[Bagian 17] Besok Nikah?

Start from the beginning
                                    

"Enggak, sayang. Mamah kamu bercanda, pernikahan kamu Minggu depan kok bukan besok," ucap Dion dengan serius.

"Ih Mama, nyebelin banget, sih," oceh Tara.

Farah hanya terkekeh geli, lalu melanjutkan makannya.

"Jadi kamu di jodohin sama Arga temen abang pas dulu SMA kan? Yang dulu kamu juga sempet su---" kalimat Kemal terpotong karena Tara langsung membekap mulutnya dengan kedua tangannya.

Farah dan Dion yang melihat kedua anaknya bertingkah aneh seperti itu pun menatapnya dengan heran.

Sebelum menatap kedua orangtuanya terlebih dahulu Tara memberi pelototan tajam kepada Kemal, agar ia tidak membicarakan hal-hal aneh yang dulu pernah Tara ceritakan kepada kakaknya.

Gadis itu beralih menatap kedua orangtuanya dengan cengiran lebar.

"Hehehe. Bang kemal emang kebiasaan Ma, Pa. Lemes banget mulutnya kayak anak cewek," cibir Tara.

Dion dan Farah hanya menggeleng-gelengkan kepalanya sedangkan Kemal menahan senyumnya melihat ekspresi wajah adiknya itu.


༻୨♡୧༺

Tok... Tok... Tok...

"Tara? Adikku sayang? Yuhuu!" panggil Kemal seraya mengetuk pintu kamar Tara dengan tidak santai.

"Raa? Buka dulu dong pintu nya."

"IYA BENTAR BANG, TUNGGU!" teriak Tara dari dalam kamar.

Tak lama pintu kamar Tara terbuka, dan muncul Tara dari balik pintu. Gadis itu menatap kakaknya. "Kenapa bang?" tanya Tara.

"Nggak di suruh masuk dulu apa? Capek nih diri lama-lama," gerutu Kemal.

Tara menyengir kuda. "Hehehe, yaudah ayuk masuk dulu deh."

Kemal masuk ke dalam kamar Tara dengan membawa beberapa paperback berwarna brown ditangannya.

"Emang kamu lagi ngapain sih, lama banget buka pintunya?" tanya Kemal seraya mendudukkan dirinya di sofa kamar adiknya.

"Biasa, abis skincareran biar glowing," jawab Tara menunjukkan cengirannya.

"Ck, dasar cewek, ribet," celetuk Kemal.

"Ih biarin, iri aja mukanya nggak glowing!" Tara menjulurkan lidahnya.

Pria itu memutar bola matanya malas, lalu menyodorkan paperback yang ia bawa.

"Nih," ucap Kemal seraya menyodorkan paperback berwarna brown.

"Apaan tuh?" tanya Tara melirik ke arah paperback digenggaman Kemal.

"Oleh-oleh dari Jerman, mau nggak?"

Tara langsung mengambil paperback itu dari genggaman tangan Kemal dengan antusias. "Maulah! Ini kan yang aku tunggu-tunggu selama ini."

"Ohh... jadi kamu nggak kangen sama abang ya? Tapi cuman karena pengen dapetin oleh-oleh gitu?" kata Kemal dengan nada ketus.

Tara menunjukkan cengiran andalannya "Hehehe, iyaaa sih, itu salah satunya."

ARGATARA [NEW VERSION]Where stories live. Discover now