disayangkan saat ini ia hanya bisa diam di rumahnya dan berkutat dengan semua pemikiran itu, dengan ketidakjelasan itu.

THEIR MERMAN [COMPLETE]Where stories live. Discover now