Part 19 (Special)

2.3K 94 8
                                    

Haiii readerssss👋👋😁😁
April Mop 🤣🤣😁😁
Maafin author yang super jahil ini ya hehe 😉😉😄😄
Kali ini author beneran bawa part selanjutnya kok, udah gitu spesial lagi.
Kalian pasti penasaran kan, seperti apa part spesial ini? Kalau begitu langsung aja cuzz baca!























Eitss tunggu dulu...























Author ada masukin video youtube, coveran lagunya Glenn Fredly yang judulnya sekali ini saja. Author pikir lagu itu pas banget sama jalan cerita part ini. Jadi author saranin kalian baca part ini sambil dengerin lagu itu, supaya feelnya lebih dapat lagi dan juga lebih baper bacanya. Kalian tinggal play aja videonya di atas, terus baca deh ceritanya sampai habis 😉😉

Happy reading guyss! 🙂🙂

"Kita ke Bogor? Mau ngapain? " Tanya Ify ketika ia melihat plang petunjuk jalan di pinggir tol, yang menunjukan jalan menuju Bogor.
"Ya aku mau ajak kamu ke suatu tempat yang ada di Bogor. "
"Tempat apa? "
"Lihat saja nanti. Pokoknya tempat yang dulu ingin kamu datangi, tapi aku gak sempat ajak kamu kesana. "
"Tempat yang ingin aku datangi? Perasaan gak ada tuh. "
"Oh kamu lupa. Ya sudah nanti kamu juga tau tempat apa yang aku maksud. Sebentar lagi kita sampai. "

Benar saja kata Alvin, tak lama mereka sampai di tempat yang Alvin maksud.

"Hutan pinus? Memangnya dulu aku ingin datang ke sini ya? " Tanya Ify.
Ternyata tempat yang Alvin maksud adalah hutan pinus, tempat yang dulu rencananya akan menjadi tempat acara pernikahan mereka.
"Kamu pura-pura lupa atau benaran lupa. "
"Benaran lupa."
"Apa kamu sudah melupakan semua kenangan kita, Fy?" Tanya Alvin dengan nada kecewa dan raut muka berubah menjadi sedih.
"Jangan lebay! Iya-iya aku pura-pura lupa. Aku ingat kok. Waktu kamu pertama kali survey tempat ini, aku ingin ikut tapi gak dibolehin sama kamu kan? Terus kamu janji akan ajak aku survey lagi kesini. "
"Oh jadi kamu lagi bohongin aku ya, heh? Dasar ya, mulai nakalnya. "

"Aww, sakit Alvin. " Rintih Ify ketika Alvin menarik hidung mancungnya.
"Itu hukuman karena kamu sudah bohong sama aku. Ya sudah kita masuk yuk!" Ajak Alvin, karena saat ini mereka masih berada di parkiran mobil.

"Eh tunggu. " Ucap Alvin lagi, menghentikan Ify yang hendak melangkahkan kakinya.
"Apa lagi? "
"Ponsel kamu mana? "
"Buat apa? "
"Mana dulu. "

Dengan terpaksa, Ify mengeluarkan ponselnya dari dalam tas dan memberikannya pada Alvin.

"Aku mau, mulai sekarang gak ada yang ganggu kita berdua. Jadi aku matiin ponsel kamu supaya gak ada yang telepon- telepon kamu." Ucap Alvin sambil me-non aktifkan ponsel Ify.
"Kok gitu sih? Nanti kalau ada yang penting bagaimana? "
"Gak ada yang penting selain waktu kita berdua. "
"Ya sudah, kalau begitu ponsel kamu juga harus di matiin. Biar adil. "
"Oke, nih kamu yang matiin. " Ucap Alvin sambil memberikan ponselnya pada Ify. Lalu Ify melakukan hal sama terhadap ponsel Alvin. Setelah itu mereka  saling mengembalikan ponsel mereka masing-masing.

"Pemandangannya bagus ya. " Ucap Ify. Mereka kini sedang mengelilingi hutan tersebut. Terlihat cukup banyak orang-orang yang berekreasi di sana.
"Yang aku ucapkan waktu itu benar kan? Pemandangan di sini bagus dan sangat tepat kalau kita nikah di sini. "
"Iya, sekarang itu semua hanya tinggal rencana yang tidak pernah bisa terlaksana."
"Kita duduk disana dulu, yuk! " Alvin menunjuk sebuah kursi panjang yang tak jauh dari mereka berdiri. Terlintas, Alvin    teringat kursi itu adalah kursi yang dulu pernah ia duduki bersama Sivia.
"Ya sudah. " Ify menurut, tangan kanannya pun sudah di tarik oleh Alvin. Mereka mulai duduk di kursi tersebut.

"Di sini udaranya juga sejuk dan rasanya tenang banget kalau ada di tempat ini. " Ucap Ify sambil menutup matanya.

Cup!

He is My SonWhere stories live. Discover now