"Belasan tahun lalu."

"Karna kastaku?"

"Menurutmu? Kenapa Ibuku takut begitu melihatmu?"

Seulgi hanya diam. Mungkinkah?

"Apa Kepala Sekolah menyukai Ibumu?"

"Apa kau sudah tak waras?"

Meski Mino tak menyukai Pamannya itu, tak pernah sedetikpun terlintas di pikirannya jika sang Paman menyukai Ibunya. Meski Pamannya acap kali mampir ke rumahnya, bukan berarti pria itu menyukai Ibunyakan?

"Sepertinya pikiranku sedang penuh, abaikan saja perkataanku barusan."

Gadis itu langsung pergi, pikirannya benar-benar penuh. Luka di mata kiri Ayah pria itu benar-benar mengganggunya. Atau jangan-jangan selama ini Kepala Sekolahnya itu telah membohonginya? Meski tak ada kekacauan yang ditimbulkan, tapi tetap saja Serigala itu telah menyembunyikan alasan sebenarnya.

"Jim sepertinya kita tak bisa melanjutkannya, kondisi Ayahku kembali memburuk dan sepertinya Ibunya Mino juga sedang tidak sehat."

"Oh, okay."

Jimin mengemasi tasnya dan Mino memberikan topi miliknya sesuai permintaan Seulgi, namun nada dering ponsel gadis itu membuatnya menjadi pusat perhatian.

"Kau di depan? Bagaimana kau tahu aku baru saja ingin pulang?"

"..."

"Ck, dasar gila. Tunggu aku, akan ku bunuh kau jika sekali lagi melacak ponselku."

-⇔-

Taehyung terus mengetukkan jemari lentiknya pada stir kemudi, ia memang melacak ponsel Seulgi karna dirinya yang tak bisa berhenti khawatir, dan benar saja dugaannya ada beberapa Serigala di hadapan rumah pria itu.

Taehyung memelankan laju mobilnya dan ia melihat Mino yang baru saja keluar dari rumahnya dan berdebat singkat sebelum semua Serigala itu membubarkan diri. Matanya bertatapan dengan salah satu Serigala yang entah mungkin pemimpin kelompok mereka atau bagaimana, namun ia pastikan tatapan Serigala itu penuh dengan amarah.

Mino memijit pelipisnya, wajah frustasinya sangat kentara dan dengan cepat berubah menjadi datar kembali ketika mobil Taehyung berhenti tepat di depannya.

Seulgi membuka pintu rumah Mino kasar, kakinya terhentak kencang lalu menendang pintu mobil Taehyung.

"Kau benar-benar tahu cara membuatku marah."

Taehyung keluar dari mobilnya dan menghampiri Seulgi, sepertinya gadis itu akan marah cukup lama kali ini.

"Aku khawatir."

"Dan kekhawatiranmu menghinaku," ucap gadis itu lalu masuk ke dalam mobil.

"Jim, masuk. Aku akan mengantarmu pulang."

"Apa?"

Taehyung tak salah dengarkan, namun ia tak berani membantah dan ikut masuk ke dalam mobil, sedangkan Jimin dan Mino masih menyerap pernyataan gadis itu. Bukankah Mino sudah bilang agar mereka pulang secara terpisah?

Tiin!

"Cepat masuk," perintah Taehyung dan Jimin menuruti.

"Ku harap kau datang tepat waktu."

Seulgi menatap Mino sekilas sebelum mobil yang di kendarai Taehyung pergi darisana.

-⇔-

Keheningan yang tercipta di antara ketiganya sangatlah canggung, Jimin hanya berbicara untuk mengarahkan letak rumahnya.

"Aku tak tahu kapan bisa mendiskusikan tugas ini kembali. Jika kau tak keberatan bisakah kita mendiskusikannya sekarang?"

THE HALF BLOOD VAMPIRE (THBV)Where stories live. Discover now