"Wah sayang lihatlah! manis sekali~"

"Hahaha, kau terlalu bersemangat sayang, ayo kita pulang" ujar tuan Kim

"Apa rumah kita searah?"

"N-ne"

"Kau tak usah malu, eomma tak akan memakanmu"

"Baiklah"

"Sayang, ayo"

"Apa kau mau pulang bersama?"

"Tidak perlu, aku membawa mobil"

"Ah, baiklah, besok datanglah ke rumah, ne? eomma ingin membicarakan banyak hal denganmu"

"Baiklah, sampai bertemu beso eomma"

"Dah Jungkook, hati-hatilah di jalan"

"Nee" Jungkook membungkukkan tubuhnya sambil melihat eomma dan appa barunya pergi. Ia tersenyum, orang tua Taehyung menyukainya.

.

Drrtt

Drrtt

"Hallo? hoamm, siapa?" Jungkook terbangun karna teleponnya berbunyi.

"Do you miss me?"

"Hyung!" Jungkook melompat dari tidurnya. "Hyung sudah tiba? aku merindukanmu"

"Kau melupakanku, kau tertidur bukan?"

"Aku tidak!" Ia menyangkal.

"Kau tak perlu berbohong, aku masih di bandara, aku akan pergi ke apartemenku, aku akan mengabarimu nanti"

"Tidak perlu hyung"

"Huh?"

"Istirahatlah, aku tahu hyung lelah, kabari aku nanti, ne?"

"Baiklah, bangun dari tidurmu, mandi lalu makanlah, aku tak ingin kau sakit karna mengabariku, jika kau takut sendirian tidurlah di apartemen Baekhyun hyung, telepon aku saat kau merasa sunyi"

"Iya hyung~, dahh~ aku menyayangimu!"

Tutt

Jungkook mematikan telepon, ia tak bertanggung jawab. Dia tak tahu saja jika Taehyung hampir terkena serangan jantung.

Jungkook sangat senang, ia tidur kembali lalu menendang-nendang udara.

"Sebaiknya aku ke apartemen Baekhyun hyung!" Jungkook melangkahkan kakinya ke kamar mandi sambil bersenandung kecil. Ia akan ke apartemen Baekhyun malam ini.

.
.
.

America, 09:40 Am

Taehyung terbangun dari tidurnya, ia tiba di Amerika dini hari pukul 5 pagi, setelah menelepon Jungkook tadi ia langsung mencari taxi lalu pergi ke apartemen yang dibelikan ayahnya.

Tok tok tok

Ia mendengar ketukan di pintunya, ia berjalan ke arah pintu, melihat ke arah kamera pintu.

Cklek

"Welcome to America, Mr. Taehyung, my name is Irene, I am your secretary. Sorry for my delay, if you need anything, you can contact me, my number is on your desk" ucap seorang yeoja cantik yang mengetuk pintu sebelumnya.

"Hn, terima kasih, aku akan ke kantor besok, taruh semua berkas yang diminta ayahku kemarin"

"Bisakah saya masuk ke dalam? saya akan menjelaskan semuanya" ucap yeoja bernama Irene itu sambil tersenyum.

"Aku ingin tidur, perbiasakanlah dirimu untuk bekerja keras" Taehyung menutup pintu lalu duduk di sofa.

"Ah aku merindukan Jungkook". Taehyung mengambil handphonenya lalu menelepon Jungkook.

"Hallo hyung? apa istirahatmu cukup?"

"Ya, kenapa kau belum tidur? apa kau sudah makan?"

"Aku sudah makan hyung, apa disana masih pagi?"

"Hum, aku baru bangun dan aku merindukanmu" Taehyung membuat suaranya agar terdengar lirih.

"Aku juga!"

"Apa kau sudah mengantuk?"

"Belum hyung, aku masih merindukanmu"

"Benarkah?"

"..."

"Tidurlah, disana sudah pukul 11 bukan? tidurlah, telepon aku nanti"

"..."

"Jungkook?"

"..."

"Apa kau disana?" Taehyung tak mendengar apapun.

"Tae?"

"Jungkook?"

"Dia sudah tidur, kenapa tak mematikannya?"

"Oh, Baekhyun hyung, aku pikir ia meninggalkan handphonenya"

"Kalian sangat cocok Taehyung-ah, kebodohan kalian membuat kalian berjodoh"

"Terima kasih hyung! apa hyung bisa memotretnya? aku ingin melihat wajahnya hyung"

"Aish anak ini! selesaikan masalah kalian dengan nenek baru aku akan memotret wajah Jungkook sebanyak-banyaknya untukmu!"

Tutt

"Apa mereka benar-benar tidak memiliki hubungan darah? mereka sangat suka mematikan telepon bahkan di saat-saat penting" Taehyung terkekeh, ah, dia benar-benar merindukan namja manisnya.

Taehyung berdiri, mengeluarkan pakaiannya dari koper lalu memasukkan pakaiannya ke dalam lemari, ia akan memfokuskan diri untuk merapikan apartemennya hari ini.

.
.
.

Pagi ini Taehyung sibuk mengurus dirinya, ini hari pertama ia mengatur perusahaan, tapi ia sudah tahu apa yang akan ia lakukan, ayahnya sudah mengajarinya.

Ia menaiki mobilnya menuju ke perusahaan.

"Selamat pagi tuan Taehyung" sapa Irene saat Taehyung masuk ke dalam perusahaan, ia kira Taehyung adalah seorang namja dengan wajah yang biasa saja, namun ternyata dia lebih dari sempurna, Irene berencana untuk mengambil hati Taehyung agar menjadi miliknya.

"Kau Irene? Sekretarisku?" Tanya Taehyung masih dengan Irene yang mengikutinya di samping. Mereka mulai memasuki lift.

"Call me young master" ucap Taehyung dingin. Irene hanya terdiam, ini akan berat pikirnya. Mereka keluar dari lift lalu berjalan ke arah ruangan kantor.

"Kau sekretarisku, jangan berjalan di sampingku, kau harus tetap di belakang"

"Baiklah tuan muda"




TBC...

Im a Bad Guy [Taekook]Where stories live. Discover now