Dairy 3 : Pemahaman Diri

65 3 0
                                    


Tidak terasa obrolan antar teman sekolah itu cukup lama dan matahari hampir terbenam dan warna oranye mulai menyinari dari dalam jendela, hawanya juga semakin sedikit dingin dari sebelumnya.

Kyusuke lalu duduk di dekat pintu dan memakai sepatu hitamnya dengan santai.

Hingga hari menjelang sore itu pun, tidak ada seseorang yang datang ke perpustakaan, kecuali orang-orang yang aku kenal saja.

Setelah selesai memakai sepatu, Kyusuke menelepon supir pribadinya untuk segera ke tempat perpustakaan, dimana dia akan pulang ke tokyo sambil menjelajah dengan mobil peribadinya itu.

Tentu bisa lebih beberapa hari saat menggunakan mobil untuk sampai ke Tokyo, namun karena kondisi jepang sedang sunyi, Kyusuke sengaja melakukan hal tersebut untuk hiburan dirinya.

Mobil besar berwarna hitam itu datang dan tepat berhenti di depan jalanan perpustakaan.

Mobil besar berwarna hitam itu datang dan tepat berhenti di depan jalanan perpustakaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Terima Kasih, Andinta. Maaf jika kedatanganku membuatmu takut, apalagi dengan membicarakan serum itu. "

Andinta hanya tersenyum dan bersyukur kalau Kyusuke masih belum berubah kepada dirinya.

" Tidak apa. Ingat, nikmati saja kehidupanmu itu. Karena kau madih muda, jangan buru-buru. "

Kyusuke membuka pintu perpustakaan itu dan pamit ke arah Andinta yang sedang berdiri dan tersenyum.

Lalu pergilah mobil yang di tumpangi Kyusuke itu.

Lalu Andinta mendatangi bingkisan pelastik besar berwarna putih di lantai dekat meja dirinya duduk tadi, yaitu katanya sebuah oleh-oleh dari Tokyo yang Kyusuke berikan sebelum pulang.

Andinta membuka bingkisan yang cukup besar itu di lantai dan terkejut melihat sebuah serum perubahan Elf perempuan itu yang ia tinggalkan untuknya.

" Sudah aku bilang, kalau aku tidak ingin, dasar kau, Kyusuke."

Sekitar pukul 7 malam, sebelum tutup perpustakaan pada jam 8 malam.

Lampu di dalam perpustakaan itu sudah seluruhnya menyala dan terdengar sayup-sayup hembusan angin di luar.

Andinta kembali beberes beberapa buku dan tempat, juga jendela, menutup jendela dengan gordeng kembali.

Merapikan Novelnya yang ia ingin bawa sebagian ke rumah, membawa bingkisan makanan yang tadi Kyusuke berikan, namun serum perubahan Elf itu dia bawa di tas pundaknya, karena serum perubahan Elf itu bisa berbahaya.

Magic DairyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang