tujuh

1K 108 16
                                    

Tujuh minggu sudah Bidadari mengalami koma pasca pingsan saat Wira hendak berangkat bekerja. Wira segera membawa Bidadari pergi ke rumah sakit dan yang Wira tahu, Bidadari harus di operasi caesar untuk menyelamatkan bayi yang ada di dalam kandungannya. Entah dengan istilah medisnya, saat sedang dioperasi, terjadi pendarahan di otak Bidadari yang membuat dokter terpaksa membuat Bidadari dalam kondisi koma atau Bidadari justru bisa tidak selamat. Wira tidak tahu harus bersyukur atau mengutuk tindakan dokter yang membuat Bidadari dalam keadaan koma. Dan menurut dokter, hingga saat ini dokter belum yakin untuk memulihkan kondisi Bidadari karena kerusakan yang terjadi di otak Bidadari masih cukup parah. Jika dipaksakan, justru ditakutkan Bidadari akan mengalami amnesia dan justru akan melupakan jika dirinya pernah melahirkan atau mungkin akan memengaruhi proses bicara Bidadari, atau pergerakan tubuh bagian kanannya.

Wira menatap kosong pada Bidadari yang masih terbaring dengan peralatan medis yang menopang kehidupan Bidadari. Awalnya Wira memaksa pihak dokter untuk melepaskan Bidadari dari masa komanya. Akan tetapi Putra menyadarkan Wira mengenai perasaan Bidadari suatu saat nanti jika ingatannya berangsur pulih.

"Coba kita tunggu dulu beberapa saat Wira. Kamu tahu bagaimana Bida. Dia akan merasa bersalah seumur hidupnya terutama pada Aditya - anak kalian, kalau suatu saat nanti dia ingat mengenai Aditya. Itu juga akan membuat Bidadari terpuruk.", Ucap Putra saat itu.

"Halo sayangku, tadi Aditya pintar deh. Dia nggak rewel. Kamu nggak mau ngelihat anak kita? Apapun yang sedang kamu mimpikan saat ini, semoga kamu mimpi indah yah. Tapi aku yakin kamu pasti mimpi indah banget, soalnya kamu masih memilih tertidur pulas dibandingkan bangun. Aku berharap kamu bisa segera sadar dan berkumpul bersama kami lagi. Kamu nggak kangen aku? Aku aja sudah kangen banget sama kamu.", Wira tertawa pelan di akhir. Tangannya menggenggam tangan Bidadari sedangkan tangannya yang satu mengelus lembut kepala Bidadari.

Sebenarnya dua minggu lalu Bidadari sudah dijadwalkan untuk operasi kembali, namun tiba-tiba saja kondisinya memburuk dan sempat membuat jantung Bidadari berhenti berdetak beberapa menit. Untung saja Bidadari segera kembali.

"Sayang, aku berangkat kerja dulu yah. Nanti malam aku kembali lagi buat menemani kamu.", Ucap Wira pamit kemudian mengecup kening Bidadari sebelum beranjak dari sana.

***

Suara mesin vital sign monitor menjadi satu-satunya suara yang mengisi ruangan yang ditempati Bidadari saat ini. Sepasang kaki melangkah mendekat menuju tempat Bidadari terbaring.

"Hai, Bi. Apa kabar? Aku harap kamu mau menerima kedatanganku. Maaf juga aku baru datang ke sini sekarang.  Aku baru dengar kabar mengenai kamu semalam.", Ucap pria yang tak lain adalah Edo, mantan suami Bidadari. Edo sengaja datang saat ini, supaya tidak bertemu dengan keluarga Bidadari. Ia takut tak diperbolehkan menjenguk Bidadari.

"Aku tahu kamu wanita yang kuat. Kamu pasti akan sembuh dan bangun. Apalagi banyak yang nggak sabar buat ketemu kamu lagi. Aku saja rindu ketemu kamu. Mungkin sudah setahun kita nggak ketemu. Tapi aku harap aku ketemu kamu dalam keadaan normal, bukan dalam. Kondisi yang seperti ini. Kamu harus cepat bangun Bi. Kasihan anak kamu. Aku berjanji akan bantu kamu sebisaku, dengan segala cara yang aku bisa tanpa harus muncul langsung di depan kamu. Aku akan bantu kamu mempertahankan keluarga kecilmu itu.", Edo enggan melanjutkan ucapannya lagi. Takut jika apa yang diucapkannya justru membuat Bidadari semakin memburuk kondisinya jika dapat mendengar ucapannya. Ia tahu bahwa Angel kini kembali muncul dalam kehidupan Bidadari dan hendak merebut Wira dari Bidadari. Edo tahu itu. Saat itu ia tak sengaja melihat wajah Wira bersama Angel di layar televisi. Walaupun awalnya Edo berpikir Wira mengkhianati Bidadari, namun setelah diselidikinya, ternyata Angel menjadi dalang dari berita yang mencuat tersebut. Angel memang ingin mendekati Wira sekaligus mendompleng popularitasnya yang memang sedang naik daun. Pernikahan Wira yang tidak terekspos media dan tidak adanya bantahan dari pihak Wira membuat media menggila untuk mempublikasikan berita kedekatan hubungan antara Wira dan Angel. Edo sempat tak habis pikir, namun ia akhirnya tahu bahwa itu semua ada kaitannya dengan Angel. Angel yang mengatur dengan rekan media agar tidak mengganggu Wira. Sehingga Wira yang memang tak memperhatikan infotainment tak akan pernah menyadari berita yang berkaitan dengan dirinya.

"Bi, kamu tahu nggak, sebenarnya dulu waktu SMA, aku tuh sudah suka sama kamu. Cuma aku nggak berani bilang, karena kamu kelihatannya biasa aja sama aku. Yang ada kita malah lebih sering berantem. Lebih tepatnya kamu kesal karena aku gangguin terus. Kamu lebih terlihat akrab sama Jerry, dan gangguin kamu supaya kamu bisa lebih memperhatikan aku, walaupun kamu pada akhirnya malah kesal sama aku. Itu yang bikin aku memilih memendam semuanya. Aku berusaha dekatin cewek-cewek lain yang akhirnya jadi pacar-pacarku dan semuanya nggak bertahan lama karena memang nggak ada yang seperti kamu.", Edo tersenyum teringat masa lalunya yang menyadari bahwa dirinya mulai menyukai Bidadari.

"Hati aku hancur saat tahu kamu pacaran sama si brengsek itu. Aku pikir kamu akan jadian sama Jerry. Tapi justru kamu pacaran dengan pria lain. Mungkin aku akan lebih ikhlas kalau kamu pacaran dengan Jerry saat itu. Tapi satu hal yang aku syukuri, dengan kejadian waktu itu, bisa membuat aku lebih dekat dengan kamu. Maaf kalau aku jahat mensyukuri kejadian yang menimpa kamu, tapi kalau bukan karena masalah itu, aku mungkin nggak akan ambil keputusan untuk memiliki kamu seutuhnya."

"Tapi dasar memang aku yang nggak menghargai keberadaan kamu di sisiku, aku hanya ingin kamu berada di dunia yang aku inginkan. Aku tidak memikirkan keinginan kamu sama sekali. Aku memperlakukanmu dengan sangat buruk. Aku nggak jauh berbeda dengan pria brengsek itu. Tapi kamu tetap menerima aku kembali saat itu setelah apa yang aku lakukan. Sejak awal aku sama sekali tidak ada hubungan sama Diana. Aku hanya menganggapnya sebagai rekan kerja dan juga adik. Mungkin karena aku memperlakukannya sama seperti aku memperlakukanmu, membuat dia berpikir aku menaruh hati padanya. Aku pikir tidak masalah meperlakukannya sama seperti aku memperlakukanmu, kamu saja tidsk merasakan apapun setelah semua perlakuanku. Aku baru tahu hal itu saat berusaha membuka hati padanya saat kamu menghilang. Aku tidak sengaja melihat akun instagram miliknya dan melihat tidak sedikit postingan bersamaku dengan caption yang memang akan membuat orang berpikir kami berdua menjalin kedekatan. Aku akui aku salah tidak mau mendengarkan kamu. Yang berakhir aku harus kehilangan kamu, wanita yang sangat aku cintai, orang tuaku dan juga anak kita.", Edo menggenggam tangan Bidadari erat. Matanya mulai berkaca-kaca.

"Saat kamu bilang kamu akan menikah dengan Wira, duniaku hancur saat itu juga. Pupus harapanku untuk kembali bersama kamu. Apalagi kamu memang terlihat lebih bahagia saat bersamanya. Aku menemukan kembali senyum kamu yang hilang, senyum yang kamu tunjukkan saat bersamanya sudah menjawab apa yang harus lakukan saat itu. Mundur.", Edo terdiam sejenak. Entah Bidadari dapat mendengarnya atau tidak, setidaknya ia sudah berusaha mengungkapkan perasaannya selama ini pada Bidadari. Perasaan yang tak pernah diungkapkannya.

"Tapi kamu juga harus berubah Bi. Berani mengungkapkan apa yang kamu pikirkan. Jangan kamu pendam semuanya sendiri atau kamu akan kembali hancur karena kesalahpahaman. Jangan memaksakan diri menjadi orang lain. Jadi diri kamu sendiri Bi. Seperti saat kamu belum bertemu pria brengsek itu. Saat Arjuna belum kembali dan mendekati Angel. Setidaknya itu masih jauh lebih baik. Aku nggak suka kamu yang seperti boneka.", Lanjut Edo, tangannya masih setia menggenggam tangan Bidadari, sesekali mengelusnya dengan ibu jarinya. Edo menghela napas keras. Saat ini ia sadar, tak bisa melakukan apapun untuk membuat Bidadari sadar dari komanya. Ia hanya bisa membantu mengurus masalah Angel dengan caranya sendiri. Tapi ia masih harus menunggu untuk sementara, menunggu Angel menyatakan secara langsung di media bahwa ia sedang dekat dengan Wira. Setelah itu, ia bisa membuat Angel jatuh perlahan. Namun tidak dengan saat ini, tidak saat Angel tidak pernah mengucapkan secara langsung dengan bibirnya bahwa ia menjalin hubungan dekat dengan Wira.

"Cepat sembuh Bi! Semua sudah merindukanmu. Termasuk aku.", Ucap Edo sebelum akhirnya beranjak dari sana.

Nah loh, pada bingung nggak nih bacanya. Ayo siapa yang udah ngamuk duluan soal Wira kemarin 😂. Setelah baca ini pada ngerti kan yah kalau yang kemarin itu cuma ada di mimpi Bidadari yang lagi koma?

Ditunggu kritik dan sarannya.

God bless.

02.04.2020
Siska.

Kedua (Sekuel Bidadari the Ugly Duckling)Where stories live. Discover now