Part 12

3.4K 631 53
                                        

Sudah tiga bulan sejak hilangnya motor Jaehyun dan selama itu pula keduanya tidak pernah bertemu karena kesibukan masing-masing. Hanya bermodal pesan singkat yang mereka gunakan untuk mengetahui kabar satu sama lain itupun bisa dihitung dengan jari.

Taeyong keluar dengan lesu dari ruang ujian bersama Wonwoo dan Ten disampingnya, mereka bertiga beruntung bisa satu ruangan selama satu minggu ujian.

"Hari terakhir ujian tuh harusnya seneng bukan malah cemberut kayak gak dikasih makan." Sindir Ten yang melihat sabahatnya murung. Berbeda dengan dirinya yang bahagia karena ini adalah hari terkahir ujian jadi kedepanya ia akan bebas tinggal menunggu pembagian raport.

"Kalau kangen hubungin ajak ketemu bukan malah nyiksa temen." Ujar Wonwoo jengah.

Sudah satu bulan Taeyong sering uring-uringan didepan ponselnya yang memperlihatkan room chatnya bersama Jaehyun dan tentu saja yang menjadi sasaran empuk kekesalannya adalah Ten dan Wonwoo.

"Siapa yang kangen kak Jaehyun bacot kalian."

"Gak ada yang ngomong kamu kangen kak Jaehyun loh." Goda Ten dengan senyum jahilnya.

"Pikaseubeuleun ih!" Taeyong berjalan mendahului kedua sahabatnya yang sedang tertawa.

Taeyong berhenti didepan gerbang saat melihat pemuda yang sudah membuatnya uring-uringan selama satu bulan tengah duduk diatas motor KLX hitam disebrang sekolahnya, pemuda tersebut sepertinya belum sadar akan kehadiran Taeyong karena dirinya masih sibuk dengan ponsel ditangannya.

Taeyong berhenti didepan gerbang saat melihat pemuda yang sudah membuatnya uring-uringan selama satu bulan tengah duduk diatas motor KLX hitam disebrang sekolahnya, pemuda tersebut sepertinya belum sadar akan kehadiran Taeyong karena dirinya masih...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Panjang umur baru diomongin eh orangnya dateng." Ujar Wonwoo menggoda.

"Kak Jaehyun!" Taeyong melotot pada Ten yang memanggil pemuda disebrang dan apa-apaan sahabatnya itu malah menyuruh Jaehyun mendekat.

"Anjir sia Ten." Bisik Taeyong saat melihat Jaehyun berjalan kearah mereka bertiga sedangkan Ten malah bertos ria dengan Wonwoo.

"Kak Jaehyun gak seru ah katanya mau besok ketemunya eh malah nyamperin sekarang padahal aku udah nyiapin segala cara biar ni anak bisa ikut besok!" sungut Ten kesal.

"Ya maaf gak kuat kangen". Jaehyun menyengir tanpa memperdulikan Taeyong yang bersemu mendengarnya.

"Geleh." Wonwoo menatap jijik kedua orang yang sedang dimabuk asmara ini.

"Tenang sama aku aja." Ujar Jaehyun yang diangguki oleh Ten.

"Yaudah aku sama Wonu pulang dulu ya Yong bye." Ten segera menarik Wonwoo menjauhi sekolah meninggalkan Taeyong yang masih terdiam.

"Pulang yuk." Ajak Jaehyun.

"Yuk." Jawab Taeyong pelan.

Jaehyun pun menggenggam tangan Taeyong untuk menyebrang bersama setelah itu ia segera menyerahkan helm bogo berwarna putih pada Taeyong.

"Ini motor siapa kak?" Tanya Taeyong melihat motor dihadapannya.

"Motor aku lah punya siapa lagi." Jawab Jaehyun tersenyum.

"Kirain bener kata bang Yuta kakak pinjem motor batur." Ucapan polos Taeyong sukses membuat Jaehyun tertawa.

"Kemaren-kemaren sih iya suka pinjem motor Minhyuk kalau ga ya nebeng sama yang lain." Ujar Jaehyun lalu ia memakai helm full face miliknya.

Ganti motor ganti helm -JungJaehyun 2k20

Taeyong segera memakai helmnya namun setelah itu ia malah diam memandang motor tersebut. Jaehyun yang merasakan Taeyong tak kunjung naik menoleh kebelakang dan menemukan Taeyong yang malah bengong.

"Kenapa gak naik?" Tanya Jaehyun heran.

Yang lebih muda menyengir. "Motornya tinggi kak." Jaehyun kembali tertawa. Ia pun membantu Taeyong untuk naik keatas motor.

"Mau jajan dulu gak?" Tanya Jaehyun ditengah perjalanan.

"Jajan apa?" Taeyong malah balik bertanya.

"Terserah kamu."

"Kakak yang nawarin kenapa jadi ke aku." Taeyong mendorong kepala Jaehyun yang tertutup helm.

"Yaudah McD mau?" Tawar Jaehyun.

Taeyong menggeleng. "Bosen ah."

"Pengen baso langganan aku aja." ujar Taeyong.

Jaehyun tidak pernah berpikir bahwa Taeyong mengajaknya makan baso yang ada dipinggir jalan depan komplek rumahnya.

"Gak papa kita makan disini?" Tanya Jaehyun ragu.

"Emang kenapa kakak gak suka tempatnya?" Jaehyun segera menggeleng menjawab pertanyaan si manis.

"Bukan gitu, kirain aku kamu gak mau makan dipinggir jalan kayak gini." Ujar Jaehyun jujur.

"Aku gak pernah milih-milih tempat, asalkan makanannya enak aku sih oke daripada soksoan ke cafe tapi teu wareg." (wareg: kenyang)

Jaehyun dibuat takjub oleh pemikiran Taeyong. Ia saja gengsi membawa gebetan makan dipinggir jalan namun Taeyong berbeda, pemuda manis itu tidak ada gengsinya sama sekali.

"Ini neng basonya." Taeyong cemberut atas ucapan tukang baso tersebut.

"Ih mang Ajo aku cowok jangan dipanggil neng atuh." Ujarnya tidak terima.

"Kamu teh da atuh geulis lamun si ujang ieu baru kasep." Mang Ajo menunjuk Jaehyun.

"Au ah." Taeyong pun segera melahap basonya dengan bruntal.

Jaehyun terkekeh melihat cara makan pemuda dihadapannya ini. "Pelan-pelan makannya gak ada yang ngambil."

"Kata Ten kamu lolos masuk tingkat provinsi olimpiade ekonomi." Ujar Jaehyun sebelum melahap potongan baso kedalam mulutnya.

"Iya cuma gak masuk tingkat nasional lawannya pada susah." Taeyong mempoutkan bibirnya mengingat ia hanya juara harapan ditingkat provinsi padahal sebelumnya ia juara 1.

"Gak papa udah bagus kamu bisa masuk tingkat provinsi." Jaehyun mengusak surai hitam Taeyong seraya tersenyum.

"Kakak selama 3bulan ini kemana?" tanya Taeyong penasaran.

"Sebenernya aku gak sibuk-sibuk amat, aku aja masih bisa perform diluar kota Cuma" Jaehyun menggantung kata-katanya.

"Cuma?" Taeyong memiringkan kepalanya menunggu kelanjutan cerita Jaehyun.

"Mau ketemu kamu tuh malu gak ada motor masa pinjem punya temen atau naik angkot jadi ya aku tahan aja sampe ada motor buat ketemu kamu." Ungkap Jaehyun jujur.

"Padahal aku gak masalah kakak gak ada motor, kakak kan bukan ojeg pribadi aku yang harus sedia motor kalau mau ketemu."

Lagi-lagi Jaehyun dibuat takjub oleh Taeyong di zaman sekarang masih saja ada orang yang bisa menerima seorang cowok apa adanya.




TBC

Dibikin jadian jangan mereka?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dibikin jadian jangan mereka?

Kamu Dan Bandung (Jaeyong)Where stories live. Discover now