Kopi dan Kamu ☕ 6

117 20 6
                                    

"Makasih banyak ya, Za, udah nemenin aku."

"Emangnya abang kamu di Cirebon sampe kapan?" tanya Reza.

"Minggu depan kayaknya," jawab Frida.

"Terus kamu berani sendirian di rumah?"

"Siang ini aku bakal telepon sepupu aku suruh ke rumah biar gak sendirian, kok."

"Berarti aku boleh pulang sekarang?"

"Nggak mau sarapan dulu?"

"Ini masih subuh."

"Mandi?"

Reza tersenyum menyadari bahwa kekasihnya sedang mengulur waktu, mencegahnya untuk pergi sekarang. "Nanti di rumah aja. Tadi aku udah cuci muka."

Frida menyerah. "Ya udah, deh."

"Kenapa, sih? Kamu gak berani sendiri?"

"Bukan gitu,"

"Terus gimana?"

Frida tidak menjawab. Gadis itu malah menghambur memeluk tubuh tinggi Reza. "Nggak gimana-gimana. Kamu pulangnya hati-hati, ini masih gelap."

Tidak hanya membalas pelukan gadisnya, Reza juga mengecup pelan puncak kepala Frida. "Iya, Frida."

Frida melepas tubuhnya dari pelukan Reza. "Kamu tuh sebenernya mau panggil aku Frida atau Risya, sih?"

"Wati aja, gimana?"

"Ih, Za." Frida cemberut. "Jangan Wati."

"Ya udah. Berarti kalo nggak Frida ya Risya. Dua-duanya nama kamu, kan? Dan dari dua nama itu, tujuan aku cuma panggil satu orang. Apa ngaruhnya?"

"Nggak ngaruh apa-apa...."

Reza tersenyum, membuat matanya hanya terlihat segaris. Manis. Ia kemudian mengusap pelan rambut Frida sebelum berkata dan pergi.

"Mau Frida atau Risya, namanya sama-sama bagus, orangnya sama-sama cantik, dan yang sayang sama-sama aku."

☕☕☕

OTW TRIPLE UPDATE HARI INI, BANYA APDET PEKAN INI

KLS 12 USBN, GUA LIBUR SEMINGGU, HAHAHAHA

Kopi dan KamuWhere stories live. Discover now