Sosok tinggi tegap itu baru saja datang dan langsung memberikanku berkas yang baru saja dia tandatangani. Tapi aku melihat wajahnya tampak kuyu dengan mata yang memerah.
"Bang Zaza.. sakit?" Tanyaku takut takut, menatap wajahnya yang pucat.
"Saya bukan Zaza!" matanya mendelik dingin ke arahku.
"Trus non harus panggil apa dong Bang.. masa Bapak? Gak pantes lah.. "
"Itu lebih baik.."
Mataku membola seketika. Ini orang lahir diplanet mana sih? Irit ngomong! Miskin reaksi! Cuma bisa ya. Tidak. Trus diemm aja kayak patung. Aaggrhh.. gimana mo pedekate coba??
"Non beliin obat dulu ya bentar. Bang Zaza sakit apaan? Jangan bilang malarindu lhoo sama Non.. gak enak.. malarindu itu berat kalau kata Dylan bang.."
Mata elang itu kembali menatapku tajam dengan dengusan kasar yang keluar dari mulutnya yang seksi.. oowwwhhh sekssiiihh..
"Tidak perlu!"
"Abang ish.. Non kan gak pengen abang sakit lhoo.." mataku langsung mengerjap genit ke arahnya. Mencoba melumerkan wajahnya yang kaku kayak kanebo kurang aer kalau kata si kubin
Dan lagi lagi mata itu membola ke atas dengan kesal.
"Diaaaamm!!"
Ya ampun.. niat baik aku koq diabaikan gitu aja?? Sakit atikuu bang ...
Mentang mentang aku gendats kek kaleng krupuk gitu?
Gak dianggep apa apa?
Dipandang sebelah matapun kagak?
Iyee??
Hiks hiks hikss
Hiks hiks hiksss...
🌺🌺🌺
Kelean bisa nebak ini kisah siapa? 🤣🤣🤣
YOU ARE READING
When Love is Blind (END)
ChickLitQorina, gadis tambun berkawat gigi yang rendah diri, memiliki mimpi ingin menjadi pegawai kantoran seperti Bintang saudaranya. Dan ketika kesempatan itu datang, Ia dihadapkan dengan si Boss super Dingin bernama Zavier dan seringkali menghina serta...