Duabelas

3.7K 404 60
                                    

Masih ditunggu yang ikutan quiz give away.

Caranya gimana? Check ig @liebeima01 yaa..

☘☘☘

CUP

Aku menutup wajahku dengan kedua tanganku secepat kilat dan akhirnya bibir didepanku sukses mencium punggung telapak tangan kananku.

Bugh!

Tiba tiba saja terdengar suara pukulan tepat didepanku. Bergegas aku membuka mataku dan menyaksikan Mas Atha meninju wajah Bang Zav dengan keras.

Ugh .. aduh.. kasian juga wajah gantengnya ditonjok gitu. Laki laki itu hanya meringis kecil lalu menatap mas Atha dengan tajam.

"Keterlaluan Loe Zav!" Dengus mas Atha keras. Matanya menyorot Bang Zav sangar.

By the way, aku berkali kali dipelototi bang Zav kalau aku panggil dia Bang Zaza. Jadi aku mengalah deh panggil dia Bang Zav. Tapi keren kan jadinya panggilannya Zav?

Ku lihat Mas Atha mengusap wajahnya dengan kasar.

"Sorry Zav! Loe kelewatan kali ini. Qorina saudaranya istri gw. Otomatis dia saudara gw. Loe jangan main main dengan kata sakral pernikahan"

Mata Bang Zav melirikku tajam lalu menatap Mas Atha dengan mata yang datar dan penuh emosi.

"Gw serius!" Cicitnya sambil mendengus berat.

Aku yang mengkeret berdiri disebelah Kubin, takut takut menatap mas Atha.

"Bintang, ajak Qori ke ruangan Zavier. Loe juga Zav, ikut kita. Yang lain silakan diteruskan makannya. Maaf jadi terganggu!"

Hadeuh .. ada ada aja nih si bos kupret! Aku kan mau makan besar jadi batal, laper maha dasyat judulnya.

Mendengar perintah Mas Atha, Kubin menarik tanganku untuk ikut dengannya keluar dari ruangan ini. Baybaayyy my lunch!

Aku tak tahu lagi setelahnya gimana, tapi yang jelas aku laper berat dan menahan perih perutku di ruangan bang Zav dengan mulut monyong karena kesal.

Double kesal sebenarnya. Udahlah perut lapar, hati juga merana dengan kelakuan si bos datar itu. Ngajak nikah karena cemburu buta untuk pelarian atau emang beneran mo nikahin aku?

Duh kalau gak inget ajaran agama, mau mau aja tadi aku disosor. Tapi kalau inget pesen Abi kalau dosaku bakalan jadi pemberat dia diakhirat nanti, aku ya gak tega berbuat maksiat seperti itu. Non sayang Abi full soalnya.

☘☘☘

Sial sial siaall!!!

Mi apa aku disuruh pulang setelah tadi mas Atha dan bang Zav masuk ke ruangan ini?! Makan kagak.. alamat dipecat iya. Aggrhh!

Aku menatap tak mengerti sama Mas Atha yang menyuruhku segera pulang. Matanya bersinar galak tapi aku tahu itu bukan buat aku.

Sasaran matanya jelas untuk cowok berlebam dipipi kanannya yang tengah duduk di kursi kebesarannya dengan mata tertutup.

Intinya aku dan kubin diharuskan pulang sekarang juga dan gak tahu deh bakalan ada pembicaraan apa disana.

Kruyuk kruyuk.. tiba tiba perutku berkeroncong ketika baru saja kami keluar dari lift.

"Kubin.. "

"Apan sih.."

"Gw laper taukk.. belum makan ini dari pagi.." protesku ketika lihat si Kubin melenggang santai aja menuju meja resepsionis.

"Ya udah kita makan. Gw juga laper. Ucil diperut juga tereak tereak kelaperan.."

"Ya udah makan dimana dong.."

When Love is Blind (END)Where stories live. Discover now