satu

2.2K 132 8
                                    

Doa puji syukur dipanjatkan setelah kata 'sah' diucapkan oleh para saksi yang hadir. Hati sang pria menghangat saat wanita yang baru dikenalnya belum sampai satu tahun itu mengecup punggung tangannya. Saat ini ia sudah sah sebagai suaminya.

Nama wanita yang beruntung ia dapatkan itu adalah Bidadari Windra Resaga. Saudara kembar dari Ivanka Aulia, sahabatnya. Awalnya, banyak teman-teman yang terkejut saat melihat foto dirinya bersama Bidadari saat Bidadari menerima lamarannya. Kebanyakan menyangka ia melamar Ivanka, tidak ada yang tahu jika Ivanka memiliki saudara kembar. Jelas, mereka juga baru bertemu satu sama lain sekitar 2 sampai 3 tahun yang lalu. Kisahnya mungkin layak sinetron jika harus dikisahkan. Ia hampir saja di cap sebagai perebut istri orang mengingat Ivanka yang sudah menikah dengan Andri, sahabatnya juga. Semuanya selesai hanya dengan memposting foto yang menyatukan mereka berdua bersama.

Acara resepsi pernikahan digelar mewah. Sebenarnya Bidadari meminta untuk diselenggarakan secara sederhana saja, namun keluarga Wira yang notabenenya adalah kalangan pengusaha  yang cukup punya nama, membuat Bidadari akhirnya setuju saja. Sejujurnya Bidadari merasa kurang nyaman karena ini adalah pernikahannya yang kedua. Tapi Bidadari tak ingin mematahkan hati keluarga Wira, mengingat kolega bisnis keluarganya yang tak sedikit ditambah Wira adalah putra satu-satunya dan juga anak bungsu.

Untuk barisan para mantan, Bidadari punya satu mantan pacar yang Bidadari terakhir tahu kabarnya mendekam di dalam penjara karena mencoba melakukan hal tak terpuji padanya. Dan Edo, mantan suaminya yang juga merangkap mantan sahabat sang kakak tentu tidak mendapat undangan. Kakaknya menentang keras untuk mengundang Edo. Jangankan mengundang, Bidadari sebenarnya dicekal berhubungan kembali dengan Edo. Mungkin Putra - kakak Bidadari, takut Bidadari akan goyah dan kembali pada Edo. Sedangkan Bidadari tak bertanya banyak pada Wira, apakah Wira mengundang mantan pacarnya atau tidak. Dalam hati Bidadari sendiri tidak tahu berapa banyak mantan pacar suaminya itu. Ia tidak berani bertanya. Ia akan berusaha menahan diri. Mungkin nanti ia bisa bertanya pada Ivanka sedikit. Sebagai sahabat Wira, mungkin Ivanka tahu kisah percintaan Wira.

Sedangkan keluarga kakaknya tidak mendapat jatah undangan juga dari Putra. Menurut Putra, tidak perlu lagi berurusan dengan keluarga Resaga. Selain itu, pihak keluarga Pak Romli - ayah Wira, tidak memiliki koneksi dengan Indra Resaga - ayah Putra, sehingga tidak ada undangan yang jatuh ke tangan keluarga Resaga meskipun Indra Resaga sendiri terkenal di kalangan pengusaha.

Satu hal yang Bidadari harapkan dari pernikahannya adalah semoga ini adalah pernikahan yang terakhir dan untuk selamanya. Ia terlalu takut, takut jika hal yang sama akan terjadi lagi. Sehingga ia memutuskan untuk menahan diri lebih lagi dibandingkan dulu. Setidaknya, saat ini ia sudah melepas beban Putra untuk melihatnya menikah. Bidadari yakin sang kakak terlalu sibuk memikirkan dirinya sampai tidak pernah lagi terlihat oleh Bidadari dekat dengan perempuan mana pun. Sudah saatnya Bidadari membuat kakaknya tidak perlu menjaganya lagi. Terkesan kejam tapi memang alasan awal Bidadari mau mempertimbangkan lamaran Wira karena melihat kakaknya yang mempersilahkan Wira untuk meminangnya. Tapi Bidadari tidak sepenuhnya menerima lamaran keluarga Wira begitu saja. Ia punya banyak pertimbangan dan sejujurnya selama mengenal Wira, Wira memang pria yang baik. Setelah melakukan shalat istikhoroh, akhirnya Bidadari menerima lamaran Wira. Terbukti saat Edo berusaha untuk memperbaiki hubungan dengannya, hati Bidadari tidak tergoyahkan. Mungkin. Atau ia merasa tak enak untuk menghancurkan hati Wira dan keluarganya, Bidadari masih sedikit ragu dengan jawabannya.

***

Masa awal pernikahan itu bisa dibilang masa paling manis dalam pernikahan. Itulah yang sedang dirasakan Bidadari bersama Wirahadi, pria yang baru saja menyandang status sebagai suami selama empat bulan. Bidadari patut bersyukur karena tidak lama setelah pernikahannya, Allah memberikan kepercayaan kepada keluarga kecilnya itu. Saat ini ia sedang hamil dan untung saja selama trimester pertama, ia tidak mengalami morning sickness.

Selama mengenal Wira hingga saat ini pun, mereka tidak pernah terlibat dalam pertengkaran. Entah Bida yang masih berusaha menahan diri atau Wira yang juga terlampau baik.

Respon keluarga Wira saat tahu Bidadari hamil juga tidak kalah heboh dengan keluarga Bidadari. Mereka semua menjaga Bidadari seperti benda yang mudah rapuh. Mungkin mereka mengingat riwayat Bidadari yang pernah keguguran sebelumnya. Sedangkan bagi keluarga Wira, janin dalam kandungan Bidadari akan menjadi cucu pertama bagi keluarga Wira. Karena sampai saat ini, Cinta - kakak Wira, dan suaminya sepakat untuk menunda memiliki momongan.

Bahkan awalnya Bidadari tidak diperkenankan mengurus Oh Coffee and Bakery! lagi. Untung saja Wira berhasil meyakinkan mereka semua bahwa Bidadari masih bisa beraktifitas dengan normal. Bidadari bersyukur, setidaknya Wira masih bisa memperlakukannya dengan normal.

Perkembangan bisnis Oh Coffee & Bakery! cukup berkembang pesat. Saat ini mereka sudah banyak menjadi partner gedung dan event organizer. Sehingga nama mereka akan menjadi salah satu vendor yang diusulkan oleh partner mereka itu. Langkah yang cukup besar untuk bakery mereka yang belum genap setahun berdiri.

Begitu bulan berakhiran dengan -ber sudah mulai, pesanan bakery membeludak, banyak permintaan pesanan desert untuk acara pernikahan. Mendekati weekend, dapur mereka sibuk sekali. Bukan hanya acara peenikahan, acara kantor hingga ulang tahun cukup mendominasi kali ini. Bidadari sampai kewalahan dan berbuah dirinya pingsan saat sedang ingin mengambil adonan.

Saat terbangun, Bidadari menemukan dirinya sudah berada di rumah sakit. Lengkap dengan selang infus menempel di tangannya.

"Apa ada yang sakit?", Tanya Wira saat menyadari Bidadari sudah tersadar. Bidadari hanya menggeleng lemah menanggapi pertanyaan Wira.

"Papa sama mama tadi baru saja pulang. Bang Putra, Ivanka, Andri, Jerry sama Tommy baru pergi makan sebentar. Kamu mau makan?", Lanjut Wira masih terlihat tenang. Bidadari kembali menggeleng pelan.

"Aku kenapa Wir?", Tanya Bidadari pada akhirnya.

"Kamu pingsan, karena kecapekan.", Jawab Wira sekenanya. Ada raut tak senang di wajahnya.

"Kamu mulai besok nggak usah ke bakery lagi!", Lanjut Wira yang membuat Bidadari terkejut.

"Kenapa?"

"Aku nggak mau sampai kamu kecapekan lagi, nanti bahaya buat kamu sama anak kita. Kamu istirahat aja di rumah.", Sahut Wira yang sedikit berbeda dengan Wira yang Bidadari kenal di awal kehamilannya.

"Tapi.. aku..", Bidadari akhirnya mengurungkan niatnya untuk menjawab Wira. Namun Wira dapat melihat raut wajah kecewa di wajah Bidadari. Wira mengambil tangan Bidadari yang tidak terpasang selang infus kemudian menggenggamnya. Tangan satunya yang lepas merapikan anak rambut Bidadari.

"Aku cuma nggak mau kamu atau anak kita dalam bahaya Bida. Aku bukannya mau membatasi kamu. Setidaknya biarin aku merasa tenang selama aku kerja. Please?" Mohon Wira yang akhirnya diikuti anggukan Bidadari. Wirahadi mengecup tangan yang digenggamnya itu kemudian mengecup kening istrinya itu.

Holaaa.. segitu aja dulu yah buat pembukaan. Yang baru baca soal Bidadari, kalau dirasa bingung siapa- siapa yang disebutin di sini, mungkin akan nggak begitu dijelaskan terperinci di sini. Silakan mampir di Bidadari Teh Ugly Duckling.

Buat yang malah lanjut baca dari Bidadari The Ugly Duckling, terima kasih banget loh yang menanti dan mendukung adanya sekuel Bidadari. Semoga tidak mengecewakan yan.

Ditunggu kritik dan sarannya.

God bless.

03.03.2020
Siska.

Kedua (Sekuel Bidadari the Ugly Duckling)Where stories live. Discover now