Siang harinya.
Kanade-San datang ke perputakaan sambil membawa sebuah makanan untuk Ayano.
Andinta yang juga ingin makan siang, tidak enak melihat ke romantisan mereka makan di dalam perpustakaan dan memilih ke kedai Higuci-San.
Andinta meninggalkan mereka berdua di perpustakaan.
Ketika sampai, Andinta sudah di sambut oleh istrinya Higuci-San, lalu Higuci-San sendiri yang langsung melayani pesanan Andinta.
Makan sambil berbincang bersama Kakek dan Nenek baik itu benar-benar tidak terasa.
Andinta membayarnya dan kembali ke perpustakaan.
Namun saat melihat dari arah kaca, tidak terlihat Ayano dan Kanade-San, yang ada hanya kotak makannya saja yang telah di rapikan di atas meja kerja Andinta.
" Kemana mereka? Apa mereka keluar? "
Andinta sedikit bingung dan melihat rak sepatu, kalau mereka berdua tidak memakainya, pasti berada di dalam, tapi tidak tahu dimana.
Karena Andinta penasaran, dia melangkah kan kedua kakinya menuju kamar mandi.
Semakin Andinta mendekati kamar mandi perempuan, terdengar suara samar perempuan meringis yang semakin jelas dari balik dinding.
( Uhh..uhhhh..uhh.. )
Jantung Andinta berdegup kencang sambil mendengarkan suara yang ia kenal itu, pikirannya mulai mendapatkan satu titik.
( Kyaahh... Uhh.. )
Ayano menjerit melengking, Andinta bingung harus bagaimana.
" Mereka pasti ... "
Andinta terlihat memerah wajahnya, kemudian Andinta mendengar suara Kanade.
YOU ARE READING
Magic Dairy
Fantasy#Obat 1 #Bayi 1 #Hamil 3 #Jepang 2 # Manusia 2 Mengisahkan seorang perempuan yang bernama Andinta yang tinggal di Kyoto bersama Adiknya. Sebuah cerita setelah kejadian wabah virus yang hampir memusnahkan hampir 50% penduduk di dunia, hingga dunia ke...