9.Semu

1K 177 23
                                    


Rencana gagal.

Suzy dan Jeno tidak bisa melakukan hal yang sudah mereka rencana sejak awal.

Pegawai yang seharusnya mendapat Ship malam ini tidak bisa datang,dan dengan terpaksa Suzy harus berkerja menggantikannya.

Pun Jeno, pemuda itu juga tak bisa menunggu Suzy seperti rencana awal mereka.

Nenek Jeno di larikan kerumah sakit ,karna sakit Jantungnya yang kambuh tiba-tiba.Hingga membuat
Jeno kelimpungan berlari menuju rumah sakit kota.Dan Dengan sangat menyesal harus membatalkan rencana mereka.
Suzy mengerti,dan tak mempermasalahkan hal tersebut. Masih ada lain waktu,Toh juga dia mungkin akan selesai dengan pekerjaannya sampai tengah malam nanti.Mungkin (?)
Hari ini akhir pekan,biasanya Swalayan akan cukup ramai pengunjungnya.

Dan benar saja, Suzy begitu kualahan melayani para pelanggan seorang diri.
Beruntung pemilik Swalayan ikut membantunya, ya setidaknya pekerjaan nya menjadi sedikit lebih ringan.

Tepat pukul 12:00 KST,Swalayan di tutup.
Suzy menarik nafas lelah,dengan langkah gontai gadis itu berjalan lesu menyusuri jalan setapak seorang diri.

Seluruh tubuhnya terasa begitu pegal,Suzy berhenti sejenak di sebuah  bangku di bawah pohon bunga sakura.

Duduk seraya menatap langit malam yang berbintang.

"Aku merindukan mu"Lirihnya dengan senyum sendu.

-

"Lain kali jangan menerima Ship malam,lihat?
Wajahmu nampak pucat"

"Aku baik-baik saja Kook~ah"

"Baik-baik saja apanya? Kau nyaris tumbang di tengah jalan,untung saja aku berinisiatif datang untuk melihat kekasihku"

Suzy terkekeh.

"Terimakasih"

"Untuk?"

"Karena sudah datang untuk melihatku"

Suzy tersenyum tulus, dengan kedua tangannya menggengam tangan Jungkook erat.

"Pokoknya jangan menerima Ship malam lagi,aku tidak mau tau.
Aku sudah berbaik hati ya! Membiarkan mu untuk berkerja paruh waktu di Swalayan itu.

Ship siang sampai Jam 07:00 itu sudah cukup.
Titik"

"Tapi.-"

"Tidak ada tapi-tapian"

Suzy menghela nafasnya, mengangkat kedua tangannya keatas tanda menyerah.

"Baik-baik'lah kau menang"

Jungkook tersenyum puas.
Mengusap puncak kelapa Suzy dengan gemas.

Sebelum akhirnya kembali berjongkok untuk menggendong sang kekasih.


_



Tempat yang sama,malam berbintang yang sama.

Hanya saja kini dia sendiri.

Tidak ada Jungkook yang akan mengomelinya di sepanjang jalan.

Tidak ada Jungkook yang memijat kakinya ketika kakinya pegal akibat berdiri dan berlarian melayani para pengujung Swalayan sampai berjam-jam.

Tidak ada Jungkook yang akan meminjamkan punggungnya untuk dia naiki lagi .


Tidak ada .


Tes!

Tes!


Tes!






Tiga air mata Suzy menetas tanpa bisa dia cegah.

Kenangan itu?

Mengapa semua nampak begitu nyata dan tulus?

Mengapa? Jika benar itu hanyalah permainan belakang Jungkook untuk membuatnya jatuh cinta semakin dalam___Lalu mengapa?

Semua nampak begitu nyata?

Hati kecilnya berkata lain?

Hatinya dapat merasakan ketulusan di setiap tindakan, perhatian dan tatapan lembut di matanya.

Jika benar itu semua dilakukan Jungkook hanya untuk memperdaya dirinya_

Lalu mengapa?!! Semua nampak begitu alamai, tulus hingga dirinya sendiri pun dapat merasakannya?

Ataukah?      

Memang Dirinyalah yang terlalu naif?  untuk mengangap semua perhatian yang Jungkook berikan kepadanya hanyalah semu,untuk memperdaya ?

Bodoh!



"Seharusnya aku tidak perlu terlalu terhanyut dalam perhatian semunya,lihat?

Sekarang kau nampak sangat menyedihkan"

Suzy menertawakan dirinya sendiri yang sekarang nampak sangat menyedihkan.

Berdiri dengan tarikan nafas kasar.

Suzy kembali melangkah kan kakinya pulang menuju Apartemen minimalis miliknya.





Eh kalau ada salah kata dan kalimat tolong kasih tau aku ya

Dan terimakasih untuk suport yang udah kalian berikan untuk cerita abal-abalku ini

Semoga cerita ini dapat menghibur kalian semua

Sampai jumpa di chap depan

😘



 

OF SHIT [KookZy]✔Where stories live. Discover now