Part 10

2.8K 137 4
                                    

Pagi hari ini terlihat Al sudah tiba di sekolahnya. Kali ini ia hanya di antar oleh pak Teo, supir pribadi Cakka.

"Den Al tunggu sebentar ya. Pak Teo turun dulu baru bukain pintu buat den Al. " Ucap pak Teo pada Al yang duduk di sampingnya.
"Tidak usah pak, Al bisa buka sendiri. "
"Memangnya den Al bisa? "
"Bisa dong pak Teo. "
"Ya sudah, Hati-hati turunnya ya. "
"Oke Pak. "

Pak Teo pun turun dari mobil di ikuti oleh Al.
"Ayo den kita masuk kelas! "
"Ayo pak! "
Al dan pak Teo mulai berjalan menuju kelas Al. Tangan munggil Al menggandeng tangan pak Teo.

"Al! " Tiba-tiba terdengar suara seseorang yang memanggil Al dari arah belakang. Namun bukannya Al berhenti berjalan, ia malah menarik tangan pak Teo agar terus berjalan.
"Kenapa den Al tidak berhenti? Itu dari tadi ada yang manggil den Al. "
"Biarin aja pak, Al gak dibolehin sama Daddy buat ketemu om Alvin. "

Ya, orang yang memanggil Al tadi adalah Alvin.

"Oh begitu den, ya sudah kita jalan lagi. "

Al dan pak Teo pun berjalan menghiraukan Alvin yang terus memanggil-manggil Al.

"Dad, kok Al malah jalan terus ya? Aneh deh, gak biasanya Al seperti itu. " Tanya Cio yang sedari tadi bersama Alvin.
"Iya Daddy juga bingung son. Al kenapa ya? Apa dia marah sama kita? "
"Tapi aku tidak merasa melakukan kesalahan apa pun sama Al, Dad. Apa Daddy yang punya salah sama Al? "
"Tidak juga, son. Kemarin Al baik-baik saja kan sama kita. "
"Iya Dad. "
"Sudahlah positive thinking saja. Siapa tau Al sedang buru-buru ke kelasnya. Ya sudah kamu masuk kelas sana, Daddy harus segera ke kantor. "
"Oke Dad, bye! "
"Bye son! Semangat belajarnya! "

~Skip~
Selama di rumah, Ify dengan rajin merapihkan rumah. Walaupun ada satu orang asisten rumah tangga, hari ini Ify ingin melakukan semua pekerjaan rumah tangganya sendiri.

Saat ini ia sedang merapihkan kamar Cakka.
Ify melihat banyak map-map yang berserakan di meja kerja Cakka. Ia pun langsung berinisiatif untuk merapihkan map-map tersebut. Ia mengambil satu- persatu dan mulai menumpuknya menjadi satu. Namun ketika ia mengambil map yang ketiga, ada secarik foto yang jatuh dari dalam map tersebut.
Ia pun mengambil foto tersebut dan melihat lebih dekat dua orang yang terpotret disana.

Ada sosok Cakka disana bersama seorang...

Wanita

Sosok Cakka merangkul pundak wanita itu dan sang wanita memeluk Cakka dari samping.

Siapa wanita itu?
Apa hubungan wanita itu dengan Cakka?
Apa Cakka selingkuh darinya?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut mulai muncul di kepala Ify.

Tapi sepertinya ini foto lama karena wajah Cakka terlihat lebih muda dibandingkan wajah Cakka yang saat ini.

"Al pulang! " Tiba-tiba saja terdengar suara anaknya yang sepertinya sudah pulang sekolah. Ify

Ify pun langsung menyimpan foto itu di dalam saku celananya. Kemudian keluar dari kamar Cakka dan pergi menghampiri Al. Nanti setelah Cakka pulang kerja, ia akan menanyakan perihal wanita yang ada di foto itu kepada Cakka. Ia tidak boleh berpikiran negatif dahulu sebelum mendapat penjelasan dari Cakka.

"Halo sayang! Bagaimana sekolahnya hari ini? " Tanya Ify ketika ia sudah bertemu dengan Al.
"Seru Mom. Oh iya Mom, tadi pas Al sampai di sekolah tiba-tiba aja ada om Alvin manggil-manggil Al. "
"Terus? "
"Tapi gak Al tanggepin, Al tetap jalan ke kelas. "
"Al tidak boleh seperti itu, tidak sopan. "
"Ya bagaimana Mom? Al sebenarnya juga gak mau menghindar dari om Alvin, tapi kan Daddy sudah ngelarang Al buat deket sama om Alvin. "
"Iya Mommy tau sayang. Tapi Al tidak perlu sampai menghindari seperti itu. Al kan bisa berhenti sebentar dan bilang "Maaf om, Al sedang buru-buru mau ke kelas. " Itu baru sopan, om Alvin kan orang yang lebih tua dari Al. Lain kali Al tidak boleh seperti itu ya sayang. "
"Iya Mom. "
"Anak yang pintar. Sekarang Al ganti baju terus makan siang ya. Mommy sudah masak ayam goreng mentega kesukaan Al. "
"Yeee, makan ayam goreng mentega! " Seru Al.
"Ya sudah sana cepat ganti baju. "
"Yes Mom. "

~Skip~
Waktu yang ditunggu-tunggu Ify datang. Cakka sudah tiba di rumah. Sedari tadi rasa penasaran tentang siapa wanita itu terus menyerang dirinya. Ia harus bertanya secepatnya pada Cakka.

Setelah mereka makan malam, Ify langsung mengajak Cakka ke kamar pria itu.

"Kamu mau bicara apa, sayang? Sepertinya penting sekali? " Tanya Cakka ketika mereka sudah sampai di kamar Cakka. Pintu kamar pun sudah tertutup rapat agar Al tidak mendengar pembicaraan mereka.

Ify tidak menjawab pertanyaan Cakka, ia malah mengambil secarik foto yang tadi ia temukan di meja kerja Cakka. Setelah berhasil mengambil foto tersebut dari kantong celananya, Ify pun langsung menyodorkannya kepada Cakka yang sudah duduk di atas ranjang.Tentu ekspresi wajah Cakka terlihat terkejut ketika melihat foto tersebut ada di tangan Ify.

"Kenapa? Kamu kaget aku bisa menemukan foto kamu sama selingkuhan kamu ini? "
"Kamu dapat foto ini darimana sayang? "
"Coba saja kamu ingat-ingat, terakhir kamu taruh foto itu dimana? Sepertinya kamu lupa menyimpannya lagi setelah semalam menatap foto itu. "
"Sayang, aku bisa jelasin ini semua. Kamu mau kan dengerin penjelasan aku."
"Ya memang kamu harus menjelaskan semuanya sama aku, sekarang! "
"Oke, sini kamu duduk dulu! " Cakka menarik tangan Ify agar wanita itu duduk di sebelahnya.

"Jadi wanita yang ada di foto itu bukan selingkuhan aku. Dia Acha, dia mantan pacar aku ketika aku kuliah di Paris. Jadi foto ini diambil ketika kita pacaran dulu. Semalam tidak sengaja aku menemukan foto lama itu di tas ransel aku yang dulu aku pakai saat kuliah. Jujur semalam aku memang sempat menatap foto itu sebentar dan merenungkan masa lalu aku dengan dia. Tapi percayalah aku hanya mengenang masa lalu aku itu. Tidak ada pemikiran yang macam-macam di otak aku. Lagipula dulu aku berpacaran dengan dia hanya untuk main-main saja. Aku hanya menyukai dia tidak mencintai dia, karena wanita yang dari kecil aku cintai itu hanya kamu Fy. Kamu percaya kan sama penjelasan aku ini? "
"Lalu kenapa kamu masih menyimpan foto itu? "
"Aku juga tidak ingat kalau foto itu masih ada di tas ransel aku. Semalam itu niatnya mau aku buang, tapi karena sudah malam dan aku merasa sudah mengantuk akhirnya aku simpan dulu di dalam map. Hari ini baru mau aku buang. "
"Apa kamu serius Cak? Itu bukan cerita yang kamu buat-buat kan? "
"Ya serius sayang. Untuk apa aku mengarang cerita segala. "
"Oke aku percaya sama kamu, tapi ada syaratnya. "
"Apa itu? "
"Kamu juga harus percaya sama aku. Kamu harus percaya kalau aku cintanya sama kamu dan tidak akan kembali sama Alvin. "
"Iya aku percaya sayang. Terima kasih ya kamu sudah percaya sama aku. " Ucap Cakka senang sambil memeluk tubuh Ify dan Ify membalas pelukannya.
"Iya sama-sama. "

~Skip~
Keesokan harinya adalah hari minggu, Cakka mengajak Al piknik di taman yang tidak jauh dari rumah mereka. Tentu reaksi Al sangat senang ketika Cakka mengajaknya pergi ke taman untuk piknik.

Kini Al terlihat sedang bermain bola dengan Cakka, sedangkan Ify duduk santai di atas tikar sambil melihat mereka bermain bola berdua.

"Ayo sayang, tendang yang kencang bolanya! "
"Iya Dad! "

Ekspresi wajah Ify terlihat tersenyum melihat dua jagoannya bermain bola. Namun tiba-tiba saja muncul bayangan, Cakka berubah menjadi Alvin yang sedang bermain bola bersama Al.

"Yah Daddy payah! Masa gak bisa tangkep bolanya. "
"Daddy bukannya gak bisa tangkep bolanya son, tapi Daddy sudah capek nih. Kita istirahat bentar yuk! "
"Iya Dad, Al sudah lapar juga. "
"Nah kan, ya sudah kita samperin Mommy Ify ya. Kamu makan dulu baru kita main lagi. "
"Oke Dad! "

"Mommy, Al mau makan dong. Al lapar!" Ucap Al ketika ia sudah kembali ke tepat dimana Ify duduk.
"Mom! Mommy! " Panggil Al ketika melihat Mommynya malah asyik melamun dan menghiraukan dirinya yang sedari tadi meminta makan.

"Ify! Itu Al lapar, dia minta makan. "

"IFY! "

"Eh iya Vin..
" Vin? "

Haiiiiii 👋👋👋👋
Apa kabar readerssskuuuuu??? 😁😁
Akhirnya author bisa up part ini. Author senang deh. Kalau kalian senang gak? #jawabdikolomkomentarkalausenang

Ya walupun author harus begadang buat part ini, author ikhlas demi kalian senang dan ada cerita yang bisa kalian baca. Haha.

Terima kasih buat yang sudah setia menunggu part ini dan selalu comment untuk lanjut. Terima kasih juga buat pengertiannya. Maaf baru bisa up sekarang. Gak kerasa sudah hampir 2 bulan ya gak up hehe.

Untuk next part author tidak tau kapan lagi di up. Kemungkinan sih bakalan lama lagi. Sabar ya hehe.

Maaf kalau part ini kurang memuaskan.
Ya sudah JANGAN LUPA VOTEMENTNYA! OKE?????

BYE!! 👋👋👋☺☺😊

He is My SonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang