Bab 10.A

91.8K 9.1K 1.4K
                                    

VOTE KOMEN yang buanyaaakkkk yaaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

VOTE KOMEN yang buanyaaakkkk yaaa... jangan mau kalah donggg ama Daddy ivan... wakakkakakak


"Mungkin karena Papa pusing mikirin pekerjaan." Ivana menangkup kedua pipi puteranya "Aksa harus tahu, Papa enggak galak. Oke?"

Aksa mengangguk dan kembali menyantap sarapannya. Ivana hanya bisa tersenyum menatap anak-anaknya. Mungkin, hubungannya dengan Rainer tidak baik, tapi dia hanya ingin hubungan Rainer dan anak-anaknya selalu baik. Bagaimanapun juga, Rainer adalah ayah mereka. Ivana tak ingin anak-anaknya kehilangan sosok ayah dalam pertumbuhannya...

***********************************

Bab 10.A


Di ruang makan, Rainer mencoba menghabiskan sarapannya tanpa sepatah katapun. Sahara yang ada di hadapan Rainer dapat merasakan bahwa pria itu terpaksa berada di sekitarnya. Kenapa? karena Ivana?

Sahara meletakkan sendoknya dengan sedikit keras, membuat Rainer menatapnya seketika dan bertanya "Ada apa?"

"Aku enggak suka sarapannya."

"Kamu mau apa?"

"Aku cuma mau kamu seperti dulu, Rei. Kamu berubah. Aku nggak suka kamu yang banyak diam begini."

Rainer tak bisa menjawab, karena dia sendiri tidak tahu kenapa bisa seperti ini. pikirannya selalu jatuh pada Ivana dan anak-anakya. Apalagi setelah dia begitu dekat dengan Kayla dan Aksa. Kedua bocah itu seakan menyita semua pikirannya. Entah dia sedang bersama Sahara atau tidak.

"Rei?"

"Aku juga nggak tahu apa yang terjadi denganku."

"Perempuan sialan itu dan anak-anaknya mulai mengganggu pikiranmu, Rei. Sudahlah. Kamu sudah mendapatkan semuanya. Apa nggak sebaiknya kamu tendang saja mereka semua dari hidupmu."

"Nggak bisa... aku nggak bisa melakukannya."

"Kenapa? karena kamu sudah mulai suka dengan perempuan itu?"

"Sahara. Jangan membuatku semakin pusing."

"Rei. Kamu harus ingat. Tujuan kamu menikahinya hanya untuk balas dendam dan membuatnya hancur. Kamu sudah melakukannya. Kamu sudah merampas semua miliknya, bahkan nyawa ayah kamu sudah tergantikan oleh dua nyawa sekaligus dari keluarga Abinaya. Lalu apa lagi? Aku hanya nggak mau kehilangan kamu. Aku hanya nggak mau dia merebut kamu dan membelokkan semua tujuanmu, Rei."

Rainer berpikir sebentar. Apa yang dikatakan Sahara memang benar. Tujuannya selama ini hanya untuk menghancurkan Ivana, satu-satunya keluarga Abinaya yang masih tersisa. Lalu kenapa beberapa hari terakhir tujuannya jadi berubah? Merebut perhatian anak-anaknya seharusnya tidak dia lakukan. Seharusnya dia tak mempedulikan hal itu. Ingat, pada akhirnya, mereka semua akan dia buang, bukan?

The Devil HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang