Setelah mengerjakan tugas dirumahnya, Taeyong dan Wonwoo langsung diseret oleh Ten kerumah Yuta untuk bergabung dengan yang lainnya dan sekarang mereka tengah menunggu Yugyeom dan Mingyu yang sedang membeli bakso didepan komplek.
“Gimana tugas kalian?” Tanya Yuta yang baru datang dari dapur.
“Lancar, cuma bikin makalah doang.” Jawab Wonwoo santai.
“Anjir Cuma bikin makalah Cuma,” ujar Lino ngeri “Aing aja kalau ada tugas makalah susahnya beuh bisa satu minggu bikinnya. Ini kalian sejam udah beres.” Lanjutnya miris.
“Eta mah maneh yang males.” Jaehyun menoyor kepala Lino.
“Emang kuliah suka ada tugas makalah ya? Yang aku tahu kuliahkan bikin jurnal.” Ujar Wonwoo polos
“Lah aing teh masih kelas 12 disebut anak kuliahan.” Balas Lino cemberut.
“Kelas 12?! Seangkatan atuh.” Taeyong dan Wonwoo menatap kaget Lino.
“Emang seangkatan.” Lino greget juga pada dua manusia di hadapannya ini.
“Kirain seangkatan sama kak Jaehyun.” Ujar Taeyong.
“Benget maneh emang geus kolot no!” Ucap Ten yang sukses membuat semua yang disana tertawa. (Muka lo emang udah tua no)
“Kita disini tuh gak seangkatan semua. Nih Jaehyun sama Yuta kuliah semester 5, terus Mingyu sama Yugyeom baru lulus SMA kemaren sekarang baru kuliah semester awal, nah Ten sama Lino seangkatan sama kalian.” Jelas Johnny
“Terus kakak gimana?” Tanya Wonwoo pada Johnny.
“Si Johnny mah mahasiswa abadi nyusun skripsi we terus teu lulus-lulus.” Semua tertawa atas jawaban Yuta.
“Ah pasti ngira kita seumur tuh gara-gara gak pake embel-embel kakak nya.” Ujar Jaehyun yang diangguki oleh Taeyong dan Woonwo.
“Kita gak panggil kakak ke yang lebih tua tuh biar cepet akrab sama gak canggung apalagi kita satu grup.”
“Tapi kok Ten tetep manggil kakak?” Tanya Taeyong.
“Aku manggil kakak Cuma ke kak Johnny sama kak Jaehyun.” Jawab Ten.
“Aing juga panggil kakak atuh.” Ten menatap jijik Lino yang beraegyo gagal total.
“Najis siah ”
“BASO DATANG YUHUUU!” Semua langsung menyerbu Yugyeom dan Mingyu yang mambawa dua kresek baso.
Setelah selesai makan baso kini mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing. Seperti Wonwoo dan Ten mereka sedang ribut MV terbarunya BTS sedangkan sisanya sedang mabar PUBG siapa lagi jika bukan Lino dan yang lainnya, tapi beda dengan Taeyong ia malah sibuk dengan buku ekonominya disamping Wonwoo.
“Taeyong.” Yang dipanggil mengalihkan atensinya dari buku kepada Jaehyun.
“Ada apa kak?” Tanya Taeyong.
“Ke teras yuk biar kamu bisa fokus belajarnya, disini berisik.” Taeyong menoleh kesamping kirinya menemukan Wonwoo dan Ten sedang berteriak histeris didepan laptop lalu menoleh kesamping kanan dan menemukan geng bobrok sedang heboh entah karena apa
“Ayo deh.” Akhirnya mereka berdua pergi ke teras rumah Yuta dan duduk di bangku kayu yang berada disana.
“Olimpiadenya kapan?” Tanya Jaehyun menunjuk buku yang dipegang Taeyong.
“Lusa kak.” Jawab Taeyong seraya menyimpan buku yang ia pegang di meja.
“Dimana?”
“SMAN 20.”
“Weh nanti ketemu Dilan dong.” Canda Jaehyun.
“Gak mau ketemu Dilan ah.” Balas Taeyong.
“Lah kenapa? Dilan ganteng loh.”
“Mau ketemu Milea aja dia cantik.” Lalu keduanya tertawa atas candaan mereka, padahal menurut Yuta yang sedang mengintip candaan tersebut tidak ada lucu-lucunya.
“Oh ya kamu kan kelas 12 kok masih ikut olim kayak gitu sih.” Ujar Jaehyun penasaran.
“Harusnya sih kelas 11 yang ikut olimpiade tapi gak tahu kenapa malah kelas 12 yang disuruh ikut.” Jelas Taeyong sedangkan Jaehyun hanya mengangguk mengerti.
“Semangat ya belajarnya.” Jaehyun mengusak surai hitam milik si manis.
“Makasih kak.” Balas Taeyong tersenyum manis yang sukses membuat Jaehyun terpana beberapa saat.
“Lusa tuh sabtukan?” Jaehyun kembali bertanya yang dibalas anggukan oleh yang lebih muda.
“Gimana kalau sepulang olimpiade aku jemput? Sabtu aku libur kuliah.” Tawar Jaehyun. Taeyong menggeleng ribut atas tawaran Jaehyun.
“Gak usah kak aku terlalu sering ngerepotin kakak, jadi aku pulang sendiri aja.” Tolak Taeyong.
“Gak papa elah, kakak suka gabut kalau libur.” Jaehyun langsung diam saat menyadari jika ia memanggil dirinya sendiri dengan sebutan kakak dihadapan Taeyong sedangkan Taeyong entah kenapa merona mendengar itu.
Terdengar sangat manis di telinganya.
“Jadi gimana?” tanya Jaehyun setelah sadar dari keterdiamannya.
“Ya udah terserah kakak aja.” Ucap Taeyong pelan.
“Kalau gitu aku minta id line kamu biar bisa saling ngehubungin.” Jaehyun menyodorkan ponsel miliknya pada Taeyong dan dengan segera diterima oleh yang lebih muda.
“Nih udah kak.” Taeyong pun mengembalikan ponsel itu pada sang pemiliknya.
Jaehyun tersenyum lebar saat tertera nama Taeyong di daftar teman linenya.
“Dek kok diluar?” Keduanya kaget saat melihat mama Taeyong tiba-tiba ada berada dihadapan mereka.
“Mama ih siga jurig!” Ujar Taeyong kaget.
“Ya kamu mama panggil dari pager malah sibuk ngobrol sama- YA AMPUN IEU MAH SI KASEP YANG KEMAREN ATUH.” Mama Taeyong yang baru sadar siapa orang yang sedang mengobrol dengan anaknya yaitu Jaehyun langsung teriak.
“Malem tante.” Sapa Jaehyun seraya salam pada mama Taeyong.
“Mama ngapain kesini?” Tanya Taeyong jengkel karena melihat ibunya yang seperti itu.
“Oh ini mama bawain kue buat kalian, bundanya bang Yuta kan belum pulang dari Bogor jadi disini pasti gak ada apa-apa.” Mama Taeyong menyerahkan sepiring kue pada anaknya.
“Ya udah mama pulang aja sana hush hush.” Taeyong menyimpan piring itu diatas bukunya lalu segera mendorong sang mama keluar gerbang.
“Anak durhaka ya kamu malah ngusir orang tua!”
Dan setelah itu terjadilah adu mulut antara ibu dan anak tersebut.
TBC
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.