== [flawsome] ==

"Pascal nggak pulang..." kata Iris menatap chat baru dari kakaknya.

Zhao yang sedang membersihkan telapak kaki Iris mendongak, "Maksudnya?"

"Pascal bilang, hari ini nggak bisa kemari." wajah Iris langsung berubah sendu, ia segera beralih menelepon. Dari percakapan yang terdengar, Zhao merasa bahwa Pascal sedang beralasan. Sesuatu pasti telah terjadi dan Zhao akan mencari tahu setelah menenangkan Iris lebih dulu.

"Sejak kapan ada pekerjaan yang nggak bisa dibawa pulang?" seru Iris sebelum menutup telepon, wajah cantiknya seketika murung.

"Kamu nggak akan sendirian, nanti aku minta tolong suster Aida untuk over time... aku juga akan mencoba alihkan beberapa jadwal supaya bisa temani kamu." kata Zhao lalu mengambil handuk panas dan meletakkannya di atas kaki Iris. Walaupun jelas tidak bisa merasakan apapun, tapi kulit Iris masih memberikan reaksi perubahan warna. Zhao memijat perlahan, merasakan struktur otot yang ada di kaki tersebut.

Iris menghela napas, "Pascal kenapa sih, aku tahu dia bohong."

"Dia hanya berlum bisa bercerita."

"Awas aja nih! kalau dia begini karena urusan perempuan."

Zhao hanya tertawa kecil, ia fokus mengangkat kaki Iris perlahan, menggerakkannya ke kanan dan ke kiri, berhati-hati menekuk lututnya, menahan posisi itu beberapa saat lalu meletakkan kembali di bed. Zhao mengulangi proses itu pada kaki kiri, lalu melakukannya dua set lagi.

Setelah kedua kakinya mendapatkan terapi, yang selanjutnya harus Iris hadapi adalah dirinya mulai belajar bangun dan duduk. Iris mengatur napas saat Zhao bergerak untuk membetulkan posisinya. "Aku bosan banget melakukan ini, Mas Zhao kenapa enggak sih?" gerutu Iris.

"Karena ini akan membantumu sembuh." jawab Zhao lalu mengatur posisi tempat tidur Iris menjadi sepenuhnya datar berbaring. "Ingat, kedua tangan dulu baru angkat badanmu."

"Oke." ucap Iris lalu menggerakkan kedua tangannya, ia menghela napas sekali lagi sebelum mulai membuat tumpuan, perlahan mengangkat badannya.

"Good." ucap Zhao saat Iris mulai mengangkat leher lalu punggungnya, gadis itu masih setengah berbaring dengan kedua tangan berusaha menahan agar bisa bangun.

Butir-butir keringat langsung muncul di pelipis Iris, ia melihat Zhao memberi instruksi untuk mengatur napas. Iris mengikuti instruksi itu, juga saat Zhao menunjukkan bagaimana ia harus mulai meluruskan tangannya. Iris mencengkeram alas bednya, berpegangan saat akhirnya benar-benar bisa bangun. Yang berikutnya harus Iris lakukan adalah melepaskan tumpuan pada tangannya dan bertahan pada posisi duduk.

"Pelan-pelan." ucap Zhao lalu tersenyum melihat Iris berusaha mengatur ketenangan dirinya.

Sebenarnya posisi Iris masih belum sepenuhnya duduk tegak, tapi ini sudah kemajuan yang sangat bagus. Zhao menghitung dalam hati, menit demi menit yang berlalu.

"It's over than five minutes." ucap Iris dan Zhao mengangguk.

"Good! I'm really proud of you." kata Zhao lalu mengulurkan tangan untuk menahan agar Iris tak langsung kembali jatuh merebahkan diri. Iris justru melingkarkan tangannya, memeluk dan berpegangan pada leher. Zhao tersenyum mengelus lembut punggung Iris, ini adalah kemajuan terbesar yang dibuat gadis itu.

"Tapi, ini Mas Zhao begini cuma sama aku aja kan? sama pasien lain nggak begini..."

"Maksudnya?"

Iris menguraikan pelukannya, "Ya begini-begini, bersikap lembut, perhatian."

"Dalam kapasitas prosedur perawatan ya aku memang harus begitu."

"Hah!"

Zhao tertawa, "Dokter tidak boleh bersikap aniaya terhadap tubuh pasien, setiap prosedur perawatan harus dilakukan dengan mempertimbangkan keselamatan jiwa pemiliknya. Itu artinya kami harus bersikap sebaik mungkin."

FLAWSOME #PasqueSeries IМесто, где живут истории. Откройте их для себя