Hukuman

260 134 39
                                    

🌹Meskipun kita tidak bersama lagi tapi, bayangan kamu masih ada di pikiran ku.🌹


❤❤❤

"Alhamdulillah, akhirnya kenyang juga" ucap Lunay sambil memegang perutnya.

"Yaudah yuk, balik ke kelas" ajak Erlin.

Sesampai'nya di depan kelas, mereka takut dan akhirnya tunjuk-tunjukan siapa yang akan menjelaskan'nya. Dan akhirnya Erlin'lah yang memberanikan diri menjelaskan kenapa mereka terlambat masuk kelas.

Tok,,, tok

"Masuk" ucap guru tersebut.

"Maaf pak, kami terlambat masuk mengikutin pelajaran bapak" bilang Erlin dengan sopan dan hati-hati dengan murkanya guru tersebut.

"Baik kalian keluar, dan jangan ikut pelajaran saya sampai selesai!"

"Sampai selesai kalian tamat!" sambungnya.

"Haaahhh?" mereka bertiga terkejut bukan main. Bahkan mereka terpelongo dan berdiri membeku layaknya es batu yang segera membeku.

"Pak,  gak bisa gitu dong, kami di sini bayar spp jadi gak bisa main seenaknya aja pak.!  Protes Firli.

"Dan satu lagi pak, apa mungkin bapak ngeluarin Erlin pas jam pelajaran bapak? Saya rasa gak mungkin!" sambung Lunay dengan senyuman meremehkan.

"Iya tuh, si Erlin kan tangan kanan bapak saat bapak gak masuk pas jam pelajaran.  Dan akhirnya Erlin lah yang gantikan bapak" ucap Firli.

"Pas bapak gak masuk aja kami maklumin, tapi pas kami terlambat masuk kenapa bapak tega gini sama muridnya. Padalan terlambat'nya bukan gak masuk" ceplos Lunay yang tiada rem di mulutnya dengan menekan kalimat terakhir.

Bukan maklum, tapi senang deng. Batin Lunay.

Seketika Pak Andi menimang-nimang dengan keputusannya. Ia juga gak yakin dengan yang iya bilang.

"Isss, kan kayak mana ni?" ucap Firli takut dan di landa rasa cemas.

"Tuhh kan, udah gue bilang. Kelen dua tuh ngeyel di kasih tau!" protes Lunay.

"Udah ahh, bising amat lah. Gue yakin pak Andi ngebacot nya tuh."

Mereka berdiskusi di depan kelas dan sambil mencari cara agar pak Andi luluh. Mereka bertiga di suruh keluar dari kelas.

Clekk.

Pintu terbuka, dan nampak lah muka guru yang sangat terkenal kejamnya dan tidak pilih kasih baik pun itu murid kesayangannya.

"Mari ikut dengan saya."

Mereka mengikuti langkah guru tersebut dengan santai di belakang  dan seketika rasa cemas, takut dan khawatir hilang di telan bumi.

"Masuk"

"Ngapain pak?" tanya Firli.

Sedangkan Erlin deluan masuk tanpa banyak nanya seperti sahabatnya itu.

Seketika semua murid di kelas XI Mipa¹ terkejut dengan datangnya adek kelas yang terkenal famous di sekolah Brigendria  yang sangat populer di kota tersebut.

Yang tadinya kelas sangat ribut  karena sedang free class dan tiba-tiba hening sejak kedatangan tiga adek kelas yang sangat famous dan cantik!.

"Ayo anak-anak buka bukunya" perintah Erlin.

Semua terpelongo melihat tingkah absurd  Erlin dan seketika tertawa melihat muka keterkejutan pak Andi. Persis seperti orang longor dan paok. Wkwkwk. Dan pak Andi menggeleng-geleng melihat tingkah absurd Erlin yang tiba-tiba muncul.

Not the Truth{SLOW UPDATE}Where stories live. Discover now