Kopi dan Kamu ☕ 7

115 20 12
                                    

"Assalamu'alaikum."

"Udah mainnya?"

"Assalamu'alaikum, Bunda." Reza mengulang salamnya karena merasa tidak dijawab oleh sang bunda. Padahal, yang mengajarkan Reza untuk selalu mengucapkan salam itu, ya Bunda.

"Wa'alaikumussalam, Syahreza."

Reza mencium punggung tangan Bunda. "Reza mau mandi dulu."

"Udah subuh?"

"Udah."

"Udah selesai nge-vape-nya?"

Bukannya menjawab, Reza malah langsung ngacir menaiki tangga rumahnya, hendak pergu ke kamarnya.

Melihat anak sulungnya yang main kabur-kabur saja, Bunda memanggil Reza setengah berteriak. "Sini dulu, Reza!"

Dengan terpaksa, Reza menghentikan langkahnya di tengah-tengah anak tangga. Ia mengacak poninya sambil menghela napas. Dan dengan berat hati, cowok tinggi itu berbalik arah untuk kembali menghampiri Bunda.

"Kenapa, Bunda?"

Bunda diam sebentar, kepalanya mendongak untuk menatap Reza yang tidak berani menatapnya kembali. Tangan Bunda yang tadinya Ia taruh di pinggang kini berpindah ke telinga Reza dan menjewernya cukup kencang. "Nggak sopan kalo pergi pas lagi di ajak ngomong. Apalagi sama orang tua."

Reza meringis, kedua tangannya memegang tangan bundanya yang berada di telinga kirinya. "Sakit, Bun! Lepas, ih!"

Tidak tega melihat ringisan Reza, Bunda melepas telinga Reza yang sudah memerah sekarang ini.

"Maafin Reza,"

"Nggak apa-apa, Reza. Lanjutin aja rokok sama vape kamu, lanjutin aja main sampe subuh, lanjutin pacarannya," kata Bunda. "Kamu udah 19 tahun. Udah dewasa, udah cukup umur."

Kalau sudah begini, yang bisa Reza lakukan ya cuma nunduk sambil dengar semua nasihat Bunda.

"Tapi Bunda punya syarat, Za."

"Iya, apa?"

"Selalu kasih kabar, jangan lupa sholat-nya, jangan beli rokok atau vape pake uang yang Bunda kasih dan jangan sampe hal buruk yang kamu lakuin ditiru sama adik-adik kamu."

"Banyak amat,"

"Ya kalo kamu gak mau keburukan kamu ditiru Gilbran dan Nada, jangan lakuin itu depan mereka. Kalo kamu gak sayang Bunda, gak usah kasih kabar. Kalo kamu nggak takut Allah, nggak usah sholat. Dan kalo kamu mau beli rokok pake uang Bunda, mending gak Bunda kasih uang sekalian."

"Iya Bun, iya."

"Sana mandi, Bunda siapim sarapan. Pagi ini kamu anter Gilbran ke sekolah, sorenya kamu jemput. Adikmu sakit."

"Iya."

☕☕☕

vommentsnya
mana gan

Kopi dan KamuDonde viven las historias. Descúbrelo ahora