BUMI DALAM BENDA MATI

4.1K 558 12
                                    

Bumi salah satu planet yang bergerak dengan teratur mengelilingi matahari dan berputar diporosnya, tak pernah sekali pun Bumi memutar arah porosnya atau sedikit rehat dari kebiasaannya mengelilingi matahari. Karena jika sekali saja Bumi bertindak demikian segala penduduk bumi akan mati.

Asteroid di luaran sana melayang bebas ke sana kemari memiliki bentuk yang mengancam bumi, jika dirinya menghampiri bumi segala apa yang ada dibumi tidak akan seperti biasanya lagi.

Suasana kelas tampak hening karena jam pelajaran sedang berlangsung, Aster yang duduk dibangku tiga dari depan fokusnya selalu berpindah dari guru yang menjelaskan di depan ke seseorang yang baru hadir dalam ruangan. Rasanya ada yang aneh dengan fokus dirinya hari ini.

“Aster, apa ada masalah? Apa yang kamu pikirkan?” Tanya pak Galih guru Bahasa Indonesia.

Aster terperanjat dari lamunannya.

“Iya pak, kepikiran berita tadi pagi tentang Asteroid yang mendekati Bumi.”

“Sudaah, kalau pun kita binasa ya binasa bersama. Kembali fokus ke pelajaran” Ujarnya.

Aster mengangguk mau tak mau. pelajaran berjalan lancar sampai bel istirahat berbunyi. Sebagian anak perempuan say hai kembali kepada bumi walaupun mendapat tanggapan seadanya saja. Aster menghampiri Kenzo si ketua kelas.

“Temani dia, pasti dia belum terlalu mengenal lingkungan sekolah.” Ujar Aster.

“Iya aku tahu, Kamu tidak terpesona olehnya? Seperti para perempuan dikelas ini. Freya dan Vania pun ikut-ikutan bergerombol di sana.”

Aster melihat dua sahabatnya itu pun sedang menanyakan Bumi ini dan itu, Aster mencoba tak peduli dan duduk di depan bangku Kenzo.

“Cemburu?” Tanya Aster becanda.

“Aku tidak akan pernah rela kamu dekat dengan lelaki lain.”

Aster tertawa, Kenzo Julian seorang lelaki berkulit putih, bermata sedikit sipit karena Mamanya orang Jepang, waktu awal sekolah dia selalu membuat ulah, tapi entah kenapa jika kepada Aster dia tidak pernah berbuat sewenang-wenang.

Sampai akhirnya untuk membuat Kenzo agar sedikit duduk tenang saat di sekolah, Aster meminta Bu Indira memberikan tanggung jawab kepadanya dan terbukti dia bisa melaksanakannya.

Dari dua sahabat perempuannya Aster selalu diberitahu bahwasannya Kenzo itu menaruh hati padanya, walaupun Kenzo sendiri pun pernah mengatakannya, tapi Aster tetap tidak menanggapinya berlebihan.

“Kita ini, anak sekolah Ken. Bukan untuk terjerumus hal gitu-gitu.” Ujar Aster selalu.

“Aku mau mengamankan dulu murid baru itu dari nenek-nenek lampir.” Ujar Ken sambil berdiri.

“Freya dan Vania denger, habis kamu dicaci mereka.”

“Yang penting kamu membelaku, semua akan baik-baik saja, heheehe.” Sambil menggaruk belakang kepalanya malu. Kenzo punya sisi manis jika berhadapan dengan Aster.

“Bubar..Bubar. Ngapain  sih lu pada, bukannya pada makan dikantin.” Pekik Kenzo mendapat cibiran kesal dari para wanita.

“Lu juga Frey, Aster udah nungguin, diem aja di sini. Dia kenapa-kenapa karena telat makan, gue habisin lu.”

“Yeeee. Nyolot banget sih nih cowok, rese ya lu.” Ujar Freya dengan memukul keras bahu Kenzo.

Vania memeletkan lidahnya dan menghentakkan kakinya menghampiri Aster yang terkekeh sendiri.

“Nyebelin banget sih Kenzo, tahu gue kan lagi mau tebar pesona.” Ujar Freya.

“Dia juga harus makan kan, aku lihat orangnya masih belum bisa beradaptasi. Dikerubuni gitu takut nyesel dia pindah sekolah ke sini.” Jelas Aster.

ASTEROIDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang