☕ Antara Hitam dan Putih

120 20 38
                                    

Frida Risyanawati
Za, aku di saung loh
Ketemuan yuk, aku tunggu

Setelah sekitar 3 bulan memendam rasa penasarannya dan mencoba bersabar, Reza akhirnya mendapat pesan dari mantan kekasihnya.

Senang bukan main, tentu saja. Reza langsung pergi saking bersemangatnya ingin kembali bertegur sapa dengan Frida.

Baru 3 bulan, Reza menangkap perubahan pada diri Frida. Gadis itu terlihat menggemuk, namun tetap cantik di mata Reza.

"Sya, you drove me crazy. Aku ada banyak banget pertanyaan...."

Begitu datang, Reza langsung memeluk gadis itu yang dibalas dengan sangat hangat oleh Frida.

"Maaf ya, Za,"

"Kamu harusnya gak segan buat banyak ngobrol sama aku, Sya...."

Frida mendorong dada Reza, merasa cukup berpelukan. Frida mendongak untuk menatap manik mata Reza. "Aldo mau ngobrol sama kamu."

"Aldo?"

Cowok berambut ikal datang dan duduk di kursi yang semula diduduki oleh Frida. Wajahnya tampak kacau. Cowok itu adalah Aldo, yang barusan melempar sesuatu ke atas meja di hadapan Reza. "Tanggung jawab."

Bola mata Reza hampir saja keluar dari tempatnya ketika melihat sesuatu yang membuatnya terkejut bukan main.

Testpack dengan dua garis merah.

Reza memungut benda itu, dan menunjukkannya di depan wajah Frida. "Frida?"

Saat itu, takdir seolah ingin mempermainkan Reza. Zagi, Alfin, dan Adit datang, membantu berbicara yang sayangnya seolah semua memihak Aldo.

"Gue gak percaya lo gini, Za," kata Zagi. "Sebejad-bejadnya kita yang hobi nyebat, vape, bahkan pernah coba alkohol, kita nggak separah lo yang berani hamilin anak orang."

"Maaf gak bisa belain lo, Za," ucap Alfin kemudian. "Lo yang salah. Jujur aja gue kecewa banget sama lo."

"Makasih banyak buat Aldo yang udah kasih kita foto bukti. Lo cium Frida, lo juga ngineo di rumahnya," timpal Adit. "Lo tanggung jawab, Za. Masa depan Frida rusak karena harus ngandung bayi."

Apa-apaan ini?!

Reza berani bersumpah pada Tuhan Yang Maha Melihat, Ia tidak tahu apapun tentang kehamilan Frida. Malam itu, Reza tidak tidur satu ruangan dengan Frida. Bahkan sehari setelahnya, Ia tidak tahu kenapa Frida menangis tiba-tiba di pelukannya. Entah kenapa Frida tiba-tiba mengecupnya. Entah kenapa gadis itu tiba-tiba memutuskannya dan pergi, memblokir segala akses untuk berkomunikasi dengannya.

Ketiga teman baiknya jelas sudah termakan omongan Aldo. Frida dilihatnya tengah menangis dengan derasnya meski tanpa suara. Pandangannya beralih pada Aldo yang dulunya adalah teman baik Reza.

Reza menghampiri Aldo dan menarik kerah jaket cowok itu hingga tertarik paksa bangun dari duduknya. Beberapa detik digunakannya untuk menatap Aldo penuh amarah. Namun di detik berikutnya, tinjuan-tinjuan dari tangan Reza mendarat mulus di wajah Aldo. Reza menghajar Aldo habis-habisan yang tidak direspon dengan diam oleh Aldo.

Adit menghampiri Aldo dan menahannya. Alfin juga membantu menarik Reza menjauh, memberi jarak, menghentikkan perkelahian ini. Zagi datang dan berdiri di tengah-tengah, memandang kedua wajah kawannya yang lebam dan berdarah secara bergantian.

"KALIAN TUH NGERIBUTIN APA SIH, HAH?" tanya Zagi berteriak. "REZA LO TUH SALAH! LO GAK PERLU NYALAHIN ALDO. DIA YANG TOLONG CEWEK LO!"

Reza melepas kasar tangan Alfin yang tadi mencekal kedua lengannya. Ia melangkah maju mendekati Aldo dan menunjuk wajah cowok itu. "Munafik lo, Do. Pengen menguasai Frida dengan mengatasnamakan gue seolah-olah gue yang salah."

Reza berpaling, matanya bertemu dengan mata Frida yang berkaca-kaca. Untuk yang terakhir kalinya, Reza menarik Frida ke dalam pelukannya, dan berbisik pelan di telinga gadis itu.

"Gue salah banget, ternyata. Gue gak tau lo bisa sejahat ini sama gue. Gue kecewa, Sya," lirih Reza dengan suara yang bergetar, hampir menangis. "Gue kira gue bodoh karena gue ngelepas lo gitu aja. Ternyata gue bodoh bukan karena itu. Gue bodoh karena percaya lo itu perempuan baik-baik yang layak dapet kasih sayang gue sepenuhnya."

☕☕☕

BJIR UDAH TAMAT JAM 2:45 PAGI, 10 MARET 2020, TOTAL KATA PART INI 593 HURUF.

aku tau endingnya belum memuaskan. epilognya ada dua heheheh.

Kopi dan KamuWhere stories live. Discover now