brother in law?? jk

1.7K 170 14
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

----

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

----

indera pengelihatannya menelusuri lorong rumah sakit melalui sudut mata. aroma khas obat-obatan turut menarik saraf penciumannya. seingat saint, terakhir kali ia menjejakan kaki di tempat ini adalah ketika tahun terakhir di sekolah. ia mungkin termasuk dalam kategori orang yang memiliki daya tahan tubuh kuat, lagi pula ia hidup sendiri sejak kepergian ibunya ke luar negeri, memikirkan untuk mengurus pengisian data di rumah sakit saja sudah membuatnya malas.

zee membawanya ke sebuah ruang inap di lantai tujuh. angka 723 termpampang pada sisi pintu bercat coklat. seakan sudah biasa, yang lebih tua segera memasuki ruangan. tak lupa menoleh sejenak pada saint dan tersenyum sembari sepasang matanya berbicara agar saint mengikutinnya.

"ho oh, dateng juga lo bang," adalah sapaan tatkala keduanya memasuki ruangan.

di sana seorang lelaki beparas hampir serupa dengan zee terduduk di ranjang pasien. sedikit berdeda dengan lesung pipi yang membuatnya nampak tampan dan manis di saat yang bersamaan. orang itu adalah tommy, adik zee.

"yoi." zee membalas singkat sambil tungkainya bergerak mendekati sang adik.

saint yang sedari tadi diam akhirnya menjadi pusat perhatian tommy. ia menatap saint dan sang kakak secara bergantian, menunggu adanya penjelasan.

"err, ini saint, temen yang gue ceritain tadi pagi."

yang ditunjuk menyunggingkan senyum ramah sambil memberikan wai. "hi, aku saint."

tommy mengangguk, turut tersenyum membuat lesung pipinya makin terlihat jelas. "tommy, adekknya kak zee." tapi saat tatapannya beralih pada zee, senyuman manis berubah menjadi seringaian menggoda.

membuat zee menautkan kedua alis, "apaan?" sahutnya langsung.

bukannya menjawab tommy malah menaik-naikan alisnya.

zee memutar bola matanya jengah, "ohiya kalian seumuran ngomong-ngomong."

obrolan ketiga orang itu pun berlanjut. tanpa sadar waktu berlalu saking asiknya dengan topik pembicaraan yang terus mengalir. mulai dari kesukaan tommy, hingga momen memalukan seorang zee pruk, yang tentunya mendapatkan tatapan tajam dari objek yang dibicarakan lengkap dengan penyangkalan.

"iyaaa. tau ga terus dulu pernah ada juga yang ngaku-ngaku jadi pacarnya abang. parah banget emang ni orang." cerita tommy masih berlajut, disambut dengan tawa renyah dari saint. di sisi lain zee ingin sekali membungkam mulut tommy.

"jeez terus aja tom, terusin," yang paling tua di sana mendengus.

kali ini saint menepuk bahu zee seakan prihatin. "aku tau kak zee dulu kaya gitu, tapi ga nyangka sampe segitunya." kalimat itu dilontarkannya dengan nada menggoda.

mendengar hal itu, zee mencubit pipi saint gemas. "hah??" balasnya seakan tidak menganggap ucapan saint.

tatkala kedua orang itu mulai asik dengan dunianya sendiri, tommy menjadi saksi atas semua itu. kedua sudut bibirnya terangkat membentuk sebuah senyum tulus. ia menyadari bahwa sang kakak sudah berhasil menemukan orang yang tepat untuk mengisi kekosongan di hidupnya.

"abang," panggilan tommy menyadarkan keduanya. "gue mau ngomong sama saint berdua doang boleh ga?"

awalnya zee terlihat menimang, ia sempat menoleh pada saint dan mendapatkan anggukan.

"hmm oke. kalo gitu gue mau ke kantin sebentar cari cemilan." anak sulung keluarga panich itu segera melangkahkan kakinya menuju pintu, namun berbalik sejenak kembali menatap sang adik, "awas aja kalo masih gosipin gue."

"yeee ge er!"

setelah sang kakak menghilang di balik pintu, tommy beralih fokus pada saint yang duduk di sisi ranjang. senyum tak luntur dari bibir ranumnya membuat kedua pipi lelaki yang baru dikenalnya hari itu makin terlihat menggemaskan.

"gue ngga terlalu pinter basa basi," tutur tommy selanjutnya kedua tangan menangkup milik saint.

saint mengerjapkan mata sembari menunggu tommy melanjutkan kalimatnya. entah bagaimana ia merasa jika adik dari zee itu memiliki banyak hal yang ingin diungkapkan.

"makasih udah bantuin abang buat biaya perawatan gue."

kini saint balik mengenggam tangan tommy. secara perlahan karena ia tidak ingin menyakiti punggung tangan tommy yang terhubung dengan infus.

"kak zee udah ngasih aku sesuatu yang lebih dari pada materi," balas saint dengan tulus. seakan semua hal yang telah zee lakukan beberapa bulan belakangan kembali ditayangkan pikirannya.

tommy terkekeh. "dan kalian masih mau bilang kalo kalian cuma temen."

saint mengatupkan bibirnya sembari bergumam. bingung ingin membalas apa hingga akhirnya lelaki di hadapannya tertawa puas.

"jujur, aku sama kak zee memang ga terikat dalam hubungan kaya gitu." kini saint menggigit bibirnya ragu. haruskah ia memberitahukan semuanya pada tommy? namun ia sendiri yang menulis perjanjian bahwa tidak ada yang boleh mengetahuinya selain kedua belah pihak.

"hmm... apa pun itu yang jelas kalian ga terlihat sekadar temen di mata gue." tommy masih menanggapi. "jujur gue taunya abang itu straight."

ya.. saint juga tau itu.

"tapi pas ngeliat perlakuannya ke lo, beda banget. bahkan dia sama cewe-cewe yang dulu dikenalin ke gue ga pernah keliatan se-happy ini."

akhirnya saint mencoba untuk mencerna perkataan tommy. ia tidak tau informasi itu mengarah ke bagian mana.

"saint..." menarik napas sejenak, tommy menahan lanjutan kalimatnya.

"ya?"

"jagain abang gue ya? gue percaya sama lo."


---

tbc


---

uhuy ketemu adek ipar /ggg
gila sih malem ini gempar gegara zs reply-reply-an di twitter 🙃 bahkan sekarang fanfic sugar daddy saint jadi kenyataan 😭😭😭

uhuy ketemu adek ipar /ggggila sih malem ini gempar gegara zs reply-reply-an di twitter 🙃 bahkan sekarang fanfic sugar daddy saint jadi kenyataan 😭😭😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


sayang banget sama zs ga ngerti lagiii. bener bener naikin mood. ❤

zaintsee: meant to be - finishedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang