7.Sakit!

1.1K 180 36
                                    

"Baiklah ku serahkan tanggung jawab Bazar padamu Beomgyu"

Setelah mendapat anggukan kepala pelan dari Beomgyu-Anak Seni lukis. Suzy melanjutkan langkahnya.Memantu jalan nya persiapan Stand-Stand dari anak seni Tari tingkat 2 dan 3 yang ikut berpartisipasi dalam Bazaar amal Festival tahun ini.

Sudah hampir 50% Tenda berdiri ,anak-anak terlihat berlalu lalang sibuk mengerjakan tugas mereka masing-masing.

Suzy mengamati dengan sesekali ikut memberi pendapat ketika seseorang mahasiswa bertanya kepadanya.

"Suzy!" Menoleh, ketika merasa namanya di panggil seseorang.

Jungkook disana .Berdiri tak jauh dari tempatnya berdiri sekarang,bersama seorang gadis cantik berambut pendek.

Suzy menegang, darahnya berdesir aneh.Jantungnya berdetak begitu cepat. Sakit.

Suzy tau gadis itu.

Kim Yeri,bulannya Fakulitas Teknik.

Gadis yang bertanggung jawab atas segala masalah percintaan pertama Suzy yang kandas dengan begitu menyedihkannya.

"Kalian kembali bekerja, aku tinggal sebentar" Senyum tipis di berikannya kepada beberapa pemuda yang tadi meminta pendapatnya mengenai beberapa Tema menarik.

Setelah mendapatkan anggukan kepala dari para pemuda itu.
Suzy melangkah dengan aura dingin mendekat kaku kearah 'sepasang kekasih' yang nampak diam menunggu dirinya mendekat.

Ck!

"Ya? Ada yang bisa ku bantu?"

Datarnya.

Kim Yeri tersenyum miring, sedang Jungkook terdiam dengan mata terfokus menatap Suzy intens.

"Kau sendiri? Dimana temanmu yang pendek dan cerewet itu? "  Yeri bertanya masih dengan senyum miring nya.

"Tidak,hari ini aku datang sendiri,Jinjin sedang ada beberapa urusan dengan para Senior" Jawab Suzy datar.Melirik sedikit kebawah, tetapnya kearah sepasang lengan yang terkait begitu prosesive membelit satu sama lain.

Yeri menyadarinya,  Tangannya yang bergelut mesra di lengan Jungkook dengan sengaja dia eratkan.

Suzy mengumpat didalam hati.

-kenapa rasanya masih sakit? Demi tuhan!! Ini sudah sebulan lebih, apa aku masih belum bisa melepasnya?-

Suzy berkeluh dalam hati,tanpa di sadari nya tatapannya menyendu Menatapi rangkulan tangan Yeri di lengan kekar Jungkook.

Tangan itu dulu pernah memeluk tubuhnya ketika dirinya merasa resah,lelah dan tertekan akan tuntutan tugasnya sebagai mahasiswa tahun ketiga.

Tangan itu dulu juga pernah mengusap air matanya yang mengalir karna rindu yang melanda apabila dia mengingat kedua orang tuanya yang tinggalkannya di Gwangju.

Dan sekarang tangan,tubuh dan hati milik pemuda yang sangat di cintainya itu kini sudah menjadi milik gadis lain.

Oh mungkin ,semua nya ,sendari awal memang bukan milik nya.

Semua sudah dirancang dengan begitu manis,Sendari awal. Hingga membuat dirinya terperosot jatuh begitu dalam.

Tetapi walau seperti itu...

Rasanya masih sedikit tidak rela,ketika melihat tangan itu kini malah melingkar dengan begitu prosesive nya di pinggang gadis lain.

Suzy tau dirinya sudah tidak memiliki hak.
Namun tetap saja, perasaan cemburu dan tidak rela itu masih saja ada tanpa bisa dia cegah dan dihilangkan.      

Setidaknya sampai saat ini,tidak tau di masa mendatang nanti.

Semoga saja.

Dan lagi,Yeri menyadarinya, senyum kemenangan tercetak begitu jelas.

"Jungkook, sayang? Kau tidak ingin menyapa'Mantan' kekasihmu ini eoh?"

Sengaja sekali , Yeri menekan kata 'Mantan' ketika bertanya kepada Jungkook yang hanya terdiam dengan wajah datar.

"Tidak perlu! Untuk apa? Kami sudah berakhir"

Rasanya begitu menyakitkan, Dia kecewa .

Bagaimana bisa Jungkook, pemuda yang pernah mengisi penuh hatinya-mungkin masih hingga saat ini- bisa berbicara dengan begitu mulusnya .Mengatakan sesuatu yang amat sangat menyakitkan .Jantung dan hatinya seakan teremat begitu kuat.

Sebegitu tak beratinya kah hubungan kita setahun ini? Jungkook?

Apakah hari-hari yang selama ini kita lalui tak pernah membuatmu merasakan bahagia yang begitu mendalam? Seperti yang ku rasa ?

Rasanya sakit.

"Hahaha... Benar,Yeri ~Ssi! Kami ' Sudah berakhir' Kami bukanlah siapa-siapa lagi sekarang. Jadi untuk apa kami harus saling bertegur sapa?"

Butuh kekuatan lebih untuk mengatakannya, Sekuat tenaga Suzy menjaga agar suaranya tak terdengar bergetar.

"Aku memiliki banyak tanggung jawab yang harus segara ku selesaikan.
Jadi!... Jika tidak ada hal yang penting yang ingin kau katakan.Yeri ~Ssi bisakah aku pergi?"Sambungnya.

Dengan segala senyum ramah palsunya, Yeri mengangguk.

"Pergilah, lagi pula aku memang tidak memiliki hal yang harus kutanyakan kepadamu"

Tentu saja tidak,kau hanya datang menemui ku untuk memamerkan kemenanganmu bukan? Dan yah!! Kau memang sudah menang, kau berhasil membuat hatiku terluka. kim Yeri-

"Kajja sayang kita pergi, kau ada kelas pagi hari ini bukan? Aku akan mengantarmu"

Sepeninggal Jungkook dan Yeri.

Air mata Suzy tumpah.

Tubuhnya bergetar kecil,suara isak tangisnya Suzy pendam dengan tanganya yang membekap mulutnya sendiri.
Begitu banyak orang,dan Suzy tidak mau mereka semua sampai mengetahui kalau dirinya tengah menangis sekarang.

Hati dan kontrol tubuhnya masihlah bereaksi berlebihan menyangkut semua hal tentang pemuda Jeon yang merupakan cinta pertamanya itu, sekali lagi. Tanpa bisa lagi dia cegah.

Jujur dia juga ingin melupakan semuanya, kenangan dan rasa cintanya yang begitu besar.

Tapi semuanya berakhir sia-sia.

Sekuat dan seberusahan keras apapun dia mencoba. Nyatanya perasaan suka itu masihlah ada tak pernah berkurang sedikitpun malahan rasanya semakin bertambah besar.

Kenapa?

Kenapa rasa marah ,kecewa dan bencinya (?) tak mampu mengalahkan rasanya cintanya?

"Aku membenci......

Membenci diriku sendiri yang terlihat lemah hanya karna kau-

-Jeon Jungkook  "

Of Shit 
  
 

OF SHIT [KookZy]✔Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ