1 | Interaksi Pertama

2.5K 415 211
                                    


Dayra sudah rapih dengan seragam sekolahnya, ini adalah tahun terakhir Dayra menjadi anak SMA, ditahun ini pula ia harus menentukkan Universitas mana yang ingin ia tuju. Pagi ini Dayra sudah siap menyantap sarapan pagi bersama dengan keluarga barunya, keluarga Fernandez.

"Dayra sayang, Abian mana?" tanya Maura-Ibunda Abian-memecah keheningan. Yang ditanya bukannya menjawab malah tersenyum kikuk. "Eh iya bund?" saut Dayra kemudian.

Maura terkekeh melihat kelakuan Dayra, "Ih kamu mah dari kecil gak pernah berubah, tiap ditanya malah nanya balik." jawab Maura diiringi senyuman.

"Hehehe, iya bund, ka Abian lagi di-

"Assalamu'alaikum, aku pulang." sebuah suara bariton tiba-tiba datang memotong ucapan Dayra.

Maura menoleh kearah asal suara. "Loh, kamu abis dari mana?"

"Luar." jawab Abian singkat.

"Iya dari mana hm?" tanya Maura penuh selidik.

Abian menoleh kearah Dayra. Menatap gadis cantik itu dengan tatapan tajam tajam. Yang ditatap pun langsung tersadar karena merasa keadaan sudah cukup mencengkam.

Dayra mengusap lengan Maura pelan, "Bunda udah ih, aku laperr tauu. Oiya, tadi malem ka Abian dirumah kok, tapi emang tadi pagi keluar katanya mau olahraga," jelas Dayra dipenuhi kebohongan.

Maura tersenyum penuh arti kearah menantu tercintanya. "Oalah abis olahraga toh. Emang malemnya abis ngapain sii kok pagi-pagi buta udah olahraga ajaa hehe," balas Maura dengan nada jenaka.

Dayra tersenyum kikuk, "Ih bundaaa, aku laper tauu,"

"Candaa sayangg, yaudah yuk kita sarapan," jawab Maura menutup pembicaraan mereka dipagi hari dan langsung menyantap sarapan yang telah tertata rapih dimeja makan.


------------------------

Mata pelajaran tengah berlangsung dengan kondusif, semua siswa terlihat serius memperhatikkan penjelasan dari sang guru. Kecuali satu orang, Zara.

"Cerita! Cerita! Cerita! Pokoknya lo harus cerita ke kita." desak Zara kearah Dayra.

Mendengar hal itu membuat Dayra jengah, "Apaan si rese ah, diem si!" jawab Dayra penuh penekanan. Tanpa memberi peluang bagi Zara untuk kembali mengoceh.

Dayra pun menjentikkan jarinya dikening Zara. "Iya gue bakal cerita tapi nantilah pas istirahat yakali sekarang, gila lo?"

Zara terkekeh pelan. "Hehe, okee ashiaap!"

Bel istirahat telah berbunyi sejak beberapa menit yang lalu. Seluruh siswa SMA Vanguard telah berhamburan pergi ke kantin untuk mengisi perut mereka yang lapar akibat pelajaran Matematika yang cukup menguras tenaga. Keadaan kelas kini telah sepi, hanya tinggal beberapa siswa yang tengah sibuk dengan urusannya masing-masing serta mereka, sahabat-sahabat Dayra

Ketika kelas benar-benar telah sepi barulah Dayra memulai ceritanya, para sahabatnya pun mendengar cerita Dayra dengan antusias. Respon dari para sahabat Dayra cukup beragam, ada yang mencoba untuk memaklumi, ada yang diam menyimak, dan bahkan ada yang sampai marah, Zara contohnya.

ABIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang